backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Adakah Manfaat Mendengarkan Musik untuk Bayi Dalam Kandungan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 25/11/2022

    Adakah Manfaat Mendengarkan Musik untuk Bayi Dalam Kandungan?

    Mendengarkan musik ternyata tidak hanya bermanfaat bagi ibu hamil, tetapi juga untuk bayi di dalam kandungan, lho! Pasalnya, sebagian besar ibu hamil mengaku jika musik dapat membuat suasana hati menjadi tenang dan rileks. Lantas, bagaimana dengan manfaat mendengarkan musik untuk bayi di dalam kandungan? Simak pembahasannya berikut ini.

    Apakah bayi dalam kandungan bisa mendengarkan musik?

    kelamaan duduk saat hamil

    Meskipun belum lahir, siapa sangka jika janin di dalam perut ibu telah bisa mendengarkan musik atau suara apa pun.

    Ya, saat kehamilan memasuki trimester ketiga, janin yang ada dalam kandungan mampu mendengarkan berbagai nada musik.

    Bahkan menariknya, janin di kandungan akan bereaksi terhadap suara termasuk musik yang ia dengar.

    Selain itu, jika janin mendengar musik yang sama dan berulang-ulang pada trimester akhir kehamilan, kemungkinan besar ia akan mengenali suara tersebut hingga nanti setelah bayi lahir.

    Kendati begitu, selama hamil tepatnya dari minggu ke-20 sampai seterusnya, Anda dianjurkan untuk membatasi atau tidak berada pada lingkungan yang terlalu bising.

    Ibu hamil pun disarankan untuk tidak meletakkan headphone atau pengeras suara langsung di perut saat sedang mendengarkan musik selama kehamilan karena berpotensi meningkatkan risiko gangguan pendengaran janin.

    Namun, belum ada bukti yang cukup mengenai potensi risiko tersebut. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter untuk tahu penanganan yang tepat.

    Benarkah musik bermanfaat membuat bayi jadi lebih pintar?

    bayi menangis dalam kandungan

    Memperdengarkan musik kepada bayi dalam kandungan tidak lantas membuatnya jadi lebih pintar dibandingkan anak-anak lain.

    Namun secara umum, suara seperti musik, gemericik hujan, atau suara detak jantung Anda dapat berkontribusi terhadap perkembangan pendengaran janin dalam kandungan.

    Menurut UNICEF dalam situs resminya, musik selama kehamilan tidak hanya dapat menghilangkan stres dan membangkitkan semangat pada wanita hamil, tetapi juga memiliki pengaruh positif pada bayi yang belum lahir.

    Pada usia kehamilan ke-16 sampai 18 minggu, janin telah dapat mendengar suara untuk pertama kalinya.

    Selanjutnya, saat minggu ke-24 kehamilan, telinga janin mulai berkembang dengan cepat dan ia mampu memutar kepala sebagai cara untuk merespons suara musik dalam beberapa bulan terakhir menjelang lahir ke dunia.

    Tidak hanya musik, janin telah dapat mengenali suara ibunya, bahasa ibunya, pola kata, dan puisi.

    Hal ini dikarenakan suara-suara tersebut melibatkan koneksi saraf dan pemrosesan informasi yang ada di otak.

    Bukti lain juga menunjukkan bahwa suara dari lingkungan sekitar juga membantu perkembangan memori dan emosi janin.

    Seorang peneliti neuroscience dari University of California di Irvine, yakni Gordon Shaw, mengatakan bahwa studi yang ada hanya fokus pada anak yang lebih besar, bukan pada janin atau yang masih dalam kandungan.
    Shaw pun memberikan contoh bahwa anak yang les piano dapat mengalami peningkatan kecerdasan spasialnya atau kemampuan untuk memahami ruang tiga dimensi.

    Akan tetapi, penelitian tersebut hanya dilakukan pada anak-anak berusia 3—4 tahun.

    Adapun studi lainnya dilakukan untuk mengetahui pengaruh musik terhadap bayi dalam kandungan. Hasilnya, ternyata tidak ada efeknya sama sekali terhadap kepintaran bayi setelah ia lahir. 

    Selain itu, memperdengarkan musik untuk bayi dalam kandungan dengan volume yang tinggi atau dengan menempelkan speaker ke perut ibu justru berbahaya.

    Para peneliti menyarankan agar para ibu mendengarkan musik dalam volume normal saja atau bisa juga sambil menyanyi dan mengelus-elus perut.

    Bagaimana cara mendengarkan musik untuk janin dalam kandungan?

    bayi mendengar di dalam kandungan

    Cara mendengarkan musik yang benar untuk bayi dalam kandungan yakni dengan volume sedang atau seperti percakapan sehari-hari.

    Anda juga bisa bersenandung atau menyangikan lagu untuk janin Anda sendiri. Pastikan untuk tidak menempelkan ear bud atau headphone langsung ke perut Anda.

    Hal itu dikarenakan suara musik akan menguat saat mengalir melalui cairan ketuban. Bahkan, cara ini bisa membahayakan janin di dalam kandungan hingga merusak telinganya.

    Terdapat beberapa bukti bahwa paparan musik sangat keras dan dalam waktu yang lama, misalnya 8 jam setiap hari saat Anda hamil dapat merusak pendengaran janin.

    Ada hal lain yang sebaiknya dihindari saat hamil, yakni rutin memutar musik dengan volume keras atau sekitar 115 dB.

    Anda juga dapat membatasi untuk menghadiri acara-acara dengan suara yang keras atau bising, seperti konser musik saat memasuki trimester kedua.

    Saat memutar musik, jangan putar dengan volume lebih tinggi dari 65 desibel (dB) karena dapat menyakiti atau mengagetkan bayi Anda.

    Apabila Anda ingin mendengarkan musik untuk waktu yang lama, sebaiknya pertahankan volume di bawah 50 dB.

    Mengutip Baby Center, secara umum telinga manusia memiliki tingkat desibel atau batas aman terhadap suara keras, seperti berikut ini.

    • Bisikan lembut: 30 dB .
    • Suara lemari es: 40 dB.
    • Percakapan normal atau suara AC: 60 dB.
    • Suara mesin cuci atau mesin pencuci piring: 70 dB.
    • Suara klakson kendaraan atau lalu lintas kota dari dalam mobil: 80 – 85 dB.
    • Acara olahraga: 94 – 110 dB.
    • Konser musik: 95 – 115 dB.
    • Suara sirene ambulance atau patroli polisi: 110 – 129 dB.
    • Suara petasan atau kembang api: 140 – 160 dB.

    Meski musik memiliki manfaat untuk bayi di dalam kandungan, tapi mendengarkan suara dari sang ibu adalah yang paling terbaik.

    Kontak dengan suara ibu sebelum janin lahir dapat menciptakan ikatan emosional atau batin antara Anda berdua.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 25/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan