Gatal-gatal ringan adalah salah satu keluhan ibu hamil yang umum terjadi dan bukan menjadi hal mengkhawatirkan. Akan tetapi, kalau gatal menjadi semakin parah, ada kemungkinan ibu mengalami kolestasis obstetri. Apa sebenarnya penyebab gatal-gatal berlebihan saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya.
Apa itu kolestasis obstetri?
Obstetric cholestasis, kolestasis obstetri, atau kolestasis kehamilan adalah kondisi yang memengaruhi organ hati pada masa akhir kehamilan.
Kondisi ini memperlambat atau menghentikan aliran normal empedu dari kantong empedu.
Mengutip dari Royal College of Obstetricians & Gynaecologists, kondisi ini memicu rasa gatal yang berlebihan saat hamil tetapi tidak menimbulkan ruam.
Ibu bisa merasakan gatal pada area tangan, kaki, serta area tubuh lainnya. Selain membuat ibu menjadi tidak nyaman, kolestasis obstetri juga kemungkinan mengakibatkan komplikasi kehamilan tertentu.
Namun, tidak perlu khawatir berlebihan karena biasanya gatal-gatal saat hamil ini hilang dalam beberapa hari setelah melahirkan.
Apalagi, ini juga merupakan kondisi yang cukup jarang terjadi karena hanya memengaruhi 1 dari 140 wanita pada masa kehamilan.
Umumnya, wanita yang berasal dari negara Pakistan atau India memiliki risiko lebih tinggi sekitar 1 – 2% mengalami kolestasis obstetri.
Gejala kolestasis obstetri
Gejala utama dari kondisi ini adalah gatal-gatal berlebihan saat hamil yang tidak menimbulkan ruam.
Lalu, sebagian besar wanita juga merasakan gatal hanya pada telapak tangan atau kaki saja. Rasa gatal saat hamil sering kali semakin parah pada malam hari dan menyebabkan sulit tidur.
Selain itu, berikut adalah tanda serta gejala lainnya dari kolestasis obstetri, seperti:
- kulit serta area mata menguning,
- merasa mual,
- kehilangan selera makan,
- warna feses lebih terang,
- merasa kelelahan, hingga
- nyeri pada area ulu hati (jarang terjadi).
Kemungkinan akan ada gejala atau tanda yang mirip dengan penyakit lainnya sehingga ibu perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Segera hubungi dokter ketika ibu mengalami rasa gatal yang sangat parah serta gejala jaundice (penyakit kuning) muncul.
Penyebab kolestasis obstetri
Penyebab utama gatal-gatal berlebihan saat hamil ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kemungkinan penyebabnya adalah karena perubahan hormon serta faktor keturunan.
1. Hormon
Perubahan atau ketidakseimbangan hormon umum terjadi pada masa kehamilan. Salah satunya adalah kadar hormon estrogen yang mengalami peningkatan sehingga memengaruhi cara kerja hati.
Kemungkinan, hormon dapat memperlambat aliran empedu yang kemudian menumpuk dan masuk ke aliran darah. Hal ini yang bisa membuat ibu merasa gatal.
2. Faktor keturunan
Kolestasis obstetri juga lebih sering terjadi pada wanita dari etnis tertentu seperti India dan Pakistan serta menurun pada sebagian keluarga.
Jadi, kalau pernah mengalami kondisi ini, ada kemungkinan ibu akan mengalaminya kembali pada kehamilan selanjutnya.
Apa saja faktor risiko kondisi ini?
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kolestasis kehamilan, di antaranya adalah:
- faktor keturunan dari keluarga,
- pernah mengalami kerusakan hati, serta
- sedang hamil anak kembar.
Komplikasi dari kolestasis obstetri
Kondisi kolestasis ini dapat memengaruhi fungsi organ hati ibu sehingga mengakibatkan penyerapan lemak yang buruk.
Ada pula komplikasi lainnya seperti defisiensi vitamin K yang bisa membuat ibu mengalami gangguan pembekuan darah saat terluka.
Kemungkinan komplikasi kehamilan lainnya yang cukup parah dan dapat terjadi pada janin, yaitu:
- bayi lahir prematur,
- masalah paru-paru karena menghirup zat mekonium,
- kematian bayi atau stillbirth, hingga
- gangguan pernapasan.
Perlu ibu ketahui bahwa komplikasi bisa sangat berbahaya bagi bayi sehingga tidak menutup kemungkinan dokter akan mempertimbangkan untuk melakukan persalinan lebih awal.
Diagnosis kolestasis obstetri
Biasanya, dokter bisa memperkirakan kolestasis kehamilan dari gejala yang ibu ceritakan.
Selai itu, berikut adalah tes lainnya yang akan dokter lakukan untuk memperkuat diagnosis, yaitu sebagai berikut.
- Pemeriksaan kulit, untuk memastikan ibu tidak mengalami penyakit kulit saat hamil lainnya,
- Tes darah, melihat jumlah asam empedu dalam darah,
- USG, memeriksa apakah ada kelainan hati dan empedu.
Pengobatan untuk mengatasi kolestasis kehamilan
Pengobatan untuk mengatasi kondisi ini bertujuan untuk meredakan gatal sehingga mencegah komplikasi pada bayi dalam kandungan.
Untuk meredakan rasa gatal, kemungkinan dokter akan merekomendasikan hal di bawah ini.
- Mengonsumsi obat ursodiol untuk membantu menurunkan tingkat empedu.
- Meredakan gatal dengan mengoleskan krim atau salep dari dokter.
- Mengompres area tubuh yang gatal dengan air dingin atau hangat.
Dokter akan melakukan pemantauan serta tes fungsi hati satu hingga dua kali dalam seminggu sampai ibu melahirkan.
Tak hanya itu saja, dokter juga akan melakukan pemantauan untuk melihat kondisi serta perkembangan bayi dalam kandungan saat ibu mengalami kolestasis obstetri.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan perawatan serta pengobatan terbaik sebelum melakukannya sendiri di rumah.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]