backup og meta

Pilihan Tindakan Medis untuk Menggugurkan Kandungan Saat Kehamilan Bermasalah

Pilihan Tindakan Medis untuk Menggugurkan Kandungan Saat Kehamilan Bermasalah

Menggugurkan kandungan atau aborsi identik dengan mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan dan termasuk perbuatan ditentang banyak orang. Padahal, dalam kasus tertentu, aborsi bisa jadi pilihan terbaik untuk ibu dan janin di dalam kandungan.

Meski begitu, prosedur menggugurkan kandungan harus dengan pengawasan dokter. Berikut cara menggugurkan kandungan yang tepat dan benar sesuai dengan aturan medis yang ditentukan.

Berbagai cara menggugurkan kandungan bagi kehamilan yang bermasalah

cara menggugurkan kandungan

Sebelum mencari tahu lebih dalam mengenai cara aborsi, hal yang harus ditekankan adalah menggugurkan kandungan dengan tujuan untuk mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan merupakan hal ilegal. 

Namun, apabila harus melakukannya karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan untuk melanjutkan kehamilan, Anda tak perlu khawatir selama mengikuti anjuran dokter.

Melakukan aborsi sendiri dapat membawa berbagai masalah kesehatan.

Maka sangat penting bila Anda melakukan cara aborsi atau menggugurkan kandungan dengan pendampingan dokter dan tenaga medis.  

Jadi, pertimbangkan secara matang dan selalu konsultasi ke dokter sebelum memutuskan melakukan prosedur ini.

Secara umum, terdapat dua cara menggugurkan kandungan dengan prosedur medis bila kehamilan mengalami masalah, yaitu sebagai berikut. 

1. Obat penggugur kandungan

Cara menggugurkan kandungan yang satu ini biasanya menjadi pilihan utama apabila kehamilan masih berada di usia awal trimester pertama (12 minggu pertama kehamilan).

Mengutip dari NHS, jika digunakan dengan dosis yang tepat, obat aborsi (penggugur kandungan) ini dapat bekerja secara efektif hingga 97%.

Kedua obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja hormon progesteron, yaitu hormon yang dibutuhkan embrio untuk tumbuh dan berkembang.

Obat ini juga akan memicu kontraksi rahim dan mendorong jaringan embrio keluar. Obat mifepristone dan misoprostol dapat diminum langsung secara oral atau dimasukkan ke dalam vagina.

Setelah beberapa jam minum obat tersebut, biasanya seseorang akan mengalami kram perut dan perdarahan hebat.  

Dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari sampai semua jaringan embrio benar-benar keluar dari tubuh. Ikuti dengan cermat anjuran yang diberikan oleh dokter. 

Perlu dipahami bahwa tidak semua ibu hamil boleh melakukan metode ini untuk mengakhiri kehamilannya, terutama pada kondisi berikut. 

  • Anda memiliki alergi terhadap obat tersebut.
  • Anda mengalami kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik).
  • Anda memiliki gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
  • Anda memiliki penyakit hati, ginjal, atau paru-paru.
  • Anda sedang menggunakan KB spiral (IUD).
  • Anda telah minum obat kortikosteroid untuk waktu yang lama.

Saat menjalani tindakan medis untuk menggugurkan kandungan, segera hubungi dokter jika mengalami perdarahan parah yang mengharuskan Anda mengganti lebih dari dua pembalut dalam satu jam.

Selain itu, segera hubungi dokter jika juga mengalami demam atau gejala mirip flu selama lebih dari satu hari.

2. Prosedur operasi

Cara operasi untuk menggugurkan kandungan sebenarnya akan bergantung pada usia kehamilan. Jika berada pada trimester pertama, kemungkinan besar akan menjalani prosedur aspirasi vakum. 

Sementara itu, apabila berada di trimester kedua (sudah lebih dari 13 minggu kehamilan), kemungkinan akan menjalani prosedur dilatasi dan evakuasi (D&E).

Jika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga, prosedur yang dianjurkan adalah dilatasi dan ekstraksi (D&E).

Aspirasi vakum

Prosedur ini biasanya dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Untuk melakukan prosedur ini, dokter akan meminta Anda berbaring di atas tempat tidur khusus yang memungkinkan Anda bisa menekuk lutut. 

Dokter memasukkan alat yang disebut dengan spekulum ke dalam vagina. Alat ini berfungsi untuk melebarkan vagina sehingga dokter bisa melihat leher rahim.

Setelahnya, dokter menyeka vagina dan leher rahim dengan larutan antiseptik. 

Kemudian dokter akan menyuntikkan obat bius ke leher rahim dan memasukkan tabung kecil yang melekat pada mesin isap (vakum) ke rahim dan isi rahim dibersihkan.

Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter terlatih di rumah sakit. Dibandingkan dengan cara menggugurkan kandungan lainnya, prosedur ini terhitung tidak terlalu menyakitkan.

Meski begitu, mungkin Anda akan merasa kram perut karena rahim akan berkontraksi ketika jaringan diangkat.

Perlu dipahami bahwa cara menggugurkan kandungan yang satu ini tidak bisa dijalankan untuk semua kasus.

Jika ibu hamil mengalami gangguan pembekuan darah, kondisi rahim yang tidak normal serta terjadi infeksi panggul, aspirasi vakum bukanlah pilihan yang tepat.

Dilatasi dan evakuasi

Cara menggugurkan kandungan yang satu ini biasanya direkomendasikan dokter ketika usia kandungan sudah memasuki trimester kedua dan janin mengalami masalah serius. 

Dilatasi dan evakuasi sendiri adalah prosedur yang mengombinasikan aspirasi vakum, forcep (alat penjepit khusus), dan dilatasi kuret.

Pada hari pertama, dokter akan membuat serviks melebar agar lebih mudah menghilangkan jaringan kehamilan.

Pada hari kedua, dokter menggunakan forceps untuk mengangkat janin dan plasenta, serta akan menggunakan alat seperti sendok yang disebut kuret untuk mengikis lapisan rahim. 

Prosedur ini akan menyakitkan, tetapi dokter biasanya akan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakitnya.

Dokter umumnya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit untuk melakukan prosedur ini.

Dilatasi dan ekstraksi

Dilatasi dan ekstraksi adalah prosedur yang dilakukan dokter kita terjadi masalah serius pada ibu dan janin ketika usia kehamilan lebih dari 21 minggu. 

Secara umum, prosedur ini tak berbeda jauh dengan dilatasi dan evakuasi. Bedanya, prosedur ini melibatkan pembedahan untuk mengakhiri kandungan.

Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan induksi persalinan, histerotomi, dan histerektomi.

Ketika seseorang diindikasikan mengalami masalah pada kehamilannya, aborsi kadang menjadi salah satu cara menggugurkan janin yang harus ditempuh.

Hal itu dilakukan demi keselamatan pasien, tentunya dengan persetujuan si ibu dan pasangannya. 

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Mengikuti arahan dokter dengan cermat juga dapat membantu Anda menjalankan prosedur ini dengan risiko yang lebih minim.

Apa efek samping obat ilegal sebagai cara menggugurkan kandungan?

cara menggugurkan kandungan

Berdasarkan catatan (WHO) pada 2008, sebanyak 5 juta jiwa di seluruh dunia harus mencari perawatan darurat setelah menggugurkan kandungan di rumah dengan obat tanpa resep dokter. 

Keluhan yang paling banyak ditemukan adalah demam tinggi dan perdarahan hebat. Perdarahan yang terjadi umumnya disertai dengan gumpalan dan jaringan dari rahim.

Efek samping lainnya adalah sebagai berikut.

  • Mual dan muntah.
  • Kram perut.
  • Diare.
  • Sembelit.
  • Sakit kepala.
  • Perut terasa begah.

Sementara itu overdosis obat aborsi biasanya ditunjukkan dengan gejala berikut ini.

  • Kejang.
  • Pusing.
  • Tekanan darah rendah.
  • Tremor.
  • Denyut jantung melambat.
  • Sulit bernapas.

Selain itu, Anda mungkin memiliki reaksi alergi serius (syok anafilaktik) terhadap kandungan tertentu dalam obat yang dikonsumsi tanpa pengawasan dokter.

Syok anafilaktik bisa menyebabkan hilang kesadaran hingga kematian. 

Perlu diingat, penggunaan obat-obatan tidak menjamin pengguguran janin secara sempurna. Jika janin tidak digugurkan dengan sempurna, Anda berisiko mengalami infeksi.

Selain itu, ada kemungkinan janin tetap tumbuh dengan kecacatan atau kelainan.

Obat aborsi yang dijual gelap (tanpa resep dokter) sesungguhnya bukan obat yang diracik khusus sebagai tindakan medis untuk menggugurkan kandungan.

Hanya dokter dan tenaga kesehatan yang bisa menentukan apakah obat-obatan tersebut aman dikonsumsi bagi seseorang. 

Dokter juga yang punya pertimbangan seberapa dosis yang harus digunakan, aturan pemakaian, serta obat-obatan lain yang harus dikonsumsi untuk meredakan gejala yang muncul akibat gugurnya janin. 

Maka, jika digunakan tanpa anjuran dan pengawasan dokter, risiko munculnya efek samping yang berbahaya akan semakin besar.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Abortion – What happens . (2017). Retrieved 29 September 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/abortion/what-happens/

Induced Abortion. (2020). Retrieved 29 September 2020, from https://www.acog.org/patient-resources/faqs/special-procedures/induced-abortion

Publishing, H. (2020). Abortion (Termination Of Pregnancy) – Harvard Health. Retrieved 29 September 2020, from https://www.health.harvard.edu/medical-tests-and-procedures/abortion-termination-of-pregnancy-a-to-z

Versi Terbaru

21/10/2022

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Bahaya Aborsi dengan Obat, Ada Risiko Sebabkan Kematian

8 Risiko Efek Samping Aborsi bagi Kesehatan Tubuh Wanita


Ditinjau secara medis oleh

dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 21/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan