Pernah mendengar istilah olahraga low impact dan high impact? Kedua jenis olahraga ini sama-sama bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung dan membakar kalori. Namun, tahukah Anda apa perbedaan keduanya?
Perbedaan olahraga low impact dan high impact
Perbedaan mendasar antara olahraga low impact dan high impact sebenarnya dapat dilihat dari intensitas latihannya.
Olahraga low impact umumnya dilakukan dengan intensitas yang rendah, sedangkan high impact dilakukan dengan intensitas tinggi.
Kedua jenis olahraga ini bisa menjadi olahraga kardio untuk membakar kalori maupun meningkatkan kebugaran tubuh.
Jika Anda bingung memilih antara keduanya, simak terlebih dahulu perbedaan antara olahraga low impact dan high impact berikut ini.
1. Pengertian
Olahraga low impact adalah olahraga yang gerakan kedua kakinya atau salah satu kakinya masih menempel di lantai sepanjang sesi olahraga, seperti ketika berjalan kaki.
Latihan olahraga low impact biasanya direkomendasikan bagi para pemula yang baru memulai olahraga, orang yang mengalami berat badan lebih atau obesitas, atau sedang mengalami cedera saraf atau tulang.
Sementara itu, olahraga high impact adalah jenis olahraga yang melibatkan gerakan dengan hentakan kaki, seperti saat melompat.
Intensitas olahraga high impact juga cenderung tinggi. Sebagian besar gerakan bergantung pada kekuatan otot ataupun kecepatan gerak.
2. Jenis latihan
Jenis latihan pada olahraga low impact biasanya melibatkan gerakan yang tidak terlalu memberikan tekanan pada sendi. Jadi, cocok dilakukan bagi orang yang sedang memiliki masalah sendi atau cedera.
Latihan olahraga low impact dapat berupa:
- berenang,
- bersepeda,
- yoga,
- pilates,
- water aerobic, atau
- berjalan kaki.
Sebaliknya, olahraga high impact melibatkan gerakan yang memberikan tekanan yang signifikan pada sendi seperti lutut, pergelangan kaki, dan pinggul.
Jenis latihan yang termasuk ke dalam olahraga high impact antara lain:
3. Jumlah kalori yang terbakar
Kedua jenis olahraga ini memang sama-sama membantu membakar kalori dan menurunkan berat badan.
Namun, biasanya olahraga high impact lebih banyak membakar kalori dalam waktu singkat dibandingkan dengan olahraga low impact.
Selama melakukan olahraga high impact, jantung akan memompa darah lebih cepat sehingga pembakaran kalori akan semakin besar.
Mengutip Harvard Health, berjalan kaki selama 30 menit dapat membakar kalori sebanyak 159 kkal, sedangkan berlari dengan durasi yang sama dapat membakar kalori sebanyak 336 kkal.
4. Manfaat
Perbedaan antara kedua jenis olahraga ini juga dapat dilihat dari manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Olahraga low impact seperti berenang atau yoga bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh dan kekuatan sendi tanpa perlu memberikan beban berat.
Olahraga ini juga bermanfaat untuk membantu proses rehabilitasi dan mencegah risiko cedera lebih lanjut karena gerakannya yang cukup ringan.
Sementara itu, olahraga high impact dapat bermanfaat untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
Hal ini karena jenis olahraga ini memberikan tekanan berat pada tulang dan sendi yang akhirnya menstimulasi pembentukan sel tulang baru.
5. Risiko cedera
Olahraga high impact memang memiliki kemampuan membakar kalori lebih besar dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan olahraga low impact.
Namun, kesempatan untuk mengalami cedera umumnya lebih tinggi terjadi pada olahraga high impact dibandingkan dengan low impact.
Hal ini karena olahraga high impact memberikan tekanan berlebih pada sendi dan otot tubuh.
Inilah mengapa jenis olahraga ini kurang nyaman dilakukan oleh orang yang punya masalah di bagian kaki atau punya berat badan berlebihan.
Jadi sebaiknya pilih olahraga low impact atau high impact?
Kedua jenis olahraga ini sebenarnya sama-sama baik untuk tubuh. Anda bisa memilih di antara keduanya sesuai dengan kondisi Anda.
Jika Anda baru mulai olahraga atau pernah mengalami cedera, sebaiknya pilihlah olahraga low impact untuk menghindari risiko cedera lebih lanjut.
Jika ingin membakar kalori lebih banyak, Anda bisa mencoba prinsip olahraga start low, go slow. Artinya, Anda mengawali latihan sercara perlahan dan meningkatkannya secara bertahap dalam periode latihan selanjutnya.
Mencoba olahraga high impact boleh saja, tapi Anda harus berhati-hati.
Olahraga dengan intensitas tinggi dapat berisiko menyebabkan cedera. Ada juga kemungkinan serangan jantung meskipun sangat kecil.
Jika ingin hasil yang optimal untuk menurunkan berat badan, Anda bisa menggabungkan kedua jenis olahraga ini secara bersamaan.
Contohnya, lakukan latihan high impact seperti lari sebanyak 2 – 3 kali seminggu. Lalu, hari lainnya, Anda bisa melakukan olahraga intensitas rendah seperti beranang atau yoga.
Apa pun olahraga yang Anda pilih, selalu perhatikan kondisi tubuh Anda. Jangan terburu-buru untuk mencapai tujuan dengan berlari terlalu cepat atau mengangkat beban terlalu berat.
Dengarkanlah tubuh Anda sendiri dan beristirahatlah jika sudah merasa lelah. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan hasil olahraga yang optimal untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
Kesimpulan
- Low impact adalah olahraga yang melibatkan gerakan kaki yang menjejak ke permukaan sepanjang olahraga dan tidak memberikan tekanan besar pada sendi.
- High impact adalah olahraga yang meliputi gerakan hentakan kaki dan memberikan tekanan besar pada sendi lutut, pergelangan kaki, dan pinggul.
- Jika Anda memiliki cedera atau baru saja mulai olahraga, sebaiknya pilihlah olahraga low impact, seperti berjalan kaki atau berenang.
- Bila ingin menurunkan berat badan, Anda bisa pilih olahraga high impact seperti lompat tali, jumping jack, atau basket.
[embed-health-tool-bmr]