backup og meta

10 Pantangan setelah Olahraga yang Sebaiknya Dihindari

10 Pantangan setelah Olahraga yang Sebaiknya Dihindari

Meskipun olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan, melakukan hal-hal tertentu setelah berolahraga bisa merusak hasil yang sudah dicapai dan bahkan meningkatkan risiko cedera. Berikut ini daftar pantangan setelah olahraga yang sebaiknya dihindari.

Daftar pantangan setelah olahraga

Setelah berolahraga, menghindari beberapa hal sangat penting agar tubuh dapat pulih dengan optimal dan manfaat latihan dapat dirasakan sepenuhnya.

Berikut ini hal yang tidak boleh dilakukan setelah olahraga.

1. Melewatkan waktu pendinginan

Melewatkan pendinginan setelah berolahraga sebaiknya dihindari karena dapat berdampak negatif pada tubuh.

Pendinginan adalah proses bertahap mengurangi intensitas aktivitas fisik setelah berolahraga. Tujuannya adalah membantu tubuh kembali ke kondisi normal secara perlahan.

Dikutip dari Cleveland Clinic, melewatkan pendinginan juga meningkatkan risiko DOMS (delayed onset muscle soreness) atau nyeri otot tertunda.

Kondisi ini meningkatkan risiko cedera olahraga karena tidak memberi otot kesempatan untuk menurunkan aktivitas secara perlahan.

2. Tidak minum air yang cukup

orang kelelahan berolahraga yang membutuhkan rest day

Pantangan setelah berolahraga yang sering diabaikan adalah tidak minum air yang cukup.

Padahal, asupan air sangat setelah aktivitas fisik yang intens, karena membantu dalam proses pemulihan dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. 

Saat berolahraga, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat. Mengeluarkan keringat adalah cara tubuh mengatur suhu, tetapi ini juga berarti Anda kehilangan air dan elektrolit yang penting.

Ketika tubuh tidak memiliki cukup air, bisa-bisa tubuh mengalami dehidrasi, kram otot, hingga kelelahan.

3. Mengonsumsi makanan berlemak dan tidak sehat

Saat berolahraga, sangat wajar jika Anda memikirkan makanan enak apa yang hendak dimakan setelahnya. Namun, sebaiknya hindari makanan berlemak.

Makanan berlemak sulit dicerna dan dapat memperlambat proses pencernaan. Ini dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk pemulihan.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda pilih makanan yang tinggi protein dan karbohidrat kompleks.

Protein penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan otot, sementara karbohidrat membantu mengisi ulang glikogen yang digunakan selama latihan.

4. Tidak mengonsumsi makanan

Pantangan setelah olahraga lainnya yaitu melewatkan waktu makan setelah berolahraga.

Bisa dipahami bahwa Anda ingin olahraga berdampak maksimal, tetapi tubuh sangat memerlukan asupan nutrisi setelah berolahraga.

Saat berolahraga, otot mengalami kerusakan yang perlu diperbaiki. Protein dalam makanan membantu memperbaiki dan membangun kembali serat otot yang rusak.

Nutrisi yang tepat juga dapat membantu mengurangi kelelahan dan memulihkan energi, sehingga Anda merasa lebih segar dan siap untuk aktivitas berikutnya.

5. Tidak mengganti pakaian basah

Tidak mengganti pakaian basah setelah berolahraga adalah pantangan setelah olahraga yang perlu dihindari karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan tubuh.

Pakaian basah dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama jika keringat dan kotoran terperangkap dalam pakaian.

Ini bisa meningkatkan risiko terjadinya ruam, gatal, dan infeksi kulit seperti jamur atau bakteri.

Selain itu, setelah berolahraga, suhu tubuh akan mengalami pendinginan.

Pakaian basah dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh yang terlalu drastis, yang dapat meningkatkan risiko masuk angin atau flu.

6. Langsung berbaring setelah olahraga

Pantangan setelah olahraga lainnya yaitu langsung berbaring setelah olahraga. Selama berolahraga, jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke otot-otot yang aktif.

Setelah latihan, sistem peredaran darah membutuhkan waktu untuk kembali ke keadaan normal.

Jika Anda langsung berbaring, sirkulasi darah dapat terhambat, dan darah mungkin tidak mengalir dengan optimal ke seluruh tubuh.

Ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang dapat mengakibatkan pusing, mual, atau bahkan pingsan.

Sehabis olahraga sebaiknya makan apa?

Berikut adalah beberapa pilihan makanan yang baik untuk dikonsumsi setelah berolahraga.
  • Makanan tinggi protein, seperti ayam, telur, dan yoghurt.
  • Karbohidrat kompleks, seperti oatmeal dan ubi jalar.
  • Makanan berlemak sehat, seperti alpukat dan kacang-kacangan.
  • Buah-buahan.
  • Sayuran hijau.
  • Smoothie protein.

7. Melakukan pekerjaan berat

Melakukan pekerjaan berat segera setelah berolahraga adalah pantangan yang sebaiknya dihindari. 

Setelah berolahraga, otot-otot Anda memerlukan waktu untuk pulih dan memperbaiki kerusakan kecil yang terjadi selama latihan.

Melakukan pekerjaan berat segera setelah berolahraga dapat memaksakan otot-otot yang sudah lelah dan memperlambat proses pemulihan.

Ini dapat meningkatkan risiko kelelahan otot, kram, dan cedera.

8. Langsung mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak

Ya, minum kopi sebelum olahraga memang bermanfaat untuk meningkatkan performa olahraga.

Namun, minum kopi berlebihan merupakan hal yang tidak boleh dilakukan setelah olahraga

Kopi mengandung kafein yang bersifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine, dan menyebabkan kehilangan cairan lebih banyak.

Setelah berolahraga, tubuh sudah kehilangan banyak cairan melalui keringat, dan mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak dapat memperburuk dehidrasi.

Dehidrasi dapat mengurangi performa fisik, menyebabkan kelelahan, pusing, dan ketidakseimbangan elektrolit.

9. Mengabaikan nyeri yang muncul

Apakah Anda merasa nyeri setelah berolahraga di bagian tertentu? Sebaiknya rasa nyeri ini jangan diabaikan dan segera mendapat perhatian medis.

Nyeri setelah berolahraga, terutama jika terasa intens dapat menjadi tanda cedera.

Jika dibiarkan dapat memperburuk cedera dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada otot, ligamen, atau sendi.

Nyeri yang tidak ditangani juga dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

Misalnya, nyeri punggung atau lutut dapat membuat sulit untuk duduk, berdiri, atau bergerak dengan bebas.

10. Tidak mengevaluasi dan merencanakan olahraga

Pantangan setelah olahraga selanjutnya yaitu tidak mengevaluasi hasil olahraga. Tanpa evaluasi, Anda mungkin tidak mengetahui sejauh mana kemajuan Anda dalam mencapai tujuan olahraga.

Evaluasi hasil latihan membantu Anda memahami apakah latihan yang dilakukan efektif atau perlu penyesuaian.

 Anda mungkin tidak menyadari kemajuan yang telah dicapai atau tidak mengetahui area yang membutuhkan perbaikan, sehingga menghambat pencapaian tujuan jangka panjang.

Mengevaluasi hasil latihan juga bisa meningkatkan motivasi untuk terus berolahraga. Anda juga bisa mengembangkan rencana untuk latihan selanjutnya dan jangka panjang.

Dengan menghindari pantangan-pantangan ini, Anda dapat memastikan tubuh Anda pulih dengan baik dan siap untuk sesi latihan berikutnya, serta menjaga kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan.

Ringkasan

Berikut pantangan olahraga yang sebaiknya dihindari.
  • Melewatkan waktu pendinginan.
  • Tidak minum air yang cukup.
  • Mengonsumsi makanan berlemak dan tidak sehat.
  • Tidak mengonsumsi makanan.
  • Tidak mengganti pakaian basah.
  • Langsung berbaring setelah olahraga.
  • Melakukan pekerjaan berat.
  • Langsung mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak.
  • Mengabaikan nyeri yang muncul.
  • Tidak mengevaluasi dan merencanakan olahraga.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic. (2024). Why You Shouldn’t Skip Cool Down Exercises. Retrieved 6 August 2024, from https://health.clevelandclinic.org/why-you-shouldnt-skip-cool-down-exercises 

Admin-Risepoint. (2023). 8 Do’s and Don’ts of Post-Workout Nutrition. Retrieved 6 August 2024, from https://online.csp.edu/resources/article/post-workout-nutrition-tips/ 

Sung, D. J., Choi, E. J., Kim, S., & Kim, J. (2018). Rhabdomyolysis from Resistance Exercise and Caffeine Intake. Iranian journal of public health, 47(1), 138–139.

British Heart Foundation. (2022). Exercise for heart failure: tips for exercising safely. Retrieved 6 August 2024, from https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/activity/exercise-for-heart-failure 

Feintuch, S. (2023). What to Do After a Workout. Retrieved 6 August 2024, from https://www.healthywomen.org/your-wellness/what-do-after-workout 

Department of Health & Human Services. (2017). Exercise – the low-down on hydration. Retrieved 6 August 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/Exercise-the-low-down-on-water-and-drinks 

Can Muscle Soreness After a Workout Be Prevented? (n.d.). Retrieved 6 August 2024, from https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2021/sep/muscle-soreness-after-a-workout-can-it-be-prevented/ 

Versi Terbaru

14/08/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Dimas Nugroho

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Mana Lebih Baik, Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

Harus Olahraga Berapa Kali Seminggu? Cek di Piramida Aktivitas Fisik Ini!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Dimas Nugroho

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 14/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan