Jika sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, olahraga merupakan hal yang tidak boleh ketinggalan untuk dilakukan. Namun, kapan waktu yang ideal untuk makan, apakah sebelum olahraga atau setelah olahraga?
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Jika sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, olahraga merupakan hal yang tidak boleh ketinggalan untuk dilakukan. Namun, kapan waktu yang ideal untuk makan, apakah sebelum olahraga atau setelah olahraga?
Sebuah riset yang dilakukan di Belgia meneliti bagaimana perubahan berat badan orang yang makan sebelum dan setelah olaharaga. Sebanyak 27 pria usia muda diberikan makanan tinggi kalori dan tinggi lemak selama 6 minggu berturut-turut.
Mereka kemudian dibagi tiga kelompok: kelompok tidak melakukan olahraga sama sekali, kelompok yang makan makanan tinggi karbohidrat sebelum olahraga, dan kelompok yang makan makanan tinggi karbohidrat setelah olahraga.
Bukan hal yang aneh jika peningkatan berat badan yang paling tinggi terjadi pada kelompok yang tidak melakukan olahraga sama sekali.
Menariknya, hasil lain menunjukkan bahwa kelompok yang makan setelah olahraga memiliki peningkatan berat badan paling rendah, bahkan tidak mengalami peningkatan berat badan sama sekali.
Meski belum banyak penelitian lain yang menemukan hasil serupa, hal ini menunjukkan bahwa apa yang Anda makan sebelum olahraga sangat berpengaruh pada perubahan berat badan.
Mengonsumsi makanan terlalu banyak sebelum olahraga juga dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan perut sakit saat berolahraga. Hal tersebut disebabkan waktu makan yang kurang tepat.
Banyak yang beranggapan bahwa olahraga dengan perut kosong dapat memaksimalkan pembakaran kalori dan lemak dalam tubuh. Meski demikian, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Jika Anda olahraga dengan perut kosong, tubuh mengalami kekurangan energi. Hal tersebut membuat Anda tidak akan sanggup melakukan olahraga dengan baik dan tidak dapat membakar kalori secara maksimal.
Prinsipnya, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan dan memprosesnya menjadi energi yang dapat Anda pakai untuk beraktivitas dan olahraga.
Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan tergantung dengan jumlah serta jenis makanan yang dikonsumsi. Makanan dengan lemak, protein, dan serat yang tinggi butuh waktu cerna lebih lama. Begitu pula porsi makanan yang banyak.
Oleh karena itu, lebih baik mengonsumsi makanan rendah lemak dan kalori sekitar 3 – 4 jam sebelum olahraga. Pilihannya antara lain roti gandum dengan telur atau sereal dengan susu.
Namun, jika Anda melakukan olahraga di pagi hari dan tidak terbiasa mengonsumsi makanan berat, Anda dapat mengonsumsi makanan ringan 1 – 2 jam sebelum olahraga, seperti buah dengan yogurt rendah lemak, jus buah, atau sereal.
Makan 15 – 30 menit setelah melakukan olahraga merupakan waktu yang ideal untuk mengganti energi dalam tubuh.
Konsumsilah makanan sumber karbohidrat untuk mengganti glikogen (simpanan glukosa atau energi cadangan) dalam tubuh dan makanan sumber protein untuk membantu tubuh membangun massa otot.
Sebuah riset yang dilakukan di The Colorado State University Extension menyebutkan bahwa makanan yang baik dikonsumsi setelah melakukan olahraga yaitu makanan yang terdiri dari karbohirat dan protein serta mengandung sedikit lemak.
Sedangkan menurut The Academy of Nutrition and Dietetics, segelas cokelat rendah lemak dapat menjadi selingan yang tepat bagi Anda yang ingin ngemil setelah melakukan olahraga.
Oleh karena itu, yang paling penting yaitu waktu makan, jumlah porsi, serta jenis makanan yang Anda makan sebelum maupun sesudah olahraga.
Semua zat gizi diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh. Namun, mengonsumsinya sesuai kebutuhan merupakan hal yang sangat mempengaruhi peningkatan, penurunan, ataupun mempertahankan berat badan.
Dengan memperhatikan keseluruhan zat gizi yang dimakan sebelum dan setelah melakukan olahraga, Anda dapat memaksimalkan pembakaran kalori dan lemak dalam tubuh.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar