Dalam sebuah kompetisi panco, Anda dan lawan harus berdiri saling berhadapan dengan lengan yang terjalin. Untuk memenangkan kompetisi, Anda harus menjatuhkan tangan lawan hingga menyentuh permukaan papan atau meja panco.
Olahraga ini tak hanya untuk pamer lengan besar saja. Pasalnya, faktor-faktor yang sangat menentukan kemenangan Anda dalam olahraga berbahaya ini ada banyak. Di antaranya adalah kekuatan lengan, teknik bertanding, kepadatan otot, ukuran kepalan tangan, kelenturan pergelangan tangan, serta ketahanan tubuh terutama bagian atas.
Risiko adu panco sembarangan
Ketika dilihat secara kasat mata, olahraga ini memang tampaknya begitu mudah. Pokoknya tinggal mengaitkan lengan dan adu cepat menjatuhkan tangan lawan. Akibatnya banyak orang, termasuk anak-anak, sering mencoba adu panco tanpa pehamaman yang memadai soal olahraga ini.
Jika dilakukan tanpa pengawasan ahli atau teknik yang benar, adu panco rentan mengakibatkan cedera, nyeri siku, nyeri lengan, dan nyeri pundak. Ini karena saat adu panco, otot-otot Anda dipaksa untuk bekerja sangat keras.
Cedera yang paling sering terjadi akibat adu panco
Atlet panco sekalipun tetap berisiko tinggi mengalami cedera saat adu panco. Berikut adalah beberapa jenis cedera yang kerap terjadi saat panco.
1. Patah tulang lengan atas
Menurut dr. John Arnold, seorang profesor ilmu olahraga di University of South Australia, patah tulang lengan atas sangat mungkin terjadi. Pasalnya, bahu Anda membungkuk dan berputar sementara siku harus tetap kaku dan tegak pada posisinya semula. Seluruh tekanan pun ditopang oleh tulang lengan atas. Sementara itu, Anda juga harus menahan dorongan dari lengan lawan. Akibatnya, tulang lengan atas jadi terpuntir dan patah.