Bagaimana porsi olahraga berlebihan bisa berakibat serangan jantung?

Bersepeda menjadi salah satu pilihan olahraga kardio yang menyegarkan. Duduk di sadel sambil menggowes berjam-jam terkadang tidak terasa, bahkan sampai Anda berusaha sekuat tenaga untuk tetap menggowes mencapai target.
Saat bersepeda, jantung akan berdetak lebih cepat karena sedang berusaha memompa darah terus-menerus. Jangan terlalu memaksakan, pasalnya kemampuan jantung ada batasnya.
“Kita harus terbuka terhadap kemungkinan bahwa ada batas dalam bersepeda dan jika melewati batas tersebut bisa berakibat buruk pada jantung,” ujar ahli jantung dr. James O’Keefe dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings.
Dokter O’Keefe mengatakan olahraga kardio yang berlebihan menyebabkan sejumlah kerusakan kecil dalam jangka pendek. Kemudian cedera kecil ini berubah menjadi cedera jangka panjang yang lebih berat yang dapat melukai jantung dan pembuluh darah.
“Seiring waktu, perubahan jangka panjang ini meningkatkan risiko serangan jantung, arteri koroner, dan beberapa kasus bisa terjadi henti jantung saat berolahraga,” jelas dr. O’Keefe.
Kondisi ini juga bisa terjadi pada atlet jika tidak memperhatikan porsi latihan dan kondisi tubuh. Sebuah studi menjelaskan bahwa olahraga semacam atletik bisa memberikan beban pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), hingga terkadang menimbulkan risiko gagal jantung yang tidak terdeteksi.
Dalam olahraga rekreasi seperti bersepeda, risiko pesepeda meninggal mendadak akibat gangguan jantung dapat meningkat, apalagi bagi individu yang memiliki penyakit penyerta. Hal ini karena banyak individu yang lebih tua berpartisipasi dalam olahraga ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar