Mencegah kanker prostat sangat penting dilakukan sejak dini. Pasalnya, selain menimbulkan gejala kanker prostat yang mengganggu, penyakit ini juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan. Komplikasi bisa muncul dari kondisi yang ditimbulkan kanker prostat atau merupakan efek samping pengobatan kanker prostat yang Anda jalani. Lantas, apa saja komplikasi akibat kanker prostat yang mungkin terjadi?
Berbagai komplikasi kanker prostat yang mungkin terjadi
Kanker prostat terjadi ketika sel abnormal (sel kanker) tumbuh di kelenjar prostat. Penyakit ini masih bisa disembuhkan bila sel kanker ditemukan lebih dini dan masih berada pada stadium kanker prostat awal.
Namun, kemungkinan sembuh dari kanker prostat akan semakin berkurang seiring dengan perkembangan sel kanker. Tidak hanya itu, kemungkinan timbulnya komplikasi pun semakin besar bila kanker prostat yang Anda derita bertambah parah.
Berikut beberapa dampak buruk atau komplikasi yang mungkin terjadi bila Anda menderita kanker prostat:
1. Metastasis
Sebagaimana sel kanker pada umumnya, sel kanker yang ada di prostat bisa menyebar ke jaringan di sekitarnya dan bahkan ke organ tubuh lain. Penyebaran kanker prostat ke organ tubuh lain disebut juga dengan metastasis.
Metastasis kanker prostat bisa dialami oleh pasien yang sudah berapa di tahap akhir, yaitu stadium 4. Penyebarannya bisa ke kelenjar getah bening, tulang, atau organ tubuh lainnya. Bila kanker prostat sudah menyebar ke tulang, Anda dapat merasakan nyeri atau bahkan rentan patah tulang, sehingga semakin bahaya bagi tubuh Anda.
Pada tahap ini pun, kanker prostat tidak mungkin disembuhkan. Adapun pengobatan kanker prostat yang dijalani hanya membantu memperpanjang angka harapan hidup.
2. Inkontinensia urine
Baik penyakit kanker prostat maupun pengobatan yang dijalani dapat menyebabkan inkontinensia urin pada penderitanya. Inkontinensia urin adalah hilangnya kemampuan untuk mengontrol buang air kecil. Dilansir dari American Cancer Society, komplikasi kanker prostat ini ditandai dengan beberapa hal, seperti:
- Kebocoran urine yang tidak sengaja.
- Tidak mampu menahan buang air kecil.
- Sering buang air kecil.
- Rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil.
Inkontinensia urine umumnya terjadi pada pasien yang telah menjalani operasi untuk kanker prostat atau prostatektomi radikal. Cleveland Clinic menyebut, sekitar 6-8 persen pasien yang menjalani prostatektomi akan mengalami efek kanker prostat ini. Hal ini bisa terjadi karena operasi dapat merusak saraf dan otot yang membantu mengontrol ketika Anda ingin buang air kecil.
Selain operasi, radioterapi untuk kanker prostat pun terkadang menimbulkan efek samping inkontinensia urin. Namun, hal ini sangat jarang terjadi. Kemungkinannya hanya satu dari 100 pasien radioterapi kanker prostat yang akan merasakan dampak tersebut.
Meski demikian, inkontinensia urine akibat kanker prostat hanya terjadi sementara dan masih dapat disembuhkan. Pengobatan untuk inkontinensia urine yang biasa dilakukan, yaitu latihan otot panggul, bladder training (pelatihan kandung kemih), obat-obatan, atau operasi. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis pengobatan yang tepat.
3. Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi merupakan komplikasi penyakit kanker prostat yang paling sering terjadi. Kondisi ini dilaporkan terjadi pada 10-90 persen pasien setelah menjalani operasi prostatektomi radikal.
Selain operasi, disfungsi ereksi juga bisa terjadi pada pasien yang menjalani jenis pengobatan lain, seperti radioterapi atau terapi hormon. Hal ini bisa terjadi karena pengobatan kanker prostat dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang dibutuhkan pria untuk melakukan ereksi.
Disfungsi ereksi akibat kanker prostat umumnya ditandai dengan berkurangnya gairah seks (karena memengaruhi libido dan penurunan hormon testosteron), kurangnya kemampuan untuk mencapai ereksi yang kuat, sulit mencapai orgasme atau klimaks saat berhubungan, atau berkurangnya ejakulasi.
Kondisi ini tentu bisa menimbulkan masalah seks antara Anda dan pasangan. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah tersebut, bila Anda mengalaminya.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi efek disfungsi ereksi akibat kanker prostat, yaitu:
- Obat-obatan, seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), vardenafil (Levitra), atau avanafil (Spedra).
- Perangkat vakum yang dapat membantu mencapai ereksi.
- Operasi.
- Terapi penggantian hormon testosteron.
- Jaga berat badan ideal dan berhenti merokok.
- Lakukan latihan panggul.
Selain melakukan pengobatan medis, Anda pun perlu membicarakan perubahan yang akan terjadi pada kehidupan seks Anda dengan pasangan. Anda dan pasangan bisa mencoba variasi seks lain, seperti seks oral atau sekadar berpelukan di tempat tidur, berciuman, atau cara lainnya. Intinya, carilah aktivitas seks yang membuat Anda dan pasangan tetap sama-sama nyaman dan senang.
4. Infertilitas
Infertilitas atau gangguan kesuburan juga merupakan komplikasi kanker prostat yang mungkin terjadi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pengobatan kanker prostat, yaitu operasi pengangkatan kelenjar prostat, radioterapi, atau terapi hormon.
Seorang pria yang melakukan operasi pengangkatan kelenjar prostat berarti tidak lagi bisa memproduksi air mani saat ejakulasi. Dengan demikian, kemungkinan pria tidak subur atau infertil setelah operasi kanker prostat sangat besar. Hal ini pun tidak dapat dihindari dan akan bersifat permanen.
Radioterapi dan terapi hormon pun bisa menyebabkan air mani yang lebih sedikit atau tidak sama sekali menghasilkan air mani. Artinya, beragam jenis pengobatan ini menyebabkan Anda sulit untuk memiliki anak melalui hubungan seksual alami.
Meski infertilitas ini bersifat permanen, Anda masih bisa memiliki anak dengan berbagai prosedur medis, seperti:
- Pembekuan sperma (cryopreservasi)
Prosedur ini bisa dilakuka di bank sperma. Anda akan diminta mengeluarkan sperma sebelum operasi dan dibekukan sampai Anda membutuhkannya,
- Ekstraksi sperma
Meski tidak subur akibat kanker prostat, seorang pria masih mungkin memiliki sperma di testisnya. Dalam metode ini, ahli bedah akan mengambil sperma di testis untuk selanjutnya dibekukan atau digunakan langsung melalui prosedur bayi tabung. Hal ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah operasi kanker prostat dilakukan.
Bagaimana mencegah komplikasi kanker prostat?
Beberapa komplikasi kanker prostat mungkin sulit dihindari. Namun, beberapa efek kanker prostat lainnya masih mungkin dicegah sehingga mengurangi bahaya untuk kesehatan Anda pada masa mendatang.
Berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah komplikasi kanker prostat:
- Rutin kontrol ke dokter.
- Berkonsultasi dengan dokter mengenai pengobatan yang tepat, termasuk kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis pengobatan.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang.
- Berolahraga rutin sesuai anjuran dokter.
- Tidak merokok.
- Jaga berat badan ideal.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.