backup og meta

Mengenali Perbedaan Flek Hitam, Melasma, dan Gejala Melanoma

Mengenali Perbedaan Flek Hitam, Melasma, dan Gejala Melanoma

Berbagai masalah pada kulit mungkin sekilas tampak mirip, misalnya flek hitam, melasma, dan melanoma. Ketiga kondisi ini memiliki penanganan berbeda dan tidak semuanya berbahaya. Yuk, cari tahu perbedaan flek hitam, melasma, dan melanoma dalam informasi berikut ini.

Perbedaan flek hitam, melasma, dan melanoma

Sebagai bagian terluar tubuh, kulit rentan mengalami berbagai masalah, seperti jerawat, ruam kulit, hingga kanker kulit. Tentu, penting bagi Anda untuk menjaga kesehatannya.

Tak banyak orang yang menyadari tanda dan gejala kanker kulit, seperti melanoma yang sangat agresif karena wujudnya yang mirip masalah kulit lain, seperti flek hitam dan melasma. 

Berikut ini merupakan sejumlah perbedaan flek hitam, melasma, dan melanoma berdasarkan gejala, faktor risiko, dan tingkat keparahannya.

1. Gejala awal yang muncul

freckles adalah

Flek hitam atau freckles ditandai dengan kemunculan bintik-bintik cokelat kehitaman pada kulit. Kemunculannya lebih sering disebabkan oleh paparan sinar matahari.

Bintik-bintik kulit ini mengandung melanin, yakni zat kimia atau pigmen yang memberi warna pada kulit. Kondisi ini tidak berbahaya dan terjadi seiring bertambahnya usia.

Sementara itu, melasma terjadi ketika sebagian area kulit jadi lebih gelap dari kulit sekitarnya. Warna kulit bekisar dari cokelat hingga cokelat tua, tanpa memicu bengkak dan nyeri.

Kondisi ini biasa muncul pada wajah, terutama pada dahi, pipi, dan bibir atas, yang bisa ditemui pada kedua sisi wajah dengan bentuk yang hampir identik.

Melasma lebih sering dialami wanita daripada pria. Kondisi ini berkaitan dengan perubahan hormon selama kehamilan sehingga juga dikenal sebagai mask of pregnancy

Perubahan warna kulit selama kehamilan relatif umum. Melasma umumnya bertahan sampai kehamilan berakhir atau beberapa bulan setelah kelahiran.

Berbeda dengan flek hitam dan melasma yang tidak berbahaya, melanoma merupakan jenis kanker kulit paling agresif yang biasanya muncul sebagai tahi lalat.

Pada dasarnya, tahi lalat merupakan tumor kulit jinak. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan tahi lalat bisa muncul sebagai tumor ganas, seperti dalam kasus melanoma.

Meski jarang terjadi, melanoma bisa berbahaya karena berisiko menyebar ke bagian tubuh lain, seperti pembuluh darah, kelenjar getah bening, paru-paru, dan hati.

2. Tingkat keparahannya

perbedaan melasma dan flek hitam

Tidak semua masalah kesehatan pada kulit manusia berbahaya. Pada dasarnya, flek hitam dan melasma tidak berisiko dan sangat umum terjadi.

Flek hitam dan melasma hanya menimbulkan perubahan pada tampilan kulit Anda. Keduanya tidak akan menimbulkan rasa gatal atau sakit.

Meski tidak berbahaya, kedua kondisi ini bisa berdampak pada kepercayaan diri pengidapnya.

Bercak-bercak hitam bisa bertahan dalam hitungan bulan atau tahun, tetapi mungkin hilang dengan sendirinya. Hal ini tentu tergantung pada gaya hidup dan kondisi kesehatan pasien.

Karena sifatnya sebagai kanker kulit yang ganas, Anda perlu mewaspadai melanoma. Kondisi ini memengaruhi melanosit, yakni sel-sel kulit yang bertanggung jawab memproduksi pigmen warna pada kulit.

Sel-sel inilah yang mengalami mutasi dan memicu kanker. Sel kanker dapat berkembang dan menyebar ke bagian tubuh lain sehingga komplikasinya lebih serius.

Dikutip dari Cleveland Clinic, flek hitam dan melasma bisa ditangani dengan obat topikal atau oles, seperti krim pencerah kulit (hidrokuinon) dan retinoid (tretinoin).

Sementara itu, pengobatan kanker melanoma biasanya tergantung pada kondisi kesehatan pasien dan stadium kanker melanoma, baik pada tahap awal ataupun ketika kanker telah menyebar. 

Beberapa jenis pengobatan kanker kulit yang paling umum meliputi operasi, terapi radiasi (radioterapi), kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target.

3. Faktor risikonya

tahi lalat melanoma

Ada pula beberapa perbedaan dalam faktor risiko flek hitam, melasma dan, melanoma. Ketiga kondisi ini sama-sama berisiko muncul akibat paparan sinar matahari berlebihan, terutama bila Anda jarang memakai tabir surya (sunscreen).

Selain faktor genetik dan penuaan, freckles juga bisa terbentuk akibat radiasi sinar ultraviolet (UV) yang mendorong melanosit untuk menghasilkan lebih banyak melanin.

Melasma juga tidak hanya terjadi akibat perubahan hormon selama kehamilan. Perubahan warna kulit ini juga bisa dialami selama terapi penggantian hormon (HRT) atau pil KB.

Sementara itu, melanoma diyakini menjadi penyakit yang berkaitan dengan faktor keturunan. Jika Anda punya anggota keluarga dengan riwayat melanoma, peluang Anda untuk mengalami kanker kulit ini lebih besar.

Bagaimana cara mendeteksi tahi lalat kanker kulit?

Kemunculan perubahan pada kulit, seperti pigmen, noda, atau bintik-bintik yang tidak biasa, tentu membuat Anda khawatir akan kondisinya.

Untuk deteksi dini kanker kulit melanoma, Anda bisa melihat ciri-ciri tahi lalat kanker melalui panduan ABCDE seperti di bawah ini. 

  • A atau asymmetrical, artinya tahi lalat berbentuk tidak beraturan.
  • B atau irregular border, artinya batasnya tidak teratur bisa berlekuk atau bergerigi.
  • C atau changes in color, artinya ada perubahan warna atau warna berbeda pada beberapa tahi lalat baru yang muncul.
  • D atau diameter, artinya pertumbuhannya lebih dari 6 milimeter (mm).
  • E atau evolving, artinya tahi lalat terus berubah dari waktu ke waktu baik dari ukuran, warna, hingga bentuk.

Dari pemaparan di atas, Anda tentu lebih mengetahui perbedaan antara flek hitam, melasma, dan melanoma berdasarkan gejala, risiko, dan cara penanganannya.

Sebagai upaya untuk mencegah kanker kulit, cobalah menghindari paparan sinar matahari berlebihan. Rutin memakai sunscreen dengan SPF 30 atau lebih juga bisa memberikan perlindungan ekstra.

Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap kondisi tertentu kulit, mulailah konsultasi dan periksakan diri ke dokter spesialis kulit untuk memperoleh diagnosis yang tepat.

Dokter juga akan menentukan perawatan yang sesuai untuk mencegah keparahan masalah kulit yang Anda alami.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Melasma: Treatment, Causes & Prevention. Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 20 May 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21454-melasma

Melanoma: Treatment, Causes & Prevention. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 20 May 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14391-melanoma

How to Get Rid of Age Spots (or Liver Spots) and Avoid More. Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 20 May 2022, from https://health.clevelandclinic.org/think-beauty-spots-arent-cute-heres/

How to fade dark spots in darker skin tones. American Academy of Dermatology Association. (2022). Retrieved 20 May 2022, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-secrets/routine/fade-dark-spots

What Is Melanoma Skin Cancer?. American Cancer Society. (2019). Retrieved 20 May 2022, from https://www.cancer.org/cancer/melanoma-skin-cancer/about/what-is-melanoma.html

Melanoma Treatment (PDQ®)–Patient Version. American Cancer Society. (2021). Retrieved 20 May 2022, from https://www.cancer.gov/types/skin/patient/melanoma-treatment-pdq

Versi Terbaru

04/10/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Beragam Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai

10 Tips Merawat Kulit dengan Cara Alami hingga Pakai Skincare


Ditinjau secara medis oleh

dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk

Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 04/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan