backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

10 Fakta Unik Seputar Tahi Lalat yang Perlu Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 07/12/2023

10 Fakta Unik Seputar Tahi Lalat yang Perlu Anda Ketahui

Menurut astrologi China, posisi tahi lalat bisa memengaruhi kepribadian, kondisi mental, masa depan, serta kesehatan seseorang. Tentu saja tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini. Lantas, bagaimana fakta mengenai tahi lalat dari sisi medis?

Fakta seputar tahi lalat

Tahi lalat merupakan bintik atau tonjolan berwarna cokelat kehitaman yang muncul pada kulit. Dalam dunia medis, tahi lalat dikenal dengan sebutan nevus melanositik. Berikut beberapa fakta seputar tahi lalat yang perlu Anda ketahui.

1. Tahi lalat bermacam-macam bentuknya

Tahi lalat yang muncul pada kulit setiap orang dapat bervariasi, dari segi warna maupun bentuk. Ada tahi lalat yang dominan dengan warna cokelat, hitam, merah muda kecokelatan, atau kemerahan.

Tahi lalat bisa berbentuk datar, menyatu dengan permukaan kulit, berambut, atau timbul. Kebanyakan tahi lalat berukuran lebih kecil dari penghapus di ujung pensil, tapi ada pula yang lebih besar.

2. Tahi lalat bisa muncul di mana saja

Tahi lalat melanoma

Tahi lalat dapat timbul di berbagai area tubuh seperti telapak kaki, tangan, kepala, ketiak, bahkan area genitalia sebagai satu kesatuan terpisah atau muncul berkelompok di satu area tertentu.

Kebanyakan orang memiliki sekitar 10 – 40 tahi lalat meski jumlah pastinya dapat berubah sepanjang hidup.

3. Tahi lalat adalah bentuk tumor kulit jinak

Fakta lain yang mungkin cukup mengejutkan, ternyata tahi lalat merupakan salah satu bentuk tumor jinak.

Pada dasarnya, ada beberapa jenis pertumbuhan kulit abnormal yang umum ditemukan. Selain tahi lalat, bentuk lainnya meliputi freckles, skin tag, dan lentigo.

4. Terbentuk dari melanin

Tahi lalat terbentuk dari melanin. Melanin adalah pigmen atau zat warna alami yang memberikan warna kulit, rambut, dan selaput pelangi di mata.

Ketika terpapar matahari, sel melanosit akan memproduksi lebih banyak melanin dan menghasilkan warna cokelat. Bila melanosit tidak dapat menyebar secara merata, sel ini akan bertumpuk di satu titik bagian kulit dan membentuk tahi lalat.

5. Tahi lalat bisa menghilang seiring waktu

tahi lalat

Tahi lalat ini biasanya muncul pertama kali saat kecil atau menjelang dan selama puber. Tahi lalat baru dapat muncul di pertengahan usia 20-an, dan memiliki masa kedaluwarsa karena akan menghilang setelah usia 40 – 50 tahun, atau tiba-tiba tanpa Anda sadari.

Walaupun begitu, para ilmuwan belum berhasil memahami alasan mengapa tahi lalat baru bisa terbentuk atau apakah mereka memiliki fungsi tertentu.

6. Gen berpengaruh dalam banyaknya jumlah tahi lalat

Gen yang Anda warisi dari orangtua bersama dengan jumlah paparan matahari yang Anda miliki (terutama selama masa kanak-kanak) adalah faktor utama penentu jumlah tahi lalat yang muncul.

Bila orang tua memiliki banyak tahi lalat, besar kemungkinan anaknya akan lahir dengan tahi lalat. Warnanya bisa menggelap sebagai respons perubahan hormon tubuh, misalnya selama pubertas.

7. Tahi lalat terkadang juga bisa jadi penanda kanker kulit

Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya, tetapi dalam kasus langka, bisa menjadi tunas kanker. Seseorang yang memiliki banyak tahi lalat di tubuh dianggap berisiko lebih besar untuk mengidap kanker kulit melanoma.

Mengutip American Academy Dermatology of Association, seseorang yang memiliki lebih dari 50 tahi lalat, baik berukuran kecil maupun besar, dapat berisiko terkena melanoma karena mereka lebih sensitif terhadap sinar matahari.

8. Tahi lalat dapat mengalami infeksi

Sebagian besar tahi lalat aman dan tidak dapat menimbulkan infeksi. Namun, pada beberapa kasus seperti terjadi goresan atau luka, tahi lalat bisa saja terinfeksi. 

Oleh sebab itu, jika tahi lalat Anda mengalami infeksi seperti muncul kemerahan atau rasa gatal, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

9.  Tahi lalat dapat muncul kembali setelah dihilangkan

Kebanyakan tahi lalat dapat dihilangkan secara permanen dengan prosedur operasi tahi lalat. Namun, dalam beberapa kasus, tahi lalat baru bisa muncul kembali. 

Hal ini umumnya terjadi ketika tahi lalat dihilangkan dengan menggunakan sayatan cukur dibandingkan dengan prosedur bedah.

Apabila tahi lalat muncul kembali serta terdapat tanda infeksi setelah melaksanakan prosedur operasi, segera kunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

10. Tidak semua orang lahir dengan tahi lalat 

Tahi lalat bawaan atau congenital melanocytic nevi adalah jenis tahi lalat yang muncul ketika lahir. Jenis tahi lalat ini cukup langka dan hanya sekitar 1 dari 100 orang terlahir dengan tahi lalat. 

Tahi lalat ini ukurannya dapat bervariasi, baik kecil maupun besar. Namun, tahi lalat bawaan yang berukuran besar cukup langka dan hanya terdapat pada 1 dari 20.000 bayi baru lahir.

Catatan akhir


Tahi lalat merupakan tumor jinak. Namun, jika tahi lalat Anda perlahan membesar dan berubah warna, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Kondisi ini mungkin menandakan kanker kulit. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 07/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan