Selain tulang, otot, dan saraf, tubuh Anda juga dilengkapi dengan pembuluh darah. Fungsi dari pembuluh darah adalah menjadi saluran darah ke semua jaringan tubuh. Pembuluh darah ini membentuk dua sistem, yang berawal dan berakhir pada organ jantung Anda. Salah satu jenisnya, yakni pembuluh darah kapiler.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai pembuluh darah ini? Yuk, pelajari selengkapnya mulai dari fungsi hingga cara menjaga kesehatannya pada ulasan berikut ini!
Apa itu pembuluh darah kapiler?
Menurut National Institute of Health, kapiler adalah pembuluh darah kecil dengan jumlah sangat banyak yang menghubungkan arteri dengan vena. Arteri adalah pembuluh yang membawa darah dari jantung, sementara vena adalah pembuluh yang mengembalikan darah ke jantung.
Kapiler memiliki sebutan lain, yakni mikrosirkulasi. Pembuluh darah kapiler sangatlah tipis dan halus, berdiameter kira-kira 5 mikrometer dan hanya terdiri dari 2 lapisan sel, yaitu lapisan dalam sel endotel dan lapisan luar sel epitel. Ilmuwan memperkirakan bahwa ada sekitar 40 miliar kapiler dalam tubuh manusia.
Ada 3 jenis pembuluh kapiler. Masing-masing pembuluh memiliki sedikit perbedaan, sehingga memunginkan pembuluh berfungsi dengan cara yang unik.
Kapiler kontinyu
Jenis pembuluh darah ini memiliki celah kecil antara sel-sel endoktel. Celah ini memungkinkan gas, air, gula (glukosa) dan hormon melewatinya. Kecuali, kapiler kontinyu pada sekitar otak.
Kapiler ini tidak memiliki celah antara sel endotel, dan membran basalnya lebih tebal. Tujuannya, untuk melindungi otak dengan hanya memfasilitasi nutrisi penting untuk bersirkulasi.
Kapiler fenestrasi
Tipe pembuluh kapiler ini memiliki celah kecil antarsel, sekaligus pori-pori kecil pada bagian dindingnya sehingga memungkinkan mengalirnya molekul yang lebih besar. Kapiler fenestrasi ini ditemukan pada area yang membutuhkan lebih banyak pertukaran darah pada jaringannya, seperti:
- Usus kecil, tempat nutrisi diserap dari makanan.
- Ginjal, tempat produk limbah disaring dari darah.
Kapiler sinusoid
Ciri dari kepilaer ini memiliki celah yang besar, sehingga memungkinkan molekul besar untuk melewatinya. Jenis kapiler ini dapat Anda pada hati, limpa, dan sumsum tulang. Sebagai contoh, pada sumsum tulang Anda, kapiler sinusoid memungkinkan sel darah yang baru diproduksi masuk ke aliran darah dan memulai sirkulasi.
Fungsi pembuluh darah kapiler
Kapiler bersama dengan arteri dan arteriol bertanggung jawab untuk memfasilitasi pengangkutan berbagai zat yang tubuh Anda butuhkan. Mari bahas satu per satu kegunaan dari pembuluh darah kapiler.
1. Memfasilitasi pertukaran oksigen dan karbondioksida
Pada paru-paru, oksigen berpindah dari alveoli ke kapiler untuk menempel dengan hemoglobin dan mengalir ke seluruh tubuh. Karbon dioksida yang berasal dari darah kaya oksigen, pada gilirannya akan mengalir dari kapiler untuk kembali ke alveoli dan hingga kemudian keluar dari tubuh.
2. Menukar cairan dan nutrisi
Fungsi pembuluh darah kapiler selanjutnya adalah menukar cairan dan nutrisi. Kedua zat ini mengalir melalui kapiler yang dapat menembus ke dalam jaringan tubuh. Kemudian, kapiler akan mengambil produk limbah mengangkutnya ke ginjal dan hati. Kedua organ ini akan memproses limbah dan mengeluarkannya dari tubuh bersama urin.
3. Mendukung aliran darah
Pembuluh darah kapiler dapat dianggap sebagai bagian pusat dari sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung melalui aorta (arteri terbesar dalam tubuh) dan arteri pulmonalis, yang bergerak ke seluruh tubuh dan ke paru-paru.
Arteri besar ini kemudian menjadi arteriol yang lebih kecil dan akhirnya menyempit untuk membentuk kapiler. Dari kapiler, darah mengalir ke venula yang lebih kecil dan kemudian ke vena, mengalir kembali ke jantung
Jumlah kapiler dalam suatu jaringan dapat sangat bervariasi. Pastinya, paru-paru penuh dengan kapiler yang mengelilingi alveoli untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Di luar paru-paru, kapiler lebih banyak terdapat pada jaringan yang lebih aktif secara metabolik.
Masalah kesehatan yang mempengaruhi pembuluh darah kapiler
Kapiler yang tidak berfungsi dengan normal, dapat menimbulkan masalah pada kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang menyerang pembuluh darah kapiler Anda.
1. Sindrom kebocoran kapiler sistemik (SCLS)
SCLS adalah kondisi langka terkait dengan zat di dalam darah yang merusak dinding kapiler. Orang dengan kondisi ini akan mengalami serangan tekanan darah menurun dengan sangat cepat secara berulang. Serangan tersebut biasanya disertai dengan beberapa tanda peringatan awal, seperti sakit kepala, mual, bengkak pada tangan dan kaki, batuk, dan pingsan.
2. Sindrom malformasi arteriovenosa (AVM)
AVM merupakan kondisi abnormal bawaan lahir pada jalinan abnormal arteri dan vena yang terhubung satu sama lain tanpa pembuluh kapiler di antaranya. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian mana pun pada tubuh, tetapi paling sering terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang.
Ketidaknormalan kondisi ini membuat aliran darah dan pertukaran oksigen menjadi terganggu, sehingga menimbulkan gejala seperti sakit kepala, tubuh lemah, kejang, dan masalah pada gerakan serta penglihatan.
3. Sindrom malformasi mikrosefali-kapiler
Sindrom malformasi mikrosefali-kapiler adalah kondisi genetik langka yang menyebabkan seseorang memiliki kepala dan otak yang lebih kecil daripada seharusnya. Penderitanya juga memiliki pembuluh kapiler yang melebar, sehingga menyebabkan bintik-bintik kemerahan pada kulit.
Selain itu, gejala yang biasanya muncul pada orang dengan sindrom ini adalah kejang, pertumbuhan yang lambat dengan kelainan pada tubuh, dan kesulitan untuk makan.
Tips menjaga kesehatan pembuluh darah kapiler
Agar pembuluh darah Anda tetap sehat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatannya. Paling utama adalah berhenti merokok, karena kebiasaan ini bisa merusak dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Lakukan hal ini secara perlahan dengan mengurangi jumlah batang rokok per minggu, hingga Anda benar-benar bisa terlepas dari rokok.
Kemudian, menjaga tekanan darah normal dan kadar kolesterol normal. Caranya, dengan membatasi konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam, serta rutin melakukan olahraga. Konsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus yang menyebabkan Anda kesulitan menjaga tekanan darah dan kolesterol normal.
[embed-health-tool-heart-rate]