backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mitral Valve Replacement (Operasi Penggantian Katup Mitral)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/06/2021

Mitral Valve Replacement (Operasi Penggantian Katup Mitral)

Definisi mitral valve replacement

Apa itu mitral valve replacement?

Mitral valve replacement (MVR) atau operasi penggantian katup mitral adalah prosedur pembedahan untuk mengganti katup mitral jantung yang rusak dengan katup mitral buatan. Jenis operasi ini merupakan salah satu prosedur pengobatan untuk mengatasi penyakit katup jantung mitral.

Katup mitral adalah satu dari empat katup yang ada pada jantung manusia. Posisinya pada bilik kiri jantung, yaitu tepatnya di antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini membantu darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri serta memastikan darah keluar dari jantung ke seluruh tubuh.

Prosedur mitral valve replacement biasanya dilakukan sebagai operasi terbuka. Artinya, ahli bedah akan membuat sayatan yang besar pada dada agar dapat menjangkau jantung. Meski demikian, operasi jantung invasif minimal (minimally invasive heart surgery) dengan sayatan yang lebih kecil juga bisa menjadi pilihan.

Kondisi yang membutuhkan mitral valve replacement

Siapa saja yang perlu menjalankan operasi mitral valve replacement?

Dokter umumnya merekomendasikan prosedur operasi bila katup mitral tak dapat berfungsi dengan baik. Pada kondisi ini, operasi perbaikan mitral atau mitral valve repair sering menjadi pilihan. Namun, jika katup tak dapat diperbaiki, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi penggantian katup mitral.

Melalui operasi ini, katup mitral yang rusak akan dokter ganti dengan katup buatan yang bekerja seperti katup normal. Dengan demikian, darah dapat mengalir melalui jantung sebagaimana mestinya.

Biasanya, operasi ini dokter rekomendasikan pada dua jenis penyakit yang terkait dengan katup mitral, yaitu:

  • Mitral valve stenosis (stenosis katup mitral)

Pada kondisi ini, katup mitral tidak dapat membuka sepenuhnya, sehingga hanya sedikit darah yang mengalir ke ventrikel kiri dari atrium kiri. Namun, tidak semua penderita stenosis katup mitral perlu menjalani operasi mitral valve replacement. 

Biasanya, prosedur ini akan dokter rekomendasikan jika stenosis atau penyempitan katup sudah parah hingga memunculkan gejala. Kondisi ini membat operasi perbaikan katup dengan balloon valvotomy atau commissurotomy tidak dapat mengatasinya.

  • Mitral valve regurgitation (regurgitasi katup mitral)

Regurgitasi katup mitral adalah kondisi ketika katup menjadi longgar atau tidak dapat menutup dengan sempurna, sehingga menyebabkan kebocoran darah. Pada kondisi ini, beberapa darah yang telah mengalir ke ventrikel kiri justru kembali ke atrium kiri.

Biasanya, dokter merekomendasikan MVR bila regurgitasi mitral yang dialami sudah kronis dan cukup parah. Gejala pun sudah muncul, seperti sesak napas atau kelelahan. Selain itu, Anda pun mungkin memiliki masalah pemompaan (fraksi ejeksi yang rendah) atau ukuran ventrikel kiri yang lebih besar dari biasanya.

Melansir dari John Hopkins Medicine, baik stenosis maupun regurgitasi, keduanya sering terjadi karena faktor penuaan. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena kondisi medis lainnya, seperti penyakit jantung iskemik (penyakit arteri koroner), infeksi katup jantung, gagal jantung, atau demam rematik.

Bila Anda memiliki kondisi medis lain selain penyakit katup mitral yang juga memerlukan operasi, prosedur pembedahan untuk kedua penyakit tersebut bisa dokter lakukan secara bersamaan. Konsultasikan pada dokter dan ahli bedah untuk prosedur pengobatan yang tepat.

Persiapan sebelum mitral valve replacement

Apa yang harus dipersiapkan sebelum operasi penggantian katup mitral?

Sebelum menjalani operasi mitral valve replacement, dokter dan tim bedah akan menjelaskan prosedur operasi, termasuk persiapan, serta kemungkinan risiko yang akan muncul.

  • Beritahu dokter tentang obat-obatan, termasuk herbal, suplemen, atau obat tanpa resep, yang sedang Anda konsumsi. Beberapa obat mungkin perlu Anda hentikan sejak satu minggu sebelum operasi, terutama jika bisa mempersulit pembekuan darah, seperti aspirin atau ibuprofen.
  • Beritahu pula pada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.
  • Tanyakan pada dokter apa ada obat tertentu yang harus Anda konsumsi sebelum operasi. Biasanya, Anda perlu minum obat antibiotik untuk mencegah infeksi.
  • Berhenti merokok.
  • Tidak makan dan minum pada malam sebelum operasi.
  • Melepas perhiasan, kacamata, lensa kontak, gigi palsu, atau cat kuku sebelum operasi.
  •  Mencukur rambut sekitar area operasi.
  • Mandi dan keramas sebelum operasi. Anda mungkin perlu membasuh tubuh pada bawah leher dengan sabun khusus.
  • Tidak lupa untuk membawa beberapa barang pribadi Anda ke rumah sakit, seperti pakaian yang longgar dan nyaman, peralatan mandi, dan sebagainya.

Selain hal-hal tersebut, Anda mungkin perlu menjalani beberapa tes pemeriksaan pada hari mitral valve replacement akan dilakkan. Ini termasuk rontgen dada, elektrokardiografi (EKG), tes darah, ekokardiografi, atau angiogram koroner. Tanyakan pada dokter dan ahli bedah untuk informasi lebih lanjut.

Prosedur mitral valve replacement

Apa yang terjadi selama operasi berjalan?

Prosedur mitral valve replacement biasanya merupakan operasi terbuka. Berikut adalah prosedur MVR sebagai operasi terbuka:

  • Dokter anestesi akan memberi Anda obat bius sebelum operasi, sehingga Anda akan tertidur dan tidak merasakan sakit.
  • Ahli bedah akan membuat sayatan besar pada bagian tengah dada Anda.
  • Untuk mengakses jantung, dokter akan memisahkah tulang dada Anda.
  • Tim bedah akan menghubungkan Anda dengan mesin bypass, sebagai pengganti jantung dan paru-paru Anda selama prosedur berjalan.
  • Ahli bedah akan mengangkat katup mitral Anda yang rusak.
  • Kemudian ahli bedah akan menggantinya dengan katup baru, yang terbuat dari jaringan jantung manusia, sapi, atau babi (katup biologis) atau dengan katup mekanis buatan manusia.
  • Jika sudah selesai, mesin bypass akan dilepas dan dokter akan menyambungkan kembali tulang dada Anda.
  • Kemudian, ahli bedah akan menjahit sayatan di kulit Anda.

Sementara itu, bila mitral valve replacement dilakukan sebagai operasi invasif minimal (minimally invasive surgery), maka dokter akan membuat sayatan yang lebih kecil. Biasanya, sayatan hanya sepanjang 5-7,5 cm pada bagian kanan dada dekat dengan tulang dada.

Tak hanya itu, operasi invasif minimal juga bisa menggunakan prosedur endoskopi. Pada prosedur ini, ahli bedah akan membuat satu hingga empat lubang kecil pada area dada Anda. Lubang tersebut untuk memasukkan alat bedah khusus yang sudah dilengkapi dengan kamera.

Pada prosedur tersebut, operasi akan menggunakan bantuan mesin robot dengan kendali ahli bedah. Jantung pasien juga akan ditampilkan pada komputer khusus di ruang operasi sehingga dokter dapat dengan mudah mengontrolnya.

Perawatan setelah mitral valve replacement

Apa yang terjadi setelah operasi penggantian katup mitral?

Setelah operasi selesai, Anda akan masuk ke ruang ICU untuk proses pemulihan. Pada masa pemulihan ini, perawat akan memantau kondisi vital Anda, seperti detak jantung, tekanan darah, temperatur, dan sebagainya.

Selama di ICU, Anda akan mendapat obat-obatan, cairan, dan nutrisi melalui infus. Dokter Anda juga akan memasan selang untuk mengalirkan kelebihan cairan dan darah dari jantung dan dada, serta urine dari kandung kemih.

Masa pemulihan di ICU umumnya berlangsung selama 1-2 hari. Setelah itu, Anda akan pindah ke ruang rawat inap biasa selama 3-5 hari kemudian. Selama berada dalam ruang ini, perawat akan membantu Anda untuk bergerak dan perlahan melakukan aktivitas seperti biasa.

Sebelum pulang dari rumah sakit pasca mitral valve replacement, dokter dan perawat akan memberi instruksi mengenai perawatan di rumah.

Selain mengonsumsi obat dari dokter, Anda pun perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk menjaga kesehatan jantung Anda. Selain itu, dokter juga akan memberitahu kapan Anda boleh kembali beraktivitas, seperti bekerja, menyetir, atau olahraga.

Biasanya, Anda juga perlu kontrol ke dokter beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit. Pada saat kontrol, Anda mungkin perlu melepas jahitan atau melakukan sejumlah tes pemeriksaan guna memantau kondisi Anda.

Risiko mitral valve replacement

Apa risiko dan efek samping yang mungkin timbul dari mitral valve replacement?

Beberapa risiko, komplikasi, dan efek samping mungkin saja timbul setelah operasi penggantian katup jantung. Berikut adalah risiko-risiko tersebut:

  • Infeksi.
  • Pendarahan.
  • Penggumpalan darah yang bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
  • Detak jantung tidak normal.
  • Katup buatan tidak berfungsi dengan baik, seperti terjadinya kebocoran.
  • Kerusakan pada organ tubuh lainnya.
  • Masalah pada ingatan dan konsentrasi.

Adapun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami komplikasi setelah mitral valve replacement. Faktor tersebut, yaitu berusia lanjut, obesitas, perokok, memiliki penyakit kronis, masalah pada paru-paru, atau kondisi jantung lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/06/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan