Dokter akan menyarankan Anda untuk mengubah pola makan sehat bila terdiagnosis dengan kolesterol tinggi. Namun, kondisi ini terkadang masih terjadi meski Anda sudah melakukannya.
Kenapa kolesterol tetap tinggi meski sudah makan sehat? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Alasan kolesterol tinggi meski pola makan sehat
Kolesterol tinggi pada dasarnya adalah kondisi ketika kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dalam aliran darah menjadi lebih tinggi dari kolesterol HDL (high-density lipoprotein).
Saat didiagnosis kolesterol tinggi, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan perubahan pola hidup, termasuk dengan pola makan sehat.
Pola makan untuk kolesterol tinggi umumnya berupa diet rendah lemak jenuh dan lemak trans.
Sayangnya, pola makan sehat mungkin tidak cukup mengatasi kolesterol tinggi. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat beberapa penyebab lain seperti di bawah ini.
1. Riwayat keluarga
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi pada usia muda umumnya disebabkan oleh faktor genetik atau riwayat keluarga.
Kondisi yang dikenal sebagai familial hypercholesterolemia (FH) ini terjadi akibat mutasi gen yang mengatur reseptor LDL, baik pada salah satu maupun kedua orangtua.
Alhasil, tubuh tidak bisa menguraikan kolesterol LDL dengan cepat. Di samping itu, FH juga dapat merangsang produksi LDL yang berlebihan dari hati.
Orang dengan FH bisa mengalami penyakit jantung koroner. Maka itu, dokter biasanya meresepkan obat penurun kolesterol untuk mengurangi risiko penyakit tersebut.
2. Pola makan yang salah
Para ahli umumnya menyarankan orang dengan kolesterol tinggi untuk menghindari diet keto.
Diet keto merupakan pola makan dengan asupan karbohidrat rendah yang digantikan dengan lemak dan protein. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan lonjakan LDL dan trigliserida.
Selain itu, kadar kolesterol mungkin akan jauh meningkat bila Anda mengonsumsi lemak jahat, seperti dari daging olahan, mentega, dan junk food.
Oleh karena itu, orang dengan kolesterol tinggi perlu memilih asupan makanan penurun kolesterol, seperti sayuran, buah-buahan, susu kedelai, ikan, dan ayam tanpa lemak.
3. Duduk terlalu lama
Kebiasaan duduk terlalu lama berkaitan dengan peningkatan risiko beberapa masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, dan kolesterol tinggi.
Sebuah penelitian dalam jurnal PLOS One (2017) menemukan bahwa pola duduk terlalu lama dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida dengan cukup drastis.
Meski tidak langsung Anda rasakan, gaya hidup kurang gerak ini bisa memicu berbagai gejala kolesterol tinggi, seperti gampang lelah, nyeri dada, dan sering kesemutan.
4. Jenis olahraga yang kurang tepat
Selain asupan makan sehat untuk kolesterol tinggi, dokter juga akan menyarankan Anda untuk berolahraga secara rutin.
Sayangnya, jenis olahraga yang kurang tepat bisa membuat Anda kesulitan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL dalam darah.
Pengidap kolesterol tinggi sebaiknya melakukan olahraga kardio atau aerobik, termasuk berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang.
Penting juga untuk melakukannya secara rutin dalam intensitas sedang selama 30 menit, setidaknya 4–6 hari per minggu.
5. Kehamilan
Ibu hamil rentan mengalami kadar kolesterol tinggi meski sudah menerapkan pola makan sehat.
Namun, hal ini umumnya tergolong normal. Selama kehamilan, tubuh Anda akan menggunakan kolesterol untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin.
Lonjakan kolesterol pada ibu hamil banyak terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Kolesterol tinggi mungkin masih bisa terjadi sekitar satu bulan sejak kelahiran.
Meski tergolong normal, ibu hamil yang sedari awal terdiagnosis kolesterol tinggi sebaiknya perlu pengawasan lebih dari dokter.
6. Memiliki kondisi medis atau penyakit tertentu
Riwayat kondisi dan penyakit tertentu yang Anda alami dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi dalam aliran darah.
Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin jadi penyebab kolesterol tinggi antara lain:
- diabetes,
- obesitas,
- gangguan hati dan ginjal,
- HIV/AIDS,
- hipertiroidisme, dan
- lupus.
Masalah kesehatan di atas bisa meningkatkan kolesterol karena tubuh tidak menguraikan lemak dalam makanan dengan sempurna.
Ditambah lagi, beberapa masalah kesehatan mungkin memengaruhi hati sehingga organ ini tidak bisa mengontrol kolesterol yang diproduksi oleh tubuh.
7. Konsumsi obat-obatan
Obat-obatan untuk menangani masalah kesehatan lain juga bisa memicu peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh Anda.
Beberapa jenis obat-obatan tersebut meliputi progestin, steroid anabolik, dan kortikosteroid.
Inilah pentingnya berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan apa pun yang sedang Anda konsumsi.