backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Prosedur Pemeriksaan Kadar Kolesterol Baik (HDL)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 22/05/2024

Prosedur Pemeriksaan Kadar Kolesterol Baik (HDL)

Selama ini, Anda tentu sudah familier dengan istilah tes kolesterol. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang tes kolesterol HDL?

Bagi beberapa orang, pemeriksaan kolesterol penting dilakukan untuk mengetahui risiko berbagai penyakit. Apakah Anda merupakan salah satu yang membutuhkannya? Simak ulasan berikut untuk informasinya.

Apa itu tes pemeriksaan HDL?

High-density lipoprotein atau HDL adalah sebutan ilmiah untuk kolesterol baik dalam darah. Ini artinya, tes kolesterol HDL adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar kolesterol baik Anda.

Sebagai senyawa alami yang membantu kinerja sel tubuh, kolesterol dapat dibagi menjadi dua, yaitu kolesterol baik (high-density lipoprotein atau HDL) dan kolesterol jahat (low-density lipoprotein atau LDL).

Keberadaan HDL dinilai baik untuk menjaga kesehatan jantung karena dengan meningkatkan kadar kolesterol baik, proses penguraian kolesterol jahat akan menjadi lebih cepat.

Ketika kadar kolesterol jahat menurun, risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pun ikut berkurang. Oleh karena itu, Anda perlu menurunkan kolesterol jahat.

Tujuan tes kolesterol HDL

tes kolesterol

Melansir dari laman Testing, berikut adalah berbagai tujuan dilakukannya tes kolesterol HDL.

1. Screening

Tak perlu menunggu sakit, Anda bisa melakukan tes kolesterol HDL sebagai screening untuk menilai kesehatan jantung.

Dengan begitu, dokter bisa mengetahui apakah Anda memiliki risiko masalah kesehatan terkait kadar HDL.

Rendahnya tingkat HDL telah sering dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan jantung, stroke, dan diabetes tipe dua.

Setelah memasuki usia 20 tahun, Anda disarankan untuk melakukan screening tes kolesterol setiap lima tahun sekali.

2. Pemantauan

Jika pemeriksaan kolesterol HDL menunjukan hasil yang kurang baik, dokter mungkin menyarankan Anda melakukan tes lebih sering.

Selain itu, berikut adalah beberapa kondisi yang membuat Anda perlu melakukan pemantauan rutin dengan tes kolesterol HDL.

  • Perokok.
  • Pria berusia 45 tahun ke atas atau wanita 55 tahun ke atas.
  • Hipertensi.
  • Riwayat penyakit jantung di keluarga.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Pernah mengalami masalah jantung, seperti serangan jantung.
  • Diabetes.

Tes kolesterol HDL juga bisa dilakukan setelah pasien menjalani pengobatan penyakit jantung. Tujuannya adalah memantau apakah pengobatan berjalan dengan baik atau tidak.

3. Diagnosis

Pemeriksaan kolesterol sering kali menjadi bagian dari proses diagnosis penyakit jantung.

Selalu ikut saran diagnosis dari dokter untuk meminimalkan risiko hasil tes kolesterol tidak akurat.

Tes kolesterol HDL biasanya tidak dilakukan sendiri, melainkan bersamaan dengan pemeriksaan lain, seperti kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida.

Apa persiapan sebelum menjalani tes kolesterol HDL?

Sebelum tes kolesterol, umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk berpuasa selama 8–12 jam.

Supaya puasa terasa lebih mudah, dokter biasanya meminta pasien untuk berpuasa pada malam hari dan melakukan tes pada pagi hari.

Namun, jika dokter tidak menyarankan untuk berpuasa sebelum cek kolesterol, Anda tidak perlu melakukannya.

Sementara itu, tes kolesterol HDL tidak disarankan untuk ibu hamil. Pasalnya, kehamilan akan membuat kolesterol meningkat sehingga hasil tes menjadi akurat.

Ibu hamil biasanya diminta untuk menunggu setidaknya enam minggu setelah melahirkan sebelum melakukan pemeriksaan HDL.

Bagaimana proses tes kolesterol HDL?

Tes pemeriksaan kolesterol dilakukan dengan cara mengambil sampel darah menggunakan jarum suntik.

Selain itu, sampel darah juga bisa diambil dengan jarum khusus yang hanya mengambil setetes darah Anda. Metode ini biasanya dilakukan saat tes kolesterol dilakukan di rumah.

Sebelum jarum dimasukkan, area tusukan akan dibersihkan terlebih dahulu dengan antiseptik.

Prosedur tes kolesterol relatif singkat dan tidak menimbulkan rasa sakit. Anda mungkin merasakan nyeri ringan pada area bekas suntikan, tetapi ini biasanya hanya berlangsung singkat.

Apa arti hasil tes yang saya dapat?

Seorang wanita dinyatakan memiliki kolesterol HDL yang normal jika hasil pemeriksaannya 40 mg/dL atau lebih. Sementara itu, kadar kolesterol HDL yang baik bagi pria adalah 50 mg/dL atau lebih.

Kadar kolesterol HDL yang rendah merupakan salah satu penanda bahwa Anda berisiko tinggi untuk terkena penyakit jantung.

Di samping kadar kolesterol HDL, dokter juga akan memertimbangkan beberapa faktor lain, seperti usia, tekanan darah, dan riwayat penyakit untuk menentukan tingkat risiko Anda.

Apabila Anda masih memiliki kebingungan atau keraguan terkait cara membaca hasil tes kolesterol HDL, jangan ragu untuk menanyakannya pada dokter.

Kesimpulan

  • Pemeriksaan HDL adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol baik dalam tubuh. Namun, tes ini biasanya tidak dilakukan sendiri, melainkan dengan pemeriksaan lain, seperti kolesterol total, LDL, dan trigliserida.
  • Beberapa tujuan tes kolesterol HDL adalah screening kesehatan jantung, pemantauan kondisi jantung pada beberapa orang, dan sebagai alat bantu diagnosis.
  • Tes kolesterol HDL dilakukan dengan cara mengambil sampel darah.
  • Kadar kolesterol HDL normal pada wanita adalah 40 mg/dL. Sementara itu, kadar kolesterol HDL pada pria adalah 50 mg/dL.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 22/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan