Justru, jika kadar kolesterol rendah saat hamil, ini bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin.
Ini karena kadar kolesterol yang tinggi saat hamil dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan produksi hormon estrogen dan progesteron.
Adapun keduanya berperan penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil serta mendukung perkembangan janin.
Nantinya, kadar kolesterol ibu hamil ini akan kembali menurun setelah melahirkan.
Oleh karena itu, tes kolesterol tidak dokter sarankan selama masa kehamilan.
Melakukan tes kolesterol ketika hamil justru bisa menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Apalagi, tidak ada tanda-tanda, gejala, atau ciri-ciri tertentu pada ibu hamil yang mengalami kolesterol tinggi.
Meski demikian, beberapa ibu hamil berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan jika memiliki kolesterol tinggi selama kehamilan.
Umumnya, risiko ini muncul pada ibu yang telah memiliki kolesterol tinggi sejak sebelum dirinya hamil.
Pada kondisi ini, cek kolesterol bisa saja menjadi bagian dari tes prenatal rutin Anda.
Apa bahaya kolesterol terlalu tinggi pada ibu hamil?
Memiliki kolesterol tinggi sejak sebelum hamil dan pada masa kehamilan berisiko lebih tinggi terhadap masalah jantung jangka panjang.
Tak hanya itu, beberapa studi juga mengungkapkan bahwa kolesterol tinggi saat hamil bisa meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan, meski beberapa penelitian lainnya mengatakan tidak.
Berikut adalah beberapa potensi komplikasi kehamilan akibat kolesterol terlalu tinggi saat hamil.
1. Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi saat hamil dan kerusakan pada sistem organ.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar