Definisi tes antineutrophil cytoplasmic antibody
Apa itu tes antineutrophil cytoplasmic antibody?
Tes antineutrophil cytoplasmic antibody (ANCA) digunakan untuk mendeteksi dan mengukur jumlah ANCA dalam darah. Antineutrophil cytoplasmic antibody (ANCA) itu sendiri adalah autoantibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan dan menyerang neutrofil, yaitu sejenis sel darah putih yang sehat.
Meski sama-sama merupakan produksi sistem kekebalan, autoantibodi dan antibodi tidaklah sama. Antibodi adalah protein yang dibuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan zat asing, seperti virus dan bakteri.
Namun, autoantibodi menyerang sel-sel sehat dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh tertentu. Autoantibodi ini umumnya merupakan produksi ketika seseorang mengalami penyakit autoimun, yaitu kondisi sistem kekebalan menyerang bagian tubuhnya sendiri.
Pada ANCA, sistem kekebalan menyerang neutrofil secara tidak sengaja. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan vaskulitis autoimun, yang bisa menimbulkan peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah. Adapun peradangan pada pembuluh darah bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, tergantung pada jenis pembuluh darah dan organ tubuh yang terpengaruh.
Melansir dari MedlinePlus, ada dua jenis ANCA yang masing-masing menargetkan protein spesifik dalam sel darah putih, yaitu
- pANCA, yang menargetkan protein myeloperoxidase (MPO),
- serta cANCA, yang menargetkan protein proteinase 3 (PR3).
Dengan tes antineutrophil cytoplasmic antibody, dokter atau tim medis lainnya dapat mengetahui apakah Anda memiliki satu atau kedua jenis autoantibodi tersebut. Hal ini dapat membantu tim medis untuk mendiagnosis serta mengobati masalah kesehatan yang Anda miliki.
Kondisi yang membutuhkan tes antineutrophil cytoplasmic antibody
Siapa saja yang perlu menjalani tes antineutrophil cytoplasmic antibody?
Dokter umumnya merekomendasikan tes antineutrophil cytoplasmic antibody bila seseorang kemungkinan memiliki autoimun vaskulitis. Biasanya, tes ini dapat mengetahui jenis autoimun vaskulitis yang timbul.
Adapun setiap jenis autoimun vaskulitis menyebabkan peradangan pada pembuluh darah pada bagian tubuh yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis vaskulitis autoimun yang bisa terdiagnosis melalui tes ANCA:
- Granulomatosis with polyangiitis (GPA) atau Wegener’s granulomatosis, yang memengaruhi paru-paru, ginjal, dan sinus.
- Microscopic polyangiitis (MPA), yang memengaruhi paru-paru, ginjal, sistem saraf, dan kulit.
- Eosinophilic granulomatosis with polyangiitis (EGPA) atau sindrom Churg-Strauss, yang memengaruhi kulit dan paru-paru dan sering menyebabkan asma.
- Polyarteritis nodosa (PAN), yang paling sering memengaruhi jantung, ginjal, kulit, dan sistem saraf pusat.
Biasanya, penyakit-penyakit tersebut memiliki tanda-tanda yang khas. Pada tahap awal penyakit, gejala tampak samar-samar dan tidak spesifik, seperti demam, kelelahan, penurunan berat badan, nyeri otot dan sendi, serta berkeringat pada malam hari.
Seiring berkembangnya penyakit, peradangan pada pembuluh darah dapat menyebabkan gejala komplikasi pada beberapa jaringan dan organ. Seseorang yang mengalami gejala ini yang umumnya akan mendapat tes ANCA. Berikut adalah gejala yang khas pada masing-masing organ:
- Mata: kemerahan, gatal, dan gangguan penglihatan (penglihatan buram atau kehilangan penglihatan).
- Telinga: gangguan pendengaran atau tinnitus.
- Hidung: pilek, bersin, mimisan, atau gejala lain pada saluran pernapasan.
- Kulit: ruam, luka, atau bisul, yang lambat sembuh atau terus kambuh.
- Paru-paru: batuk, nyeri dada, atau kesulitan bernapas.
- Ginjal: darah pada urin (hematuria) atau protein pada urine (proteinuria).
- Sistem saraf: kesemutan pada bagian tubuh tertentu.
Inflammatory bowel disease (IBD)
Selain untuk autoimun vaskulitis, tes antineutrophil cytoplasmic antibody juga bisa menjadi pemeriksaan tambahan bagi penderita inflammatory bowel disease (IBD). Tes ANCA ini dapat membantu dokter membedakan ulcerative colitis dan penyakit Crohn’s, yaitu dua jenis penyakit IBD yang paling umum.
Adapun kondisi tersebut biasanya ditandai dengan sejumlah gejala berikut:
- sakit perut dan kram,
- diare,
- pendarahan pada dubur,
- demam,
- kelelahan,
- gejala pada otot, kulit dan tulang,
- keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Prosedur tes antineutrophil cytoplasmic antibody
Apa yang harus dilakukan sebelum menjalani tes ANCA?
Tidak ada hal spesifik yang perlu Anda lakukan sebelum menjalani tes ANCA. Anda mungkin hanya perlu memerhatikan penjelasan dokter tentang proses tes. Adapun Anda tidak perlu berpuasa sebelum tes ANCA dilakukan.
Bagaimana prosedur tes antineutrophil cytoplasmic antibody?
Tes ANCA melalui pengambilan tes darah. Selama prosedur, tim medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena pada lengan Anda menggunakan jarum suntik kecil.
Setelah itu, darah yang keluar dari jarum suntik akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi. Proses ini umumnya hanya berlangsung sekitar 5 menit.
Ada dua jenis tes ANCA yang umum, yaitu indirect immunofluorescence microscope (IIF) dan Enzyme-Linked Immunorbant Assay (ELISA). Pada IIF, serum dari sampel darah akan dicampur dengan polymorphonuclear leukocytes, sehingga autoantibodi akan bereaksi dengan sel darah putih.
Kemudian, sampel akan dioleskan pada kaca mikroskop dan pewarna fluorescent. Kemudian, ahli akan meneliti menggunakan mikroskop dan mencatat hasil pengamatan. Setelah itu, berlanjut dengan pengujian antibodi juga terhadap myeloperoxidase (MPO) atau proteinase (PR3) menggunakan uji ELISA.
Apa yang terjadi setelah menjalani tes ANCA?
Setelah mengambil darah, tim medis akan menekan area bekas pengambilan sampel darah untuk menghentikan pendarahan. Kemudian, Area bekas pengambilan darah itu pun ditutup kemudian dengan plester atau perban.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang proses tes ini, konsultasikan dengan dokter atau tim medis lainnya untuk memahami lebih lanjut.
Hasil tes antineutrophil cytoplasmic antibody
Apa arti hasil tes yang didapat?
Hasil dari tes ANCA bisa menunjukkan Anda negatif atau positif terhadap antineutrophil cytoplasmic antibody. Bila negatif, artinya gejala yang Anda alami tidak terkait dengan penyakit autoimun vaskulitis.
Bila hasilnya positif, Anda mungkin menderita autoimun vaskulitis. Adapun hasil ini juga akan menunjukkan jenis vaskulitis yang Anda miliki berdasarkan jenis protein yang timbul, baik itu cANCA atau pANCA.
Meski demikian, Anda umumnya membutuhkan tes tambahan untuk menegakkan diagnosis penyakit Anda. Tes tambahan ini bisa berupa biopsi atau jenis tes lainnya.
Bila Anda sudah memiliki penyakit autoimun vaskulitis dan sedang menjalani pengobatan, tes ANCA juga bisa menunjukkan apakah pengobatan Anda berhasil. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki pertanyaan mengenai hasil tes.
Risiko tes antineutrophil cytoplasmic antibody
Apakah ada risiko yang mungkin muncul dari tes ANCA?
Tidak ada risiko, efek samping, atau komplikasi yang serius dari tes antineutrophil cytoplasmic antibody. Anda mungkin hanya merasakan sedikit nyeri atau memar pada area suntikan.
Meski demikian, gejala tersebut dapat hilang dengan cepat. Konsultasikan kepada dokter dan tim medis untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-heart-rate]