backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Hati-Hati Bahaya Resistensi Antimikroba pada Tubuh Anda!

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 15/02/2022

    Hati-Hati Bahaya Resistensi Antimikroba pada Tubuh Anda!

    “Obat antibiotiknya harus dihabiskan, ya!” Seringkah Anda mendengar anjuran tersebut dari dokter? Jika ya, sebaiknya patuhi apa yang dokter sarankan. Jika tidak dilakukan, risiko resistensi antimikroba bisa mengintai yang bahkan dapat mengancam nyawa Anda.

    Apa itu resistensi antimikroba?

    Antimikroba adalah obat-obatan untuk membunuh atau menghentikan perkembangbiakan mikroorganisme atau kuman yang menjadi penyebab penyakit infeksi.

    Ini termasuk antibiotik, antivirus, antijamur, dan antiparasit.

    Sementara itu, resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) adalah kondisi ketika mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, atau parasit) menjadi kebal atau resisten terhadap pengobatan antimikroba.

    Mikroorganisme ini mengembangkan kemampuan untuk mengalahkan obat yang dirancang untuk membunuh mereka.

    Artinya, mikroorganisme yang menginfeksi tubuh tidak terbunuh dan terus berkembang biak.

    Hal ini dapat membuat penyakit infeksi yang Anda alami menjadi parah dan sulit disembuhkan.

    Ini juga dapat meningkatkan risiko penularan infeksi kepada orang lain, baik melalui sentuhan, makanan, atau cairan yang keluar dari tubuh saat batuk atau bersin.

    Melansir laman Australian Government, resistensi antimikroba dapat terjadi pada siapa pun dan di mana pun.

    Pada kondisi yang parah, resistensi ini bisa menyebabkan kematian.

    Apa penyebab resistensi antimikroba?

    obat menyebabkan penyakit ginjal

    Kuman yang kebal terhadap obat antimikroba umumnya terjadi dan berkembang secara alami.

    Ini terjadi ketika kuman mengalami perubahan atau mutasi dan mengaktifkan mekanisme resistensi untuk dapat melawan obat antimikroba.

    Mekanisme resistensi ini bisa dilakukan oleh kuman dengan cara-cara berikut.

    • Membatasi akses obat (penyerapan atau penggabungan).
    • Membuang atau mengeluarkan obat dari sel tubuh.
    • Mengubah atau menghancurkan obat.
    • Melewati efek obat.
    • Mengubah target obat.

    Perubahan ini bisa terjadi selama penggunaan obat antimikroba atau muncul begitu saja secara spontan.

    Selain itu, kuman bisa menjadi kebal terhadap obat antimikroba jika ia menerima gen resisten dari kuman lain.

    Meski terjadi secara alami, tindakan manusia tertentu juga dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi antimikroba serta perkembangan dan penyebarannya.

    Berikut adalah beberapa tindakan yang dimaksud.

    1. Penggunaan obat antibiotik

    Pemakaian obat antibiotik merupakan penyebab utama resistensi antibiotik, yaitu bakteri yang kebal terhadap antibiotik.

    Pasalnya, saat menggunakan obat antibiotik, beberapa bakteri yang menyebabkan infeksi menjadi mati, tetapi bakteri yang resisten dapat bertahan dan berkembang biak.

    Adapun kondisi ini sering terjadi karena penggunaan antibiotik yang berlebihan, terlalu sering menggunakan antibiotik, atau mengonsumsi antibiotik tidak sesuai aturan dan kegunaan.

    Semakin sering menggunakan obat ini, semakin besar pula kemungkinan Anda mengalami resistensi.

    Sebaliknya, jika Anda mengurangi penggunaan antibiotik, obat ini dapat ampuh membunuh bakteri saat benar-benar dibutuhkan.

    2. Kurang menjaga kebersihan

    Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah salah satu cara untuk mencegah penularan infeksi.

    Bila kebersihan tidak Anda jaga, penyebaran kuman termasuk yang resisten lebih mungkin terjadi.

    Bila penyebaran kuman terus terjadi, akan lebih banyak orang yang sakit dan butuh antimikroba.

    Adapun penggunaan antimikroba terlalu sering bisa meningkatkan risiko resistensi.

    Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan diri, termasuk rutin cuci tangan, dan menerapkan sistem sanitasi yang baik.

    3. Sering bepergian ke luar negeri

    bepergian aman untuk penderita alergi

    Setiap negara bisa memiliki jenis kuman yang berbeda, termasuk yang resisten.

    Bila Anda bepergian ke luar negeri, Anda menjadi lebih mungkin untuk terinfeksi kuman tersebut.

    Adapun infeksi ini bisa terjadi lewat beragam cara, seperti berikut.

  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi.
  • Menyentuh benda atau permukaan tertentu yang telah terkontaminasi.
  • Menyentuh atau melakukan kontak dengan hewan.
  • Mendapat perawatan medis di luar negeri.
  • Apa saja bahaya yang timbul dari resistensi antimikroba?

    Resistensi antimikroba merupakan masalah kesehatan publik yang serius dan menjadi perhatian global.

    Pasalnya, kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan Anda secara menyeluruh.

    Berikut adalah beberapa hal yang mungkin terjadi pada penderita resistensi antimikroba.

    • Penyakit infeksi menjadi sulit untuk disembuhkan.
    • Sakit lebih lama.
    • Menggunakan obat antimikroba yang berbeda yang mungkin bisa menyebabkan efek samping lebih serius.
    • Memerlukan perawatan medis yang lebih kompleks.
    • Menjalani rawat inap lebih lama.
    • Biaya medis yang lebih tinggi.
    • Berisiko tinggi menularkan penyakit infeksi ke orang lain.
    • Berisiko tinggi mengalami penyakit infeksi, termasuk setelah menjalani operasi atau pengobatan kemoterapi.
    • Tidak ada satu pengobatan atau obat antimikroba pun yang dapat mengobati infeksi, yang bisa menjadi penyebab kematian.

    Bagaimana mengatasi resistensi antimikroba?

    Seseorang yang mengalami resistensi antimikroba membutuhkan perawatan ekstra untuk dapat mengatasi penyakit infeksi yang dideritanya.

    Melansir Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa hal yang mungkin akan dokter lakukan pada seseorang yang mengalami resistensi antimikroba untuk mengatasi penyakit infeksinya.

    • Menggunakan obat yang berbeda.
    • Mengonsumsi obat antimikroba dosis tinggi.
    • Mengonsumsi obat dalam jangka waktu panjang.
    • Mencoba beberapa obat dalam kombinasi.
    • Bereksperimen dengan perawatan tanpa obat.

    Bisakah mencegah resistensi antimikroba?

    cara mencuci tangan yang benar

    Pada dasarnya, mikroorganisme terus mengalami perubahan dan perkembangan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

    Oleh karena itu, resistensi antimikroba menjadi sulit untuk dicegah.

    Meski begitu, ada beberapa cara yang dapat membantu Anda mengurangi kemungkinan kondisi ini.

    Berikut adalah cara-cara tersebut.

    • Selalu ikuti saran dokter mengenai konsumsi obat-obatan, termasuk antimikroba.
    • Jangan pernah mengonsumsi obat yang dokter resepkan untuk orang lain.
    • Jangan mengonsumsi obat yang dokter resepkan untuk masa lalu.
    • Mendapatkan vaksin sesuai saran dokter.
    • Berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala penyakit tertentu yang Anda alami dan memutuskan obat yang tepat untuk mengatasinya.
    • Mencegah penyakit infeksi, seperti menjaga kebersihan dengan baik.
    • Menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin olahraga, serta tidur yang cukup.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 15/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan