Salah satu cara untuk mengatasi sembelit adalah dengan minum obat pencahar. Ada berbagai jenis obat sembelit yang biasa dijual di apotek, masing-masing obat ini juga memiliki cara kerja yang berbeda.
Cara kami memilih obat pencahar yang efektif
Obat pencahar atau juga bisa disebut sebagai kelompok obat laksatif adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi sembelit.
Obat pencahar biasanya mengandung lactulose, psyllium, docusate, atau bisacodyl yang bertujuan untuk mengosongkan isi usus, sehingga feses yang kering dan keras dapat keluar.
Obat ini biasanya tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, sirup, bubuk, atau obat pencahar lubrikan yang diaplikasikan langsung ke anus.
Setiap obat ini juga memiliki cara bekerja yang berbeda-beda.
Namun, mengutip Cleveland Clinic, ada jenis obat yang bekerja untuk melunakkan feses, ada juga yang bekerja dengan merangsang otot usus untuk mendorong feses keluar.
Anda bisa memilih obat pencahar sesuai dengan gejala yang dialami. Bila ragu, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Rekomendasi obat pencahar untuk atasi sembelit
Berikut ini beberapa pilihan obat pelancar BAB yang bisa dibeli di apotek untuk melancarkan buang air besar.
1. Lactulax sirup
Lactulax sirup merupakan salah satu obat pencahar yang efektif untuk mengatasi sembelit.
Setiap 15 ml Lactulax mengandung bahan aktif laktulosa sebanyak 10 gram. Zat aktif tersebut bekerja dengan meningkatkan jumlah air dan volume feses serta mempercepat pergerakan usus.
Obat ini juga dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman saat buang air besar, serta mencegah terjadinya wasir atau ambeien akibat konstipasi kronis.
Dosis awal penggunaan obat ini untuk 3 hari pertama pengobatan adalah sebagai berikut.
- Dewasa: 15 – 45 ml.
- Anak-anak 5 – 14 tahun: 15 ml.
- Anak-anak 1 – 5 tahun: 5 – 10 ml.
- Bayi: 5 ml.
Nomor regsitrasi BPOM: DBL 8709303937A1
2. Custodiol tablet
Obat pencahar ini dapat membantu mengatasi sembelit serta rasa tidak nyaman pada perut akibat sulit buang air besar, seperti perut kembung.
Obat ini mengandung zat aktif bisakodil yang bekerja dengan merangsang pergerakan usus untuk mendorong feses keluar melalui anus.
Custodiol tablet sebaiknya diminum pada malam hari untuk melancarkan buang air besar di keesokan harinya. Obat ini juga tidak boleh diminum bersama dengan susu atau antasida.
Obat pencahar ini dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak berusia 6 – 12 tahun. Berikut ini dosis pemakaiannya.
- Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 2 – 3 tablet (10 – 15 mg) satu kali sehari.
- Anak-anak usia 6 – 12 tahun: 1 tablet (5 mg) satu kali sehari.
Nomor registrasi BPOM: DTL0821634315A1
3. Dulcolactol sirup
Dulcolactol sirup merupakan merek obat pencahar yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan buang air besar pada orang dewasa maupun anak-anak.
Obat pencahar ini mengandung laktulosa sebanyak 10 gram yang bekerja dengan cara melunakkan feses yang keras agar lebih mudah dikeluarkan.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi sembelit yang ringan hingga kronis. Berikut ini dosis awal penggunaan dulcolactol sirup.
- Dewasa dengan gejala ringan: 15 ml satu kali sehari.
- Anak-anak 5 – 10 tahun: 2 x 10 ml per hari.
- Anak-anak 1 – 5 tahun 2 x 5 ml per hari.
- Anak-anak di bawah 1 tahun 2 x 2,5 ml per hari.
Nomor registrasi BPOM: DBL 0133700237A1
4. Dulcolax
Dulcolax merupakan salah satu merk obat pencahar yang ampuh untuk mengatasi sembelit.
Obat ini mengandung zat aktif bisacodyl yang dapat merangsang pergerakan usus besar sehingga feses atau kotoran lebih mudah dikeluarkan.
Dulcolax tablet dapat bekerja dengan durasi 6 – 12 jam dan dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak usia di atas 10 tahun. Berikut cara penggunaanya.
- Dewasa: 1 – 2 tablet per hari
- Anak-anak usia 6 -12 tahun: 1 tablet per hari
Ibu hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum meminum obat ini.
Nomor registrasi BPOM: DTL1821207915A1
5. Laxadine
Laxadine merupakan merk obat pencahar yang mengandung berbagai zat aktif seperti phenolphthalein, paraffinum liquidum, dan glycerin.
Obat pencuci perut ini bekerja dengan cara merangsang gerakan peristaltik usus besar dan melicinkan jalannya feses agar mudah dibuang melalui anus.
Obat ini sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur untuk melancarkan buang air besar di esok harinya. Berikut ini panduan dosis awal penggunaan obat ini.
- Dewasa atau anak-anak usia 12 tahun ke atas: 1 kali sehari 15 – 30 ml.
- Anak-anak (6-12 tahun): 1 kali sehari 7,5 – 15 ml.
Nomor registrasi BPOM: DTL 8327800932A1
6. Laxana
Laxana mengandung zat aktif bisacodyl yang dapat merangsang pergerakan usus besar untuk mendorong feses keluar melalui anus.
Obat ini termasuk golongan obat laksatif stimulan yang dapat digunakan untuk orang dewasa dan anak-anak usia lebih dari 6 tahun.
Hindari mengonsumsi tablet ini secara terus menerus dalam jangka panjang atau bersamaan dengan antasida, minuman bersoda, atau susu. Berikut dosis awal penggunaan Laxana.
- Dewasa: 2 – 3 tablet per hari.
- Anak-anak: 6 – 12 tahun: 1 tablet per hari.
Nomor registrasi BPOM: DTL9909211915A1
7. Duphalac
Pilihan merk obat pencahar selanjutnya yang bisa membantu mengatasi sembelit adalah Duphalac.
Obat ini memiliki kandungan laktulosa yang bekerja dengan menarik air ke dalam usus besar untuk membantu melunakkan feses yang keras.
Dosis awal penggunaan obat ini berbeda-beda, tergantung dengan usia dan tingkat keparahannya. Berikut ini dosis awal penggunaannya untuk konstipasi ringan.
- Dewasa dan anak usia 6 – 14 tahun dengan gejala ringan: 15 ml per hari kemudian 10 ml per hari.
- Anak-anak usia 1 – 6 tahun: 5 – 10 ml per hari.
- Bayi: 5 ml per hari.
Nomor registrasi BPOM: DBL2000207837A1
8. Laxatab
Pilihan obat pencahar lainnya yang bisa membantu melancarkan buang air besar adalah Laxatab. Obat ini mengandung zat aktif docusate.
Zat aktif tersebut dapat memicu kontraksi usus dan meningkatkan kadar air dalam usus untuk membantu melembutkan feses.
Obat sembelit ini dapat diminum oleh orang dewasa maupun anak-anak usia 6 – 12 tahun. Sebaiknya minum obat ini saat perut kosong menjelang tidur. Berikut ini aturan pakainya.
- Dewasa: 2 tablet satu kali sehari sebelum tidur.
- Anak-anak usia 6 – 12 tahun: 1 tablet satu kali sehari sebelum tidur.
Nomor registrasi BPOM: DBL7827802110A1
9. Kompolax
Kompolax adalah obat pencahar untuk melancarkan BAB yang mengandung berbagai zat aktif seperti liquidum paraffin, phenolphthalein, dan glycerin.
Zat aktif tersebut dapat membantu melunakkan feses yang keras serta mengatasi peradangan di sekitar anus karena hemoroid atau setelah operasi.
Hindari menggunakan obat ini secara terus-menerus dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan reaksi seperti diare, mual, atau muntah.
Berikut ini panduan dosis penggunaanya.
- Dewasa: 2 sendok takar per hari.
- Anak-anak 6 – 12 tahun: 1 sendok takar per hari.
Nomor registrasi BPOM: DTL7809204332A1
10. Microlax gel
Microlax gel merupakan jenis obat pencahar lubrikan yang dapat membantu melancarkan buang air besar dengan cepat, yakni hanya dalam 5 – 15 menit.
Obat berbentuk gel ini mengandung berbagai bahan aktif seperti sulfoasetat, polyethylene glycol, natrium sitrat, dan sorbitol.
Obat pencahar ini bekerja dengan menyerap air di dalam usus besar agar feses menjadi lembut, serta melumasi bagian rektum agar feses mudah dikeluarkan.
Cara menggunakannya adalah dengan mengoleskan sedikit gel pada bagian luar aplikator obat. Kemudian, masukkan pipa ke dalam anus secara perlahan. Setelah itu, cabut kembali pipanya dari anus.
Nomor registrasi BPOM: DBL 7221628968A1
Itulah beberapa rekomendasi obat pencahar yang bisa dibeli di apotek untuk mengatasi sembelit dan membantu melancarkan buang air besar.
Jika sembelit tidak kunjung sembuh setelah melakukan pengobatan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
[embed-health-tool-bmr]