backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bagaimana Cara Mengatasi Ngantuk Setelah Makan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    Bagaimana Cara Mengatasi Ngantuk Setelah Makan?

    Kantuk sesudah makan dialami hampir semua orang. Hal ini mungkin mengganggu. Berbagai cara mengatasi ngantuk setelah makan pun dilakukan, misalnya minum kopiNamun, adakah cara lain yang tak kalah sehat?

    Mengapa merasa mengantuk setelah makan?

    ngantuk setelah makan kekenyangan

    Menguap dan mengantuk setelah makan umum dialami banyak orang. Ini merupakan respons tubuh terhadap perubahan kimiawi pada tubuh setelah makan.

    Salah satu penyebabnya adalah adanya peningkatan hormon serotonin dan melatonin di otak yang dapat menyebabkan kantuk. 

    Mengutip studi terbitan Translational Medicine Communications (2021), kadar insulin pada tubuh meningkat saat Anda kenyang. 

    Beberapa zat gizi  yang terkandung dalam makanan, seperti asam lemak, karbohidrat, dan protein mampu meningkatkan kadar insulin secara drastis. 

    Kadar insulin yang meningkat akan menaikkan asam amino triptofan di otak. Hal ini juga membuat kadar konsentrasi serotonin di otak ikut bertambah.

    Produksi serotonin bisa meningkat saat Anda mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan asam lemak.

    Sementara itu, konsumsi beberapa makanan seperti buah ceri, pisang, dan oat akan menyebabkan pelepasan melatonin. 

    Beberapa kondisi kesehatan juga bisa menyebabkan mengantuk setelah makan seperti penyakit celiac, diabetes, intoleransi makanan, dan anemia.

    Bagaimana cara mengatasi ngantuk setelah makan?

    mengantuk setelah makan

    Sebenarnya, banyak hal yang bisa Anda lakukan selain minum kopi untuk menghilangkan rasa kantuk Anda.

    Kopi memang memiliki kandungan kafein yang dapat menghalangi kerja hormon pada otak yang menyebabkan kantuk. 

    Namun, minum kopi bukanlah satu-satunya cara agar tidak ngantuk setelah makan. Beberapa hal di bawah ini bisa Anda lakukan untuk menghindari rasa mengantuk setelah makan.

    1. Bergerak ringan setelah Anda makan

    Jika Anda hanya duduk-duduk saja setelah makan, kemungkinan Anda merasa ngantuk setelah makan akan lebih besar. 

    Beraktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah sehingga oksigen dan zat gizi dapat dialirkan dengan baik ke seluruh sel-sel tubuh.

    Cara mengatasi ngantuk setelah makan yang satu ini juga membuat Anda lebih berenergi. 

    Berjalan setidaknya 15 menit setelah makan atau menaiki tangga dibandingkan lift mungkin dapat membantu mencegah kantuk.

    2. Pilih makanan Anda dengan bijak

    Saat makan siang, cara mengatasi ngantuk setelah makan yang bisa Anda lakukan adalah dengan memilih makanan dengan karbohidrat kompleks seperti serat, protein, dan cukup zat besi.

    Karbohidrat kompleks dapat memberikan energi yang berkelanjutan. Sementara itu, zat besi diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

    Hindari mengonsumsi asupan lemak dan gula tinggi, seperti fast food. Ini hanya akan menambah banyak kalori pada tubuh, tapi tak memenuhi kebutuhan gizi. 

    Asupan gula terlalu tinggi dapat memberi lonjakan gula darah, tetapi bisa segera turun dengan cepat sehingga menyebabkan kantuk dan lelah.

    Saat makan malam, pilihlah karbohidrat sederhana dan protein. Kombinasi tersebut dapat membuat Anda ngantuk sehingga Anda bisa tidur lebih cepat dan nyenyak. 

    Pagi harinya, makanlah makanan yang mudah dicerna dan dapat memberikan energi awal yang cukup untuk memulai aktivitas.

    3. Jangan makan terlalu banyak

    Agar tidak ngantuk setelah makan, jaga porsi dan ukuran makanan Anda agar tidak berlebihan.

    Makan dalam jumlah besar dapat membuat Anda sangat kenyang sekaligus mengantuk. Mengapa hal ini bisa terjadi?

    Untuk mencerna semua makanan tersebut, tubuh membutuhkan lebih banyak energi. Hal ini tentu bisa membuat tubuh Anda merasa lelah dan ngantuk.

    Selain itu, aliran darah akan lebih banyak mengalir ke saluran pencernaan agar bisa mencerna makanan dengan optimal.

    Hal ini membuat aliran darah ke otak berkurang sehingga asupan oksigen ke otak ikut menurun. Akibatnya, Anda pun cepat mengantuk.

    4. Minum air putih yang cukup

    Cara mengatasi ngantuk setelah makan yang satu ini cukup berperan penting. Pasalnya, hasil riset yang dimuat pada jurnal ACSM’s Health & Fitness Journal (2013) menyatakan bahwa konsumsi air putih mampu membuat Anda tetap terjaga, bebas dari kantuk.

    Selain itu, air putih membuat Anda lebih peka terhadap rangsangan dan mampu memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lebih lama.

    Minum air putih pun membantu memecah makanan sehingga tubuh tidak bekerja terlalu keras saat mencerna makanan.

    Jadi, pastikan Anda minum air putih yang cukup saat makan. Memenuhi asupan air juga membantu Anda menghindari dehidrasi yang ditandai dengan kelelahan dan mengantuk.

    5. Atur jadwal makan dengan baik

    Agar tidak ngantuk setelah makan, memberi selang waktu pada setiap jam makan bisa menjadi solusi.

    Saat menjalani tips makan sehat ini, beri jeda waktu selama 3–4 jam dari jadwal makan pertama ke jadwal makan lainnya. 

    Bila Anda ingin makan pada malam hari, pastikan tidak kurang dari 3 jam sebelum Anda tidur.

    Hal ini berguna untuk menjaga kondisi perut agar tidak terlalu penuh. Jadi, perut bisa mencerna makanan secara optimal dan tidak memicu rasa kantuk.

    Jadwal makan seperti ini juga menjaga gula darah agar tidak melonjak tinggi.

    Seperti yang sudah dibahas, gula darah yang meningkat signifikan bisa membuat Anda mengantuk.

    Jangan lupa untuk menghindari makan cepat-cepat dan kunyah secara perlahan. Ini juga membuat makanan lebih hancur sehingga bisa dicerna dengan baik.

    Cara mengatasi ngantuk setelah makan bertujuan untuk membantu proses pencernaan dan mencegah gejolak gula darah tinggi. 

    Jika kondisi ini cukup mengganggu aktivitas harian Anda, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan