Luka robek atau vulnus laceratum bukanlah luka biasa karena membutuhkan penanganan khusus. Apabila tidak segera diobati, luka robek bisa menyebabkan perdarahan serius hingga membahayakan nyawa. Namun, banyak yang belum mengetahui cara pertolongan pertama pada luka robek yang tepat.
Ketahui perbedaan luka robek dengan luka terbuka lain dan pertolongan pertama darurat untuk mengatasinya dalam ulasan berikut.
Pengertian dan ciri-ciri luka robek (vulnus laceratum)
Vulnus laceratum adalah luka terbuka yang disebabkan oleh robeknya jaringan halus pada tubuh sehingga disebut dengan luka robek atau laserasi.
Luka robek umumnya disebabkan oleh benda tajam seperti pisau, pecahan kaca, atau mesin pemotong. Penyebab lain dari vulnus laceratum adalah benturan keras dari benda tumpul.
Menurut U.S. National Library of Medicine, vulnus laceratum biasanya terkontaminasi bakteri dan kotoran dari benda tajam yang menyebabkan jaringan robek.
Jenis luka ini berbeda dengan luka lecet (abrasi) atau luka tusuk yang disebabkan oleh tusukan paku atau gigitan binatang.
Berikut ini adalah ciri-ciri luka robek.
- Robekan jaringan dalam kulit tidak beraturan.
- Perdarahan ringan hingga berat.
- Luka bisa merobek lapisan atas kulit hingga jaringan lemak.
- Muncul memar biru saat merobek jaringan kuku.
- Bengkak atau kemerahan di sekitar luka robek.
Pertolongan pertama pada luka robek
Jika vulnus laceratum hanya menyebabkan robekan di permukaan kulit, Anda bisa dengan mudah mengatasinya melalui langkah pertolongan pertama untuk luka biasa.
Akan tetapi, luka yang merobek jaringan kulit yang lebih dalam dapat merusak jaringan lemak hingga menyebabkan perdarahan luar yang lebih besar.
Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk menghentikan perdarahan luar.
Bagaimanapun kondisinya, Anda bisa mengikuti langkah pertolongan pertama pada luka robek seperti di bawah ini.
1. Pastikan keadaan aman
Apabila Anda mengalami luka robek atau hendak menolong orang lain, pastikan Anda menjauhi alat atau benda tajam yang menyebabkan luka.
Sebelum menolong, cek dan amati keadaan lebih dahulu. Vulnus laceratum dapat mengakibatkan perdarahan yang deras.
Hal ini bisa membuat Anda syok, tetapi berusahalah untuk tenang sehingga bisa melakukan pertolongan selanjutnya dengan tepat.
2. Menghentikan perdarahan
Saat perdarahan cukup banyak, korban bisa kehilangan darah dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, pertolongan pertama pada luka robek yang utama adalah berusaha menghentikan perdarahan pada luka.
Berikan tekanan menggunakan kain atau handuk pada bagian luka yang mengeluarkan darah. Setelah itu, angkat bagian yang mengalami luka robek dan sejajatkan dengan dada.
Perdarahan seharusnya dapat berhenti jika Anda melakukan penanganan ini selama 15 menit.
Apabila perdarahan masih sulit dihentikan, cobalah menekan luka robek dengan menekuk siku tangan atau kaki jika memang luka robek berada di bagian tangan atau kaki.
3. Menelepon nomor darurat
Selama Anda menghentikan perdarahan, segera hubungi nomor telepon darurat atau ambulans (118) agar bantuan medis segera tiba.
Pasalnya, perdarahan yang deras bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, terutama jika luka telah merobek pembuluh arteri.
Untuk menghentikan perdarahan, luka robek mungkin harus ditutup dengan jahitan.
4. Membersihkan luka
Sementara jika Anda berhasil menghentikan perdarahan, bersihkan luka robek dan kulit di sekitarnya menggunakan air hangat dan sabun.
Vulnus laceratum mungkin akan kembali mengalami perdarahan saat luka merobek bagian kulit cukup dalam. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam membersihkan luka.
Jika perdarahan terjadi lagi, kembali tekan bagian luka robek yang mengeluarkan darah.