backup og meta

Benarkah Manfaat Madu untuk Luka Terbukti Efektif?

Bolehkah?Cara mengobatiManfaat

Mungkin tidak mengherankan apabila madu disebut sebagai salah satu bahan makanan paling ajaib. Pasalnya, manfaat madu tidak hanya untuk kesehatan pencernaan dan kecantikan kulit, tetapi juga disebut bisa mempercepat penyembuhan luka. Lantas, apakah klaim ini telah terbukti secara ilmiah? Apakah madu bisa mengeringkan luka? Simak selengkapnya di bawah ini.

Apakah boleh madu untuk luka?

Ya, madu dapat digunakan dalam perawatan luka, bahkan dapat membantu penyembuhan luka. 

Penelitian dalam Journal of Tissue Viability menunjukkan bahwa madu lebih efektif dibandingkan beberapa obat, seperti silver sulfadiazine, dalam mempercepat penyembuhan luka bakar dan luka pascaoperasi serta mengurangi infeksi dan pembentukan jaringan parut berlebih.

Namun, tidak semua luka dapat diobati dengan bahan alami ini. Agar penanganannya tepat, berikut jenis-jenis luka yang bisa diobati.

  • Luka karena trauma atau cedera seperti luka lecet atau luka potong.
  • Jenis luka bakar derajat rendah.
  • Luka karena terlalu lama berbaring di kasur.
  • Jenis luka tertutup akibat aliran darah yang tidak lancar.
  • Luka kaki pada pengidap diabetes.

Disarankan untuk menggunakan madu medis steril yang telah melalui proses iradiasi (pengawetan) untuk memastikan keamanannya.

Penggunaan madu mentah dari pasar tidak dianjurkan karena memiliki risiko kontaminasi.

Cara mengobati luka dengan madu

Madu sebagai obat batuk alami untuk anak

Sebelum menggunakan bahan alami ini, pastikan luka pada kulit Anda tidak terlalu dalam, tidak termasuk untuk luka bakar berat, serta tidak mengeluarkan nanah.

Selain madu murni, Anda bisa memilih madu Manuka. Jenis madu ini mengandung senyawa methylgloxal yaitu senyawa yang bersifat sitotoksik (membunuh bakteri).

Madu Manuka juga memiliki molekul berukuran kecil. Dengan begitu, zat aktif bisa lebih mudah masuk ke kulit untuk membunuh bakteri pada luka.

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan madu untuk menyembuhkan luka.

  • Cuci kedua tangan Anda dengan air mengalir dan sabun. Pastikan penutup luka, seperti kain kasa dan kapas, dalam keadaan bersih.
  • Oleskan madu murni atau madu Manuka pada kapas, lalu tempelkan pada kulit yang terluka.
  • Tutup kapas tersebut dengan perban bersih, kemudian rekatkan ujungnya dengan plester agar madu tidak berceceran.
  • Ganti perban dengan rutin, bisa dilakukan satu hari sekali.
  • Cuci kembali tangan Anda hingga bersih.

Madu memiliki manfaat besar dalam mengatasi luka ringan.

Kandungan antibakteri, antioksidan, dan nilai pH-nya efektif menghambat pertumbuhan bakteri sehingga luka lekas pulih tanpa risiko infeksi.

Meski demikian, Anda tetap perlu memantau perkembangan luka setelah menggunakan pemanis alami ini pada kulit.

Segera hentikan pemakaian apabila muncul reaksi alergi terhadap bahan alami ini atau luka tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari.

Manfaat madu untuk penyembuhan luka

madu untuk luka

Mengutip tinjauan ilmiah dalam jurnal Wounds, madu memiliki sederet komponen yang punya manfaat untuk mengobati luka.

Berikut adalah khasiat yang bisa membantu proses pemulihan, baik luka terbuka maupun luka tertutup, di dalam tubuh.

1. Menghambat infeksi pada luka

Madu mengandung banyak senyawa antibakteri, di antaranya nitrogen monoksida dan hidrogen peroksida. Manfaat ini bisa mencegah risiko terjadinya infeksi pada luka.

Nitrogen monoksida bekerja dengan cara memicu respons kekebalan tubuh, meredakan peradangan, serta menghambat pergerakan bakteri.

Sementara itu, hidrogen peroksida dapat membunuh bakteri di sekitar area luka, merangsang pembelahan sel baru, serta memancing munculnya makrofag.

Makrofag adalah sel darah putih yang ‘memakan’ bakteri ataupun zat asing lain yang dianggap mengancam tubuh.

2. Mempercepat pemulihan luka

Manfaat untuk penyembuhan luka berasal dari nilai pH-nya yang rendah, yakni antara 3,2 hingga 4,5 pH.

Nilai pH menggambarkan tingkat keasaman suatu larutan. Semakin rendah nilai pH, semakin asam sifat larutan tersebut.

Ketika dioleskan pada jenis luka tertentu, pH madu yang rendah mencegah kinerja enzim protease. Hal ini sangat penting bagi pemulihan luka.

Sebab jika terdapat protease, enzim ini akan memecah protein sehingga luka menjadi sulit disembuhkan.

3. Meredakan pembengkakan

Gula alami dalam madu dapat menarik air dari jaringan yang rusak akibat luka.

Efek ini dapat meredakan pembengkakan serta merangsang aliran getah bening menuju area tersebut. Cairan getah bening akan membawa sel darah putih untuk mencegah infeksi.

Tidak hanya itu, gula dalam madu juga menarik air keluar dari sel bakteri. Dengan begitu, bakteri tidak bisa berfungsi ataupun memperbanyak diri.

Lambat laun, bakteri di sekitar area luka akan mati sehingga luka terlindungi dari infeksi.

4. Mencegah bekas luka 

Manfaat lain yang jarang diketahui dari madu adalah mencegah munculnya bekas luka. Peradangan pada luka bisa memicu pembentukan radikal bebas.

Seiring waktu, radikal bebas akan merangsang produksi kolagen berlebih sehingga terbentuk bekas luka menonjol atau keloid.

Kandungan antioksidan pada madu dapat menangkal radikal bebas pada jaringan luka dan mencegah pembentukan keloid.

Saat dioleskan pada luka, kandungan antioksidan dapat merangsang pembelahan sel sehingga terbentuk jaringan kulit yang lebih halus.

Manfaat madu ini penting untuk pemulihan luka bakar yang bisa menyebabkan bekas luka bakar yang sulit hilang.

Kesimpulan

  • Madu terbukti secara ilmiah dapat membantu mempercepat penyembuhan luka berkat kandungan antibakteri, antioksidan, dan pH-nya yang rendah.
  • Kandungan ini membantu mencegah infeksi, mempercepat regenerasi jaringan, serta mengurangi risiko pembentukan bekas luka seperti keloid.
  • Meski efektif untuk luka ringan, madu sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan hanya pada luka yang tidak parah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Jull, A. B., Cullum, N., Dumville, J. C., Westby, M. J., Deshpande, S., & Walker, N. (2015). Honey as a topical treatment for wounds. Cochrane Database of Systematic Reviews3. https://doi.org/10.1002/14651858.cd005083.pub4‌

Honey: A Biologic Wound Dressing. (N.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.hmpgloballearningnetwork.com/site/wounds/article/honey-biologic-wound-dressing

Alam, F., Islam, M. A., Gan, S. H., & Khalil, M. I. (2014). Honey: a potential therapeutic agent for managing diabetic wounds. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2014, 169130. https://doi.org/10.1155/2014/169130

Stewart, J. A., McGrane, O. L., & Wedmore, I. S. (2014). Wilderness & Environmental Medicine25(1), 103–110. https://doi.org/10.1016/j.wem.2013.08.006

Vijaya, K. K., & Nishteswar, K. (2012). Wound healing activity of honey: A pilot study. Ayu33(3), 374–377. https://doi.org/10.4103/0974-8520.108827

Oryan, A., Alemzadeh, E., & Moshiri, A. (2016). Biological properties and therapeutic activities of honey in wound healing: A narrative review and meta-analysis. Journal of Tissue Viability25(2), 98–118. https://doi.org/10.1016/j.jtv.2015.12.002

Versi Terbaru

24/04/2025

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Pertolongan Pertama Alami, Gunakan 9 Tanaman P3K Ini

Efektifkah Menggunakan Lidah Buaya untuk Mengobati Luka?


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Diperbarui 24/04/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan