backup og meta

10 Manfaat Makan Bawang Putih untuk Kesehatan

10 Manfaat Makan Bawang Putih untuk Kesehatan

Bagi masyarakat Indonesia, memasak tidak lengkap rasanya jika tidak ada bawang putih alias berambang putih. Selain untuk menyedapkan masakan, bawang putih baik untuk menjaga kesehatan. Ketahui beberapa manfaat bawang putih berikut ini.

Apa kandungan zat gizi bawang putih?

Bawang putih adalah umbi-umbian dengan nama latin Allium sativum.

Bawang berwarna putih ini masih termasuk dalam keluarga tanaman amarilis (Amaryllidaceae), dan bersaudara dengan daun bawang dan bawang merah.

Berambang putih adalah umbi siung asli budidaya Asia Tengah, tetapi juga bisa tumbuh di Italia dan daerah selatan Perancis.

Dalam satu buah bawang putih biasanya terdapat 1 – 10 siung. Setiap siungnya itu sendiri memiliki berat sekitar 6 – 8 gram. 

Untuk 100 gram berambang putih, kandungan gizinya mencakup:

  • 4 kalori,
  • 1 gram karbohidrat,
  • 0,2 gram protein,
  • 0,1 gram serat,
  • 0,1 miligram mangan,
  • 0,9 miligram vitamin C,
  • 5,4 miligram kalsium,
  • 0,4 mikrogram selenium, dan
  • sederet antioksidan seperti  flavonoid, oligosakarida, dan asam amino.

Berambang putih juga diperkaya oleh senyawa sulfur aktif seperti alliin, allyl propyl disulfide, dialil disulfida, dan dialil trisulfida. 

Ketika bawang putih mentah dikunyah dalam mulut, zat-zat sulfur tersebut akan bereaksi membentuk senyawa yang disebut allicin.

Manfaat bawang putih untuk kesehatan

Berikut ini adalah daftar manfaat bawang putih untuk kesehatan menurut penelitian ilmiah.

1. Menurunkan kolesterol

kolesterol normal

Riset dalam International Journal of Medical Science and Public Health (2016) mengamati hasil pengobatan kolesterol dengan bawang putih

Setelah 90 hari masa percobaan, seluruh peserta mengalami penurunan kolesterol sekitar 10 – 13 persen.

Peneliti menemukan manfaat ini berasal dari kandungan allicin yang menghambat enzim yang berperan dalam membuat kolesterol.

Uniknya, allicin hanya dihasilkan ketika bawang putih dipotong, ditumbuk, atau dikunyah. 

2. Mengendalikan tekanan darah

Sebuah penelitian dari Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences (2013) mengamati pengaruh bawang putih pada tekanan darah. 

Hasil penelitian melaporkan ada efek penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dari konsumsi bawang putih mentah, pengaruhnya hampir sama dengan obat atenolol.

Manfaat ini berasal dari kandungan allicin dan polisulfida yang bekerja memperlebar pembuluh darah.

3. Menyehatkan jantung

Bawang putih telah dikenal membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang akhirnya mencegah penyakit jantung

Penelitian dari Journal of Nutrition (2016) menemukan bahwa aged garlic berpengaruh dalam mengatasi arteri koroner.

Khasiat tersebut terlihat dari penurunan kadar kalsium dan protein C-reaktif pada pasien.

Kadar kalsium yang tinggi bisa menandakan penumpukan plak yang menyumbat arteri. Tingginya protein C-reaktif menunjukkan peradangan yang memicu aterosklerosis.

4. Menurunkan risiko kanker

Sebuah studi dalam jurnal Cancer prevention research (2015) meninjau efek pencegahan kanker dari bawang putih dan bawang merah dari riset-riset terdahulu.

Temuan penelitian sejauh ini menunjukkan potensi konsumsi bawang putih rutin menurunkan risiko kanker

Kanker tersebut termasuk kanker perut, kanker kerongkongan, kanker pankreas, kanker payudara, dan kanker prostat.

Bawang putih mentah kaya akan kandungan sulfur aktif yang diyakini mencegah pembentukan sel kanker dan menghambat penyebarannya.

5. Menjaga kesehatan otak

fungsi otak kecil cerebellum

Tim peneliti dari Universitas Missouri menemukan bahwa turunan karbohidrat dalam bawang putih, FruArg, bisa melindungi sel-sel otak terhadap efek penuaan dan penyakit. 

FruArg bisa membantu melawan peradangan dan stres oksidatif.

Zat ini juga memperbanyak sel mikroglia tanpa memicu peningkatan kadar oksida nitrat, yang menyebabkan peradangan.

Sel mikroglia sangat berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf di otak. 

Dengan memberikan perlindungan bagi sel-sel otak, risiko demensia dan alzheimer menjadi lebih rendah.

6. Mengatasi jerawat

Berbagai studi menyebutkan allicin memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antiseptik yang membantu membunuh kuman penyebab jerawat. 

Karena khasiat allicin ini, bawang putih berpotensi meredakan jerawat, sekaligus pembengkakan dan peradangan kulit.

Kandungan vitamin dan mineral lain dalam bawang putih juga dipercaya dapat membasmi jerawat.

Mulai dari vitamin C, vitamin B6, selenium, tembaga, dan seng yang bermanfaat untuk mengendalikan produksi minyak berlebih.

7. Memperkuat tulang

Dari keluarga bawang, bawang putih dan daun bawanglah yang berkhasiat menghambat proses pengeroposan tulang. Ini karena kandungan flavonoid. 

Temuan studi dalam Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics (2012) menunjukkan kegunaan flavonoid dalam memperkuat tulang. 

Flavonoid berpotensi meningkatkan pembentukan tulang dan memperlambat proses pengeroposan mineral tulang. 

8. Melawan radang, pilek, dan batuk

Bawang putih adalah salah satu obat alami untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Senyawa aktif allicin yang terdapat pada bawang putih membantu membunuh berbagai kuman penyakit infeksi, penyebab pilek dan flu, batuk, dan radang tenggorokan.

Jika sakit, makan bawang putih dapat mengurangi keparahan gejalanya dan membantu Anda lebih cepat sembuh. 

9. Mengatasi rambut rontok

Siapa sangka manfaat makan bawang putih mentah bisa mengatasi masalah rambut rontok?

Pada alopecia areata, kebotakan yang disebabkan oleh penyakit autoimun, bawang putih mentah berpotensi merangsang pertumbuhan rambut di kulit kepala. 

Beberapa orang mengoleskan minyak bawang putih di kepala untuk mencegah kerontokan terjadi.

10. Detoksifikasi logam berat

Sebuah studi dari Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics (2012) menyelidiki efek terapeutik bawang putih pada pasien yang keracunan logam timbal kronis.

Penelitian menemukan bahwa bawang putih berpotensi mengurangi kadar timbal dalam darah sebesar 19 persen.

Konsumsi bawang putih juga mengurangi gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan sakit kepala.

Aturan makan bawang putih mentah

bawang putih obat sakit gigi

Anda bisa memperoleh semua manfaat bawang putih di atas dengan mengunyah siungnya secara mentah-mentah. 

Mungkin cara ini tidak biasa bagi Anda, tapi memasaknya justru akan menghilangkan berbagai zat gizi penting.

Jika tidak ingin terus-terusan makan yang mentah, Anda bisa menambahkan bawang putih ke dalam masakan sehari-hari.

Makan 1 – 4 siung bawang putih mentah setiap hari cukup aman jika Anda tidak memiliki kondisi kesehatan serius. 

Namun, ada risiko diare dan bau mulut dari kebiasaan ini, termasuk untuk Anda saat ini sedang mengonsumsi obat:

  • isoniazid,
  • pil KB,
  • obat untuk HIV/AIDS,
  • cyclosporine,
  • obat antinyeri NSAID, dan
  • obat pengencer darah.

Penting Anda ketahui

Orang yang memiliki tekanan darah rendah, asma, atau masalah tiroid disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum makan bawang putih. Anda yang memiliki alergi bawang putih perlu menghindari konsumsinya. 

Cara menyimpan bawang putih

Ada sejumlah cara untuk menyimpan bawang putih agar dapat bertahan lebih lama, berikut ini beberapa tipsnya.

  • Simpan bawang putih yang sudah dicuci bersih dalam wadah kedap udara, lalu masukan ke dalam freezer.
  • Haluskan beberapa siung bawang putih dengan blender atau food processor, lalu simpan dalam wadah kedap udara di freezer
  • Kupas bawang putih dan cuci bersih, lalu tuang minyak zaitun ke dalam wadah.

Bawang putih menawarkan segudang potensi untuk kesehatan. Namun, makan bawang putih kebanyakan tidak baik untuk pencernaan. 

Jadi, sebaiknya batasi konsumsi bawang putih dan tanyakan dulu kepada dokter keamanannya.  

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Arreola, R., Quintero-Fabián, S., López-Roa, R. I., Flores-Gutiérrez, E. O., Reyes-Grajeda, J. P., Carrera-Quintanar, L., & Ortuño-Sahagún, D. (2015). Immunomodulation and anti-inflammatory effects of garlic compounds. Journal of immunology research, 2015, 401630. https://doi.org/10.1155/2015/401630

Ashraf, R., Khan, R. A., Ashraf, I., & Qureshi, A. A. (2013). Effects of Allium sativum (garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential hypertension. Pakistan journal of pharmaceutical sciences, 26(5), 859–863.

Kianoush, S., Balali-Mood, M., Mousavi, S. R., Moradi, V., Sadeghi, M., Dadpour, B., Rajabi, O., & Shakeri, M. T. (2012). Comparison of therapeutic effects of garlic and d-Penicillamine in patients with chronic occupational lead poisoning. Basic & clinical pharmacology & toxicology, 110(5), 476–481. https://doi.org/10.1111/j.1742-7843.2011.00841.x

Lachhiramka, P., Patil, S. (2016). Cholesterol lowering property of garlic (Allium sativum) on patients with hypercholesterolemia. International Journal of Medical Science and Public Health, 5(11): 2249-2251. https://dx.doi.org/10.5455/ijmsph.2016.28032016449

Mukherjee, M., Das, A. S., Mitra, S., & Mitra, C. (2004). Prevention of bone loss by oil extract of garlic (Allium sativum Linn.) in an ovariectomized rat model of osteoporosis. Phytotherapy research : PTR, 18(5), 389–394. https://doi.org/10.1002/ptr.1448

Nicastro, H. L., Ross, S. A., & Milner, J. A. (2015). Garlic and onions: their cancer prevention properties. Cancer prevention research (Philadelphia, Pa.), 8(3), 181–189. https://doi.org/10.1158/1940-6207.CAPR-14-0172

Qidwai, W., & Ashfaq, T. (2013). Role of garlic usage in cardiovascular disease prevention: an evidence-based approach. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2013, 125649. https://doi.org/10.1155/2013/125649

Varshney, R., & Budoff, M. J. (2016). Garlic and Heart Disease. The Journal of nutrition, 146(2), 416S–421S. https://doi.org/10.3945/jn.114.202333

Weaver, C. M., Alekel, D. L., Ward, W. E., & Ronis, M. J. (2012). Flavonoid intake and bone health. Journal of nutrition in gerontology and geriatrics, 31(3), 239–253. https://doi.org/10.1080/21551197.2012.698220

Calderon, J. (2018). The Health Benefits of Garlic. Consumer Reports. Retrieved October 10, 2022 from https://www.consumerreports.org/diet-nutrition/the-health-benefits-of-garlic/

Garlic Found to Protect Brain Against Disease, Aging. (2015). School of Medicine: University of Missouri. Retrieved October 10, 2022 from https://medicine.missouri.edu/news/garlic-found-protect-brain-against-disease-aging

Versi Terbaru

17/10/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Cara Ampuh Hilangkan Bau Mulut Setelah Makan Bawang

12 Manfaat Bawang Putih Tunggal Berdasarkan Penelitian


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 17/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan