backup og meta

6 Cara Merawat Kulit Sensitif agar Bebas dari Iritasi

6 Cara Merawat Kulit Sensitif agar Bebas dari Iritasi

Cara merawat kulit sensitif memang susah-susah gampang. Anda perlu mengetahui tips dan triknya agar kondisi kulit tidak mengalami iritasi.

Jika tidak hati-hati, kulit sensitif akan rentan meradang, mengelupas, bahkan gatal-gatal. Untuk itu, cari tahu kiat-kiat menjaga kulit sensitif di bawah ini.

Cara merawat kulit sensitif

Kulit sensitif cenderung memiliki ciri-ciri kering, mudah mengelupas, dan rentan iritasi. Kondisi ini kerap ditemukan pada pengidap rosacea, eksim, dermatitis kontak, atau kondisi peradangan lain.

Kulit cenderung rentan mengalami iritasi akibat lapisan pelindung kulit atau skin barrier menipis atau rusak.

Untuk itu, Anda perlu lebih cermat saat merawat kulit yang sensitif. Simak tips merawat kulit sensitif di bawah ini. 

1. Gunakan sabun pembersih yang lembut

sabun cuci muka kulit normal

Cara pertama dalam merawat kulit sensitif tentunya dengan membersihkannya secara rutin. Langkah ini membantu membersihkan kotoran dan bakteri penyebab infeksi kulit. 

Namun, Anda perlu memilih sabun yang tepat. Pilihlah sabun berbahan lembut dan hindari sabun yang mengandung bahan keras, seperti surfaktan.

Kulit memang akan terasa bersih ketika menggunakan sabun yang mengandung surfaktan. Namun, surfaktan juga bisa mengikis minyak alami dan lapisan skin barrier.

Akibatnya, kulit kering dan iritasi pun muncul. Beberapa bahan surfaktan pada sabun yang bisa dihindari pemilik kulit sensitif, yaitu:

  • sodium lauryl sulphate,
  • sodium laureth sulphate, dan
  • sodium sulphosuccinate.

2. Lakukan pembersihan ganda

Selain memilih sabun berbahan lembut, lakukan teknik pembersihan ganda atau double cleansing untuk membersihkan kotoran secara menyeluruh

Sebelum cuci muka dengan sabun, sebaiknya bersihkan wajah terlebih dahulu dengan pembersih berbahan dasar minyak.

Anda bisa memilih micellar water dengan tambahan minyak atau cleansing balm. Lalu, lanjutkan dengan mencuci wajah dengan sabun.

Menurut riset yang terbit pada jurnal Journal of Cosmetic Dermatology, pembersih dengan bahan dasar minyak terbukti lebih efektif mengangkat sisa tabir surya tahan air.

Selain itu, pembersih dengan bahan dasar minyak juga mampu mengurangi risiko iritasi dan kulit kering yang kerap dialami pemilik kulit sensitif.

3. Pakai pelembap tanpa parfum

Cara merawat kulit sensitif selanjutnya adalah pastikan kulit selalu dalam keadaan lembap dengan rutin menggunakan produk pelembap.

Pelembap wajah atau moisturizer dapat membantu mengurangi risiko iritasi dan memperkuat fungsi skin barrier pada kulit sensitif. 

Meski begitu, Anda harus berhati-hati dalam memilih pelembap yang ada di pasaran. Pasalnya, banyak pelembap mengandung parfum yang bisa memicu iritasi hingga reaksi alergi.

Sebaiknya, agar kulit tidak semakin sensitif, pilihlah bahan pelembap dengan kandungan yang memperkuat dan memperbaiki skin barrier, seperti:

  • ceramide,
  • urea,
  • hyaluronic acid,
  • niacinamide
  • panthenol atau provitamin B5, dan
  • peptide.

Agar kulit semakin terhidrasi, Anda juga bisa memilih pelembap yang mengandung lidah buaya dan vitamin E.

4. Balurkan pelembap sehabis mandi

manfaat mandi malam

Cara merawat kulit sensitif yang satu ini dapat membantu menjaga kelembapan kulit dengan maksimal.

Setelah mandi, kondisi kulit menjadi lebih lembap sehingga moisturizer lebih mudah meresap dan akan bekerja lebih optimal. 

Jika ingin kulit lebih lembap, Anda bisa menggunakan toner atau serum khusus untuk menghidrasi.

Beberapa kandungan yang bisa dipilih, yakni gliserin dan asam hialuronat atau hyaluronic acidKeduanya dapat menarik air dari udara, lalu diserap menuju permukaan kulit terluar.

5. Oleskan tabir surya

Tabir surya atau sunscreen penting digunakan setiap hari untuk segala jenis kulit, apalagi jika Anda yang memiliki kulit sensitif.

Kondisi kulit yang sensitif tentu rentan mengalami terbakar dan iritasi akibat paparan matahari.

American Academy of Dermatology Association merekomendasikan tabir surya dengan jenis physical sunscreen yang bisa menghalangi dan memantulkan kembali sinar ultraviolet pada kulit yang terpapar.

Untuk memilih tabir surya jenis ini, pilih sunscreen dengan komposisi titanium dioxide dan zinc oxide.

Selain itu, pilih tabir surya dengan SPF minimal 30 yang mampu melindungi kulit tiga kali lebih lama agar tidak terbakar bila dibandingkan tidak menggunakan sama sekali.

6. Pilih produk tanpa alkohol denat

Hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam merawat kulit sensitif selanjutnya adalah memilih produk skincare yang tidak mengandung alkohol denaturasi (denat).

Pasalnya, kandungan ini membuat kulit kering dan merusak skin barrier. Saat mengecek komposisi produk, hindari jenis alkohol di bawah ini:

  • ethyl alcohol,
  • methyl alcohol,
  • isopropyl alcohol, dan
  • methanol.

Meski demikian, Anda tidak harus menjauhi semua komposisi berbahan alkohol. Beberapa jenis alkohol justru baik untuk kulit sensitif.

Jenis alkohol ini justru menambah kadar minyak alami (sebum) sehingga kulit tetap lembap. Alkohol yang bagus untuk melembapkan kulit, yaitu:

  • cetearyl alcohol,
  • cetyl alcohol,
  • arachidyl alcohol, dan
  • stearyl alcohol.

Hal yang harus dihindari pemilik kulit sensitif

butiran scrub untuk kulit wajah

Pemilik kulit sensitif harus menjauhi beberapa hal yang bisa memicu iritasi pada kulit, di antaranya adalah sebagai berikut. 

1. Jangan keseringan berganti produk

Banyak jenis produk perawtaan kulit dipasaran membuat sebagain orang tertarik untuk mencobanya dan berganti-ganti produk skincare.

Namun, sebaiknya hindari kebiasaan sering gonta-ganti produk skincare. Pasalnya, hal ini justru bisa menyebabkan kulit menjadi sensitif.

Mengganti produk terus-menerus dapat merusak pertahanan kulit, bukan malah membangun perlindungan untuk kulit.

2. Hindari menyentuh wajah

Sering menyentuh wajah dapat memindahkan kotoran dan bakteri dari jari ke wajah. Kebiasaan ini juga bisa memicu munculnya jerawat

Kalau ingin menyentuh wajah, pastikan Anda hanya melakukannya saat mencuci muka dan menggunakan produk skincare.

3. Stop produk dengan scrub

Kulit memang seolah-olah terasa bersih setelah menggunakan pembersih dengan scrub. Sayangnya, pembersih dengan scrub justru memperparah kondisi kulit sensitif.

Bulir-bulir scrub ini terlalu kasar sehingga mampu merusak lapisan pelindung kulit. Tak hanya itu, butiran scrub yang bahkan menimbulkan luka tak kasat mata.

Mengetahui cara merawat kulit sensitif dapat membantu Anda terhindar dari masalah kulit yang berkaitan dengan kulit sensitif, seperti gatal, kulit bersisik atau kemerahan. 

Jika memiliki pertanyaan lebih kanjut seputar perawatan kulit sensitif, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. 

Kesimpulan

  • Ada berbagai macam cara merawat kulit yang sensitif, mulai dari memilih sabun berbahan lembut, melakukan double cleansing, menggunakan pelembap sehabis mandi, serta rutin menggunakan sunscreen.
  • Selain itu, ada beberapa hal yang perlu Anda hindari jika memiliki kulit yang sensitif, seperti sering bergonta-ganti produk skincare, sering menyentuh wajah, serta menggunakan produk dengan bahan bulir scrub.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Soaps and cleansers | DermNet NZ. (2021). Retrieved 13 September 2024, from https://dermnetnz.org/topics/soaps-and-cleansers

Fragrance – Safe Cosmetics. (2021). Retrieved 13 September 2024, from https://www.safecosmetics.org/get-the-facts/chemicals-of-concern/fragrance/

Nguyen, H., Trujillo-Paez, J., Umehara, Y., Yue, H., Peng, G., & Kiatsurayanon, C. et al. (2020). Role of Antimicrobial Peptides in Skin Barrier Repair in Individuals with Atopic Dermatitis. International Journal Of Molecular Sciences, 21(20), 7607. doi: 10.3390/ijms21207607

Is sunscreen safe?. (2021). Retrieved 13 September 2024, from https://www.aad.org/public/everyday-care/sun-protection/sunscreen-patients/is-sunscreen-safe

Chen, W., He, M., Xie, L., & Li, L. (2019). The optimal cleansing method for the removal of sunscreen:Water, cleanser or cleansing oil? Journal Of Cosmetic Dermatology, 19(1), 180-184.

Pavlačková, J., Egner, P., Sedláček, T., Mokrejš, P., Sedlaříková, J., & Polášková, J. (2018). In vivo efficacy and properties of semisolid formulations containing panthenol. Journal of Cosmetic Dermatology, 18(1), 346-354. 

Sunscreen FAQs. (2021). Retrieved 13 September 2024, from https://www.aad.org/public/everyday-care/sun-protection/sunscreen-patients/sunscreen-faqs

Ask the Expert: Does a High SPF Protect My Skin Better? – The Skin Cancer Foundation. (2020). Retrieved 13 September 2024, from https://www.skincancer.org/blog/ask-the-expert-does-a-high-spf-protect-my-skin-better/

Versi Terbaru

19/09/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Tips Memilih Kosmetik yang Aman bagi Kulit Sensitif

Meski Punya Kulit Sensitif, Orang Dewasa Tak Boleh Pakai Sabun Bayi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 19/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan