backup og meta

10 Cara Menghilangkan Bau Badan yang Menusuk

Bau badan bisa menjadi mimpi buruk bagi banyak orang. Kondisi ini dapat dialami oleh pria dan wanita. Tak hanya mengganggu kenyamanan beraktivitas, bau badan juga bisa menurunkan kepercayaan diri Anda. Kabar baiknya, ada berbagai cara menghilangkan bau badan dengan mudah. Simak terus ulasan lengkapnya di bawah ini untuk tahu cara-caranya.

Penyebab timbulnya bau badan yang tidak sedap

Keringat dan bau badan dapat terjadi ketika Anda melakukan aktivitas fisik, saat udara panas, atau ketika Anda merasa gugup dan stres. Lalu, bagaimana keringat dan bau badan ini terbentuk?

Pada dasarnya, tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.

Kelenjar ekrin berada di sebagian besar tubuh Anda dan letaknya dekat dengan permukaan kulit.

Sementara, kelenjar apokrin terdapat di bagian tubuh yang ditumbuhi rambut, seperti ketiak dan selangkangan.

Ketika suhu tubuh Anda meningkat, kelenjar ekrin akan mengeluarkan keringat ke permukaan kulit. Fungsinya untuk mendinginkan suhu tubuh Anda.

Di sisi lain, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang lebih kental jika dibandingkan dengan yang dihasilkan kelenjar ekrin.

Keringat yang dihasilkan pun biasanya lebih banyak, terutama ketika Anda mengalami stres emosional.

Nah, keringat dari kelenjar apokrin inilah yang sering menjadi penyebab bau badan tidak sedap.

Bau badan ini akan muncul ketika keringat yang Anda hasilkan bercampur dengan bakteri yang ada di kulit.

Itulah sebabnya, ketiak dan selangkangan sering menjadi sumber dari bau badan Anda.

Berbagai cara menghilangkan bau badan

Jamur kulit Penyebab Panu yang Perlu Diketahui

Perlu dipahami bahwa pada dasarnya, kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda.

Ada orang yang menghasilkan lebih banyak keringat, tetapi ada juga yang produksi keringatnya sangat sedikit sampai tidak perlu menggunakan deodoran dan antiperspiran.

Nah, bagi Anda yang sering mengalami masalah bau badan, berikut adalah beberapa cara agar tidak bau badan yang bisa Anda coba.

1. Jaga kebersihan diri dengan mandi

Cara paling utama dalam mengatasi bau badan adalah menjaga kebersihan tubuh Anda. Caranya, yaitu rajin mandi.

Dengan rajin mandi serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), bakteri yang menjadi penyebab bau badan dapat hilang.

Mandi minimal satu kali sehari merupakan salah satu cara ampuh agar badan Anda tidak bau.

Pastikan tubuh Anda bersih dari bakteri, terutama di bagian yang rentan berkeringat, seperti ketiak atau selangkangan.

Jika bau badan muncul tiba-tiba, Anda bisa mencuci bagian yang berkeringat dengan air dan sabun antibakteri. Ini dapat mengurangi bakteri yang menempel di bagian kulit tersebut.

2. Jaga badan Anda tetap kering

Setelah mandi, keringkan badan Anda sampai benar-benar kering. Cara ini dapat mengatasi bau badan pada area tubuh yang mengganggu.

Pastikan bagian tubuh yang rentan berkeringat kering sepenuhnya. Ini karena bakteri cenderung berkembang biak di tempat yang basah atau lembap.

Saat Anda berkeringat, cobalah untuk mengeringkan bagian yang berkeringat.

Cara ini dilakukan agar bakteri tidak bereaksi dengan keringat yang kemudian menimbulkan bau badan.

3. Mengganti baju

Jika Anda sering berkeringat, Anda mungkin perlu membawa baju ganti ketika bepergian.

Baju yang bersih dapat membantu meminimalkan efek buruk dari reaksi antara keringat dan bakteri.

Agar mencegah bau badan muncul tiba-tiba, segeralah ganti baju Anda dengan baju bersih, terutama saat tubuh Anda mulai berkeringat.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan pakaian Anda dengan mencucinya secara rutin, terutama setiap habis Anda gunakan.

4. Kenakan deodoran atau antiperspiran

Perawatan untuk bau badan yang tak kalah penting, yaitu selalu menggunakan deodoran atau antiperspiran.

Meskipun sering dikira sama, sebenarnya kedua jenis produk ini berbeda. Umumnya, deodoran mengandung alkohol atau komponen antibakteri, seperti triclosan.

Zat ini menciptakan lingkungan yang membuat bakteri tidak bisa hidup atau berkembang biak.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, deodoran diklasifikasikan ke dalam kosmetik, sedangkan antiperspiran tergolong ke dalam obat-obatan.

Fungsi utama antiperspiran adalah mencegah timbulnya ketiak basah dengan cara membentuk gel dan menyumbat kelenjar keringat.

5. Perhatikan apa yang Anda makan

Tips selanjutnya untuk mengatasi bau badan adalah dengan mengontrol makanan Anda.

Pasalnya, beberapa makanan dapat menyebabkan bau badan dan keringat berlebih, misalnya makanan pedas, kopi, alkohol, dan bawang putih.

Tak hanya itu, beberapa jenis sayuran, seperti brokoli, dapat menimbulkan aroma tidak sedap.

Ini terjadi karena komponen sulfur pada sayuran tersebut diproses oleh tubuh dan dikeluarkan melalui napas, urine, dan keringat.

6. Mencukur bulu ketiak

Cara lain yang bisa dilakukan agar tidak bau badan adalah dengan mencukur bulu ketiak Anda.

Menurut sebuah studi dari Journal of Cosmetic Dermatology, mencukur rambut di ketiak dapat membantu mengurangi bau tak sedap.

Hal ini karena kulit yang dicukur lebih mudah untuk dibersihkan jika dibandingkan dengan kulit yang berambut.

7. Mencoba teknik relaksasi

Stres dan beban pikiran merupakan salah satu pemicu keringat berlebih. Akibatnya, stres membuat Anda lebih rentan mengalami bau badan.

Jika ini adalah penyebab bau badan Anda, Anda dapat menjajal beberapa teknik relaksasi sebagai cara untuk menghilangkan aroma yang tidak sedap tersebut.

Beberapa contoh kegiatan relaksasi yang bisa Anda lakukan, yaitu yoga, meditasi, atau sekadar menghirup lilin aromaterapi.

8. Pilih bahan pakaian yang menyerap keringat

Pemilihan bahan pakaian juga berperan penting dalam mengatasi bau badan yang membandel.

Gunakan pakaian berbahan katun, linen, atau bahan alami lainnya yang memiliki daya serap keringat lebih baik dibandingkan bahan sintetis.

Bahan yang menyerap keringat akan menjaga kulit tetap kering dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau.

Selain itu, hindari pakaian yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat karena dapat menciptakan lingkungan lembap di kulit.

9. Menggunakan bahan alami

Jika Anda ingin menghindari bahan kimia pada produk deodoran atau antiperspiran, Anda bisa mencoba bahan alami untuk mengatasi bau badan.

Beberapa bahan alami yang diyakini mampu mengurangi aroma tidak sedap adalah air perasan lemon, cuka apel, dan tea tree oil.

Oleskan bahan-bahan tersebut secukupnya ke area yang berkeringat, terutama ketiak. Namun, sebaiknya lakukan uji coba terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.

10. Periksakan diri ke dokter

Apabila Anda sudah mencoba berbagai cara menghilangkan bau badan di atas dan tak kunjung berhasil, pilihan terakhir adalah berkonsultasi kepada dokter.

Pada beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan suntik botulinum toxin atau botox ke area ketiak untuk mencegah keringat berlebih.

Alternatif lainnya, dokter mungkin akan meresepkan obat antikolinergik untuk mengurangi produksi keringat pada tubuh.

Nah, demikian berbagai tips yang bisa Anda ikuti sebagai cara mengatasi bau badan.

Dengan mencoba cara-cara di atas, niscaya Anda akan terhindar dari aroma tubuh yang tak sedap serta semakin percaya diri dan nyaman saat beraktivitas.

Kesimpulan

Bau badan memang bisa mengganggu kenyamanan dan menurunkan rasa percaya diri, tetapi kabar baiknya, kondisi ini bisa diatasi dengan langkah-langkah berikut ini.
  • Mandi secara rutin minimal satu kali sehari.
  • Mengeringkan tubuh dengan baik setelah mandi.
  • Mengganti baju yang basah karena keringat.
  • Menggunakan deodoran atau antiperspiran.
  • Menghindari makanan pemicu bau badan.
  • Mencukur bulu ketiak.
  • Melakukan teknik relaksasi seperti yoga.
  • Memilih pakaian dari bahan yang menyerap keringat.
  • Menggunakan bahan alami.
  • Berkonsultasi kepada dokter.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sweating and body odor – Mayo Clinic. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sweating-and-body-odor/diagnosis-treatment/drc-20353898 

Cosmetics Safety Q&A: Personal Care Products – FDA. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://www.fda.gov/cosmetics/resources-consumers-cosmetics/cosmetics-safety-qa-personal-care-products 

What can I do about excessive sweating? – Harvard Health Publishing. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://www.health.harvard.edu/womens-health/ask-the-doctor-what-can-i-do-about-excessive-sweating 

Hyperhidrosis: Diagnosis and Treatment – American Academy of Dermatology Association. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/hyperhidrosis-treatment 

Sweating and Body Odor – Cleveland Clinic. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17865-sweating-and-body-odor#care-and-treatment 

Hyperhidrosis – Cleveland Clinic. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17113-hyperhidrosis 

Body odour (BO) – NHS. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/body-odour-bo/ 

Understanding Sweating – International Hyperhidrosis Society. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://www.sweathelp.org/home/understanding-hyperhidrosis.html 

5 foods and drinks that affect body odor. Wexnermedical.osu.edu. (2022). Retrieved May 4, 2025, from https://wexnermedical.osu.edu/blog/5-foods-and-drinks-that-affect-body-odor

Lanzalaco, A., Vanoosthuyze, K., Stark, C., Swaile, D., Rocchetta, H., & Spruell, R. (2015). A comparative clinical study of different hair removal procedures and their impact on axillary odor reduction in men. Journal Of Cosmetic Dermatology, 15(1), 58-65. Retrieved May 4, 2025, from https://dx.doi.org/10.1111%2Fjocd.12197

Hodge BD, Sanvictores T, Brodell RT. Anatomy, Skin Sweat Glands. [Updated 2021 Oct 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Retrieved May 4, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482278/

Mogilnicka, I., Bogucki, P., & Ufnal, M. (2020). Microbiota and Malodor—Etiology and Management. International Journal Of Molecular Sciences, 21(8), 2886. Retrieved May 4, 2025, from https://dx.doi.org/10.3390%2Fijms21082886

Hamada, K., Haruyama, S., Yamaguchi, T., Yamamoto, K., Hiromasa, K., & Yoshioka, M. et al. (2014). What determines human body odour?. Experimental Dermatology, 23(5), 316-317. Retrieved May 4, 2025, from https://doi.org/10.1111/exd.12380

Pastor, D. K., & Harper, D. S. (2012). Treating body odor in primary care. The Nurse practitioner, 37(3), 15–18. Retrieved May 4, 2025, from https://doi.org/10.1097/01.NPR.0000409913.95393.28

Versi Terbaru

12/06/2025

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

4 Tips Memilih Sabun Penghilang Bau Badan yang Efektif

Benarkah Bau Badan Seseorang Bisa Menular ke Orang Lain?


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Ihda Fadila · Diperbarui 12/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan