Penyebab kebutaan bisa dari berbagai kondisi, tapi sering kali ia disebabkan oleh penyakit pada mata atau gangguan pada kesehatan secara umum. Ketika salah satu dari bagian mata rusak, baik karena sakit atau cedera, kebutaan dapat terjadi. Untuk mengetahui penyebab kebutaan pada mata yang perlu Anda waspadai, simak pembahasan berikut.
Apa saja kondisi atau penyakit penyebab kebutaan pada mata?
Biasanya, mata buta diawali dengan gangguan penglihatan terlebih dahulu yang kemudian akan berkembang menjadi kebutaan.
Agar Anda bisa melihat, dibutuhkan peran kornea, lensa, iris, saraf optik, dan otak.
Masalah yang terjadi pada salah satunya dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan buta.
Kebutaan dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan tidak selalu menyebabkan kegelapan total.
Beberapa orang mungkin bisa melihat cahaya tetapi tidak jelas gambarnya.
Berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab kebutaan pada mata.
1. Katarak
Katarak adalah keburaman atau kekeruhan pada lensa mata. Menurut CDC, penyakit ini merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.
Bukan hanya pada lansia, katarak sebenarnya dapat terjadi pada semua usia bahkan dapat muncul sejak lahir.
Pada awalnya, Anda mungkin tidak mengalami gangguan penglihatan yang serius dan bisa dikoreksi dengan kacamata atau sinar yang terang untuk membantu melihat.
Akan tetapi seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Anda bisa mengobati katarak dengan cara operasi.
Tindakan operasi katarak cenderung aman dan efektif dalam menyembuhkan penyakit ini.
2. Glaukoma
Glaukoma biasanya terjadi ketika cairan di dalam salah satu atau kedua mata meningkat secara perlahan.
Cairan yang semakin lama semakin banyak menyebabkan tekanan pada saraf optik dan retina sehingga membuatnya rusak.
Akibatnya, Anda mengalami penurunan penglihatan tepi secara bertahap. Proses kehilangan penglihatan dapat berlangsung sangat cepat dan menimbulkan rasa nyeri.
Kehilangan penglihatan akibat glaukoma tidak dapat dikembalikan.
Namun, penyakit ini dapat ditangani melalui penggunaan tetes mata yang diresepkan dokter atau operasi.
Penting untuk melakukan cek mata secara berkala, sehingga Anda dapat menyadari kondisi ini lebih awal.
Dengan begitu, penglihatan Anda dapat diselamatkan sebelum terlambat.
3. Degenerasi makula
Penyebab kebutaan yang paling umum terkait dengan penuaan adalah degenerasi makula.
Ini merupakan penyakit yang mempengaruhi makula, yaitu daerah yang bertanggung jawab untuk pusat penglihatan yang detil dan baik.
Penyakit ini menyebabkan pandangan nampak kabur di pusat penglihatan.
Kondisi ini tidak dapat diobati tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat proses keparahannya, yaitu pemberian suplemen makanan, suntikan, dan terapi laser.
4. Retinopati diabetik
Retinopati diabetik terjadi ketika kerusakan sistemik yang disebabkan oleh diabetes mulai mempengaruhi retina.
Secara khusus, pembuluh darah yang memberi nutrisi retina menjadi rusak karena pengaruh gula darah yang tinggi.
Kerusakan retina akibat kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang semakin memburuk seiring waktu.
Pengobatan terbaik untuk penyakit ini adalah dengan mengontrol gula darah dengan lebih ketat.
Jika semakin parah, tindakan operasi mungkin diperlukan.
5. Retinitis pigmentosa (RP)
Retinitis pigmentosa (RP) merupakan penyakit pada retina mata yang diwariskan dan menjadi salah satu penyebab kebutaan.
Kondisi ini ditandai dengan kerusakan pada sel-sel fotoreseptornya, terutama pada sel batang retina.
Retinitis pigmentosa dapat menurunkan kemampuan melihat bahkan menyebabkan kebutaan.
Penyakit ini termasuk kelainan penglihatan yang langka. Melansir situs National Organization for Rare Disorders, sekitar 1 dari 3000 atau 4000 orang yang mengalaminya.
Gejala kondisi ini biasanya muncul di usia 10-40 tahun yang dimulai dari penyempitan lapang pandang, rabun senja, dan sensitif terhadap kilatan cahaya.
Tidak ada obat atau terapi khusus untuk mengobati retinitis pigmentosa, tetapi konsumsi vitamin A dosis tinggi dianggap dapat memperlambat keparahannya.
6. Amblyopia (mata malas)
Amblyopia atau mata malas adalah hilangnya kemampuan melihat dengan jelas pada salah satu mata.
Ini merupakan penyebab paling umum dari masalah penglihatan pada anak-anak. Penyebabnya karena jalur saraf pada salah satu mata tidak berkembang dengan baik.
Mata yang tidak normal cenderung jarang digunakan sehingga disebut sebagai mata malas. Kondisi ini menjadi penyebab utama mata juling (strabismus) pada anak.
Mata juling terjadi karena otot-otot pada mata malas melemah karena jarang digunakan. Akibatnya, ia bergerak ke arah yang tidak wajar.
7. Stroke
Penyebab kebutaan tidak selamanya karena masalah pada organ mata secara langsung, bisa jadi ia terjadi karena penyakit lainnya seperti stroke.
Stroke terjadi ketika terdapat perdarahan atau penyumbatan pembuluh darah di otak. Kondisi ini ternyata juga dapat memengaruhi pusat penglihatan di otak.
Melansir situs Stroke Foundation, sekitar 1 dari 3 orang penyintas stroke mengalami kehilangan penglihatan.
Kebanyakan dari mereka bahkan tidak bisa mengembalikan kemampuan melihatnya seperti semula.
Meski begitu, terapi rehabilitasi pasca-stroke dan pemberian obat-obatan dapat membantu mengurangi keparahan gangguan penglihatan yang dialami.
8. Cedera pada kepala
Bukan hanya pada penyakit stroke, perdarahan di otak juga bisa terjadi akibat cedera pada kepala. Misalnya karena kecelakaan, hantaman benda keras, dan sebagainya.
Melansir jurnal Review Neurology Disease, cedera pada kepala cukup sering mengakibatkan masalah penglihatan bahkan kebutaan.
Selain cedera langsung mata dan orbit mata, penyebab kebutaan juga bisa terjadi bila cedera memengaruhi saraf optik, fistula karotid kavernosus, dan jalur visual intrakranial pada otak.
Tingkat keparahannya tergantung seburuk apa cedera yang Anda alami. Dokter mungkin akan kesulitan menentukan diagnosa yang tepat karena banyaknya faktor yang berpengaruh.
9. Trakoma
Menurut situs CDC, trakoma merupakan penyakit infeksi pada mata yang menjadi penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah.
Trakoma terjadi karena adanya infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Ini umumnya dialami oleh orang yang tinggal di lingkungan yang kumuh dan tidak bersih.
Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan fisik, bertukar pakaian dengan penderita, atau dihinggapi lalat yang sebelumnya hinggap di mata atau hidung penderita.
Di seluruh dunia, hampir 8 juta orang mengalami masalah penglihatan akibat trakoma, 500 juta penderitanya bahkan berisiko mengalami kebutaan.
Trakoma bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan dengan baik. Upaya pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian antibiotik dan tindakan operasi.
[embed-health-tool-bmi]