backup og meta

Mitos dan Fakta Seputar Asma yang Perlu Anda Ketahui

Mitos dan Fakta Seputar Asma yang Perlu Anda Ketahui

Asma merupakan penyakit pada saluran pernapasan akibat peradangan dan penyempitan saluran napas. Penyakit ini memerlukan penanganan yang tepat agar penderitanya dapat tetap beraktivitas dengan normal. Namun, ternyata masih terdapat beberapa mitos terkait asma yang beredar dan dipercaya banyak orang. Akibatnya, banyak kesalahpahaman soal penyakit ini.

Jangan sampai salah paham, ketahui mitos seputar asma yang beredar di masyarakat serta kebenaran atau fakta di baliknya.

Mitos dan fakta seputar asma yang perlu diketahui

Umumnya, asma ditandai dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri dada, batuk, ataupun mengi. Serangan asma dapat muncul secara tiba-tiba dan terjadi lebih dari sekali.

Biasanya, serangan asma berlangsung cepat atau bahkan lebih dari satu hari. Serangan yang kedua dapat berlangsung lebih parah dan berbahaya daripada serangan yang pertama.

Meskipun bukan penyakit yang fatal, asma termasuk penyakit yang serius.

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini akan membuat penderita merasa kurang nyaman dalam beraktivitas, bahkan berisiko menimbulkan komplikasi asma.

Mengetahui dengan tepat soal penyakit ini dapat membantu Anda menanganinya dengan benar. Berikut beberapa mitos asma yang sebaiknya tak perlu Anda percaya beserta faktanya.

1. Asma pasti penyakit genetik (keturunan)

daftar pertanyaan anak asma

Pendapat bahwa asma adalah penyakit keturunan hanyalah mitos. Hingga kini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan dengan pasti apa yang jadi penyebab asma.

Seseorang juga bisa saja memiliki asma, sekalipun tidak ada riwayat keluarga yang memilikinya.

Terdapat beberapa faktor yang membuat Anda berisiko kena asma, dan genetik hanyalah salah satunya, bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan asma.

2. Asma dapat disembuhkan

Mitos lainnya yang dipercaya banyak dipercaya orang, yaitu asma bisa sembuh. Sayangnya, hal ini keliru.

Banyak orang merasa dirinya telah sembuh ketika gejala asma tak lagi sering muncul. Padahal, ini menandakan bahwa Anda mampu mengendalikan asma yang Anda miliki dengan baik.

Ya, asma hanya dapat dikendalikan, bukan disembuhkan. Asma merupakan penyakit kronis yang dipicu oleh kelainan patologis, umumnya alergi. Ini akan selalu menetap.

Menurut Dr. Cindy Gellner dari University of Utah, pengendalian gejala asma bergantung pada tingkat keparahan. Tidak merasakan gejala bukan berarti bahwa Anda sudah sembuh total dari asma.

Salah satu cara mengendalikan asma adalah menggunakan inhaler. Anda juga bisa menghindari rasa cemas dan stres yang memicu asma serta pemicu lainnya, seperti debu, asap, udara dingin, dan bulu binatang.

3. Penderita asma sebaiknya tidak berolahraga

asma akibat karena olahraga (exercise induced asthma)

Mitos lainnya yang diyakini banyak orang adalah pengidap asma tidak boleh berolahraga. Wajar saja, mengingat olahraga membuat Anda ngos-ngosan.

Padahal, dokter mengajurkan olahraga untuk penderita asma, terutama jika orang tersebut telah melakukan pengobatan yang tepat.

Penderita asma dianjurkan untuk berolahraga di lingkungan yang memiliki kelembapan tinggi. Pasalnya, udara kering dapat mengiritasi dan mempersempit saluran napas. Salah satu olahraga yang dianjurkan adalah berenang.

Meski belum ada penelitian yang menyatakan dengan gamblang manfaat berenang untuk asma, melakukannya secara rutin bisa meningkatkan kebugaran dan fungsi paru-paru.

Jika Anda cocok dengan olahraga jenis ini, bukan tidak mungkin gejala asma yang Anda alami jadi lebih jarang datang.

4. Inhaler bisa membuat kecanduan

Mitos mengenai pemakaian inhaler dapat membuat penderita asma kecanduan tentunya salah.

Menggunakan inhaler sama halnya dengan aktivitas sikat gigi yang tidak akan membuat kecanduan.

Biasanya, obat-obatan asma diberikan melalui inhaler. Alat inhaler bekerja dengan cara mengirimkan obat-obatan asma ke dalam saluran pernapasan secara langsung dengan cara dihirup dari mulut.

Ini menjadi salah satu cara yang baik untuk mengendalikan asma.

5. Obat steroid berbahaya karena memiliki efek samping

efek steroid pada kesuburan

Steroid juga digunakan untuk mengobati asma. Steroid memang diketahui memiliki banyak efek samping seperti osteoporosis, berat badan, mudah memar, diabetes, mulas, depresi ataupun gangguan pencernaan.

Itu sebabnya, banyak yang percaya obat ini bahaya termasuk untuk asma. Lagi-lagi, ini keliru dan mitos yang sebaiknya tak lagi diikuti orang asma.

Salah satu metode terbaik untuk mengendalikan asma adalah dengan menggunakan obat yang mengandung kortikosteroid.

Kortikosteroid sendiri merupakan “salinan” dari steroid yang sebenarnya diproduksi secara alami dalam tubuh kita.

Maka itu, steroid merupakan pengobatan asma yang sangat aman dan efektif. Terlebih lagi, jika Anda menggunakan steroid dengan dosis yang tepat dan sesuai anjuran dokter.

6. Semua orang memiliki gejala asma yang sama

Mitos tentang asma ini sama sekali tidak tepat. Faktanya, setiap orang memiliki gejala asma yang berbeda.

Beberapa gejala asma yang mungkin dimiliki oleh setiap orang akan beragam, di antaranya sesak dada, mengi, kelelahan, ataupun batuk.

Konsultasi ke dokter adalah langkah tepat jika Anda memiliki asma, terlebih jika gejalanya sering muncul.

Meski Anda dan teman Anda sama-sama mengalami asma, jangan mengikuti rencana pengobatan orang lain.

Hal ini karena kondisi tiap orang beda. Pastikan Anda berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

7. Asma dapat terjadi pada siapa saja 

asma pada anak

Menurut laman Asthma and Allergy Foundation of America, asma bukanlah penyakit yang hanya menyerang anak-anak.

Dewasa, bahkan lansia, juga bisa mengembangkan asma. Meskipun banyak orang mulai mengalaminya pada usia muda, ada juga yang baru mengalami asma saat dewasa.

Apalagi, orang dewasa dengan beberapa faktor, seperti merokok, memiliki infeksi saluran pernapasan, berat badan berlebih, dan wanita. Semua faktor tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya asma.

Jadi, daripada mempercayai mitos yang tak terbukti kebenarannya, lebih baik konsultasikan kepada dokter agar penyakit asma Anda dapat terkendali dan terhindar dari komplikasi.

Kesimpulan

Beberapa mitos seputar asma berikut perlu diluruskan dan sebaiknya tidak dipercaya begitu saja.
  • Asma pasti penyakit genetik atau turunan.
  • Asma dapat disembuhkan.
  • Penderita asma sebaiknya tidak berolahraga.
  • Inhaler bisa membuat kecanduan.
  • Obat steroid berbahaya karena memiliki efek samping.
  • Semua orang memiliki gejala asma yang sama.
  • Asma hanya terjadi pada anak-anak.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Can Asthma Be Cured? – University of Utah Health. (2014). Retrieved 7 November 2024, from http://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_mlxugne7

5 Myths About Asthma – Allergy & Asthma Network. (n.d.). Retrieved 7 November 2024, from https://allergyasthmanetwork.org/news/myths-about-asthma/

Asthma in Adults. (2024). Retrieved 7 November 2024, from https://aafa.org/asthma/living-with-asthma/asthma-in-adults/

Air Pollution. (2024). Retrieved 7 November 2024, from https://aafa.org/asthma/asthma-triggers-causes/air-pollution-smog-asthma/

Philadelphia, T. C. H. of. (n.d.). Asthma Myths and Facts. Retrieved 7 November 2024, from https://www.chop.edu/news/asthma-myths-and-facts

Versi Terbaru

14/11/2024

Ditulis oleh Novi Sulistia Wati

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

7 Pilihan Obat Asma Herbal yang Aman dan Ampuh

Perbedaan Asma dan PPOK, dari Gejala hingga Pengobatannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Novi Sulistia Wati · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan