Selain itu, kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko terkena flu atau demam. Pasalnya, saat tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, suhu tubuh akan menurun.
Pada saat itu, Anda akan semakin mudah terjangkit virus dan bakteri. Apalagi, saat Anda tidak tidur, tubuh tidak dapat memproduksi protein sitokin.
Sitokin merupakan protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari peradangan. Artinya, saat Anda begadang, jumlah protein ini akan berkurang dalam darah.
Hal tersebut menyebabkan lemahnya sistem imun sehingga tubuh Anda menjadi rentan terhadap inflamasi atau peradangan.
Setelah begadang 48 jam
Jika tetap tak tidur hingga 48 jam lamanya, fungsi kognitif Anda akan semakin memburuk. Pasalnya, tidur cukup membantu membentuk kemampuan untuk mengingat dan berpikir secara akurat.
Bahkan, tidur juga dapat membantu membuat ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang.
Nah, begadang ternyata memberikan efek yang bertolak belakang. Artinya, kemampuan Anda untuk mengingat dan berpikir akan semakin menurun saat tidak tidur selama 48 jam.
Tak hanya itu, begadang selama dua hari dua malam juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan fisik.
Sebagai contoh, saat Anda kurang tidur, hormon peningkat nafsu makan akan meningkat. Hal ini jika terlalu sering dilakukan bisa memicu obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko dari banyak penyakit berbahaya, salah satunya penyakit jantung.
Tidak hanya itu, orang dewasa yang hanya tidur kurang dari 6 jam memiliki risiko paling besar mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar