1. Tidur
Jam biologis memainkan peran penting dalam mengendalikan siklus bangun dan tidur. Faktor lain yang dapat memengaruhi di antaranya adalah jadwal kegiatan Anda, rutinitas waktu tidur, dan usia.
Seiring bertambahnya usia, siklus alami tubuh dapat berubah. Mengetahui hal ini dapat membantu menyesuaikan jadwal Anda sendiri agar sesuai dengan kebutuhan tidur Anda.
Menurut Journal of Clinical Medicine, bayi baru lahir menghabiskan 70% waktunya atau sekita 16-17 jam per hari untuk tidur. Jumlah tersebut berkurang menjadi 14-15 jam ketika bayi berusia 16 minggu.
Bayi baru lahir tertidur kurang dari 4 jam setiap kalinya, pola tidur lebih banyak di malam hari belum terbentuk hingga ia berusia 12-16 minggu. Di sinilah tugas orang tua mengenalkan pola siang dan malam pada bayi dengan mengondisikan lingkungan saat ia tidur.
Seiring bertambahnya usia, pola tidur akan semakin teratur. Waktu di malam hari akan lebih banyak digunakan untuk tidur, sementara siang hari adalah waktunya beraktivitas. Tak heran jika anak-anak usia 5 tahun ke atas akan lebih sedikit di siang hari dan dapat tidur lebih banyak di malam hari.
Pola tidur ini dapat berubah pada masa remaja akibat periode pubertas. Anak-anak remaja dapat tidur lebih larut atau bangun lebih awal. Siklus tidur ini dapat kembali bergeser dan kembali ke pola awal ketika memasuki usia dewasa.
Sementara lansia biasanya bangun sangat pagi, beberapa ada yang tidur lebih larut karena punya gangguan tidur. Akan tetapi, mereka tetap bisa tidur di siang hari untuk mengatasi rasa kantuknya.
Tingkat energi biasanya memuncak di pagi dan akan menurun di siang atau sore hari. Oleh karena itu, kebanyakan orang menyempatkan diri untuk tidur siang sebentar untuk mengisi kembali energi yang hilang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar