Jantung adalah organ penting yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Salah satu tanda bahwa jantung Anda sehat adalah jumlah detak jantung normal per menit. Sebaliknya, Anda bisa saja mengalami kondisi atau masalah kesehatan tertentu jika detak jantung tidak teratur. Lantas, apa penyebab kondisi tersebut dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasannya berikut ini.
Seperti apa tanda dan gejala detak jantung tidak teratur?
Detak jantung tidak beraturan adalah satu gejala utama dari aritmia. Orang yang mengalami detak jantung yang tidak normal ini, mungkin akan merasakan jantung berdetak jadi lebih lambat, lebih cepat, atau bahkan seperti ada detak jantung yang terlewat.
Anda bisa merasakan detak jantung yang tidak normal ini dengan menekan satu tangan di depan dada kiri. Bisa juga dengan mengecek denyut nadi di pergelangan tangan atau sisi samping leher.
Perlu Anda ketahui bahwa detak jantung normal berkisar antara 60-100 detak per menit (BPM). Jika Anda mendapati denyut nadi Anda di kurang dari 60 atau lebih dari 100 detak per menit saat istirahat, ini menjadi tanda detak jantung tidak beraturan.
Jika Anda mengalami perubahan detak jantung yang tidak teratur, disertai gejala seperti sesak napas, nyeri dada (angina), atau perasaan ingin pingsan, segera ke dokter atau hubungi bantuan medis.
Apa penyebab detak jantung tidak beraturan?
Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab detak jantung jadi lebih lambat atau cepat menurut Mayo Clinic, yakni:
Aktivitas dan kondisi psikologis
Detak jantung yang awalnya bisa menjadi tidak teratur ketika Anda melakukan aktivitas fisik, contohnya berolahraga. Selain itu, berubahnya detak jantung normal juga bisa dipicu oleh kondisi psikologis Anda, misalnya ketika Anda sedang cemas dan takut.
Kebiasaan tertentu
Kebiasaan tertentu ternyata bisa menjadi penyebab detak jantung lebih cepat maupun lebih lambat dari seharusnya. Kebiasaan yang memicu terjadinya kondisi ini antara lain adalah terlalu banyak minum minuman berkafein atau alkohol.
Masalah pada jantung
Beberapa penyakit jantung yang bisa menjadi penyebab detak jantung lebih cepat atau lebih lambat adalah:
- Aritmia. Gangguan irama jantung yang terjadi karena impuls listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, detak jantung akan menjadi lebih cepat (takikardia) atau lambat (bradikardia) dari seharusnya.
- Cacat jantung bawaan. Jantung yang tidak terbentuk sempurna selama dalam kandungan dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan pada bayi. Kondisi ini sangat umum menyebabkan detak jantung tidak normal.
- Masalah pada pembuluh darah jantung. Penyakit jantung koroner atau aterosklerosis menyerang pembuluh darah jantung yang nantinya menimbulkan gejala seperti detak jantung tidak teratur.
- Serangan jantung. Berbagai penyakit jantung yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan serangan jantung. Beberapa saat sebelum serangan jantung terjadi, beberapa orang mungkin merasakan adanya perubahan detak jantung.
Memiliki masalah kesehatan tertentu
Selain penyakit jantung, ada beberapa masalah kesehatan lain yang dapat memicu terjadinya detak jantung tidak teratur atau tidak normal, seperti:
- Penyakit diabetes (ketidakmampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah).
- Dehidrasi (kurangnya cairan tubuh seperti elektrolit yang memengaruhi impuls kelistrikan jantung yang berkaitan dengan denyut jantung).
- Kondisi kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau kurang aktif (hipotiroid) dalam menghasilkan hormon tiroid.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan dinding ventrikel jadi menebal dan kaku sehingga memengaruhi detak jantung)
Bagaimana cara mengatasi detak jantung tidak teratur?
Cara mengatasi detak jantung lebih cepat atau lebih lambat bergantung dengan penyebab yang mendasarinya. Jika itu mengarah bukan pada penyakit, seperti olahraga, Anda tidak perlu cemas. Denyut jantung yang tadinya lebih kencang atau lemah bisa kembali ke angka normal.
Sementara jika perubahan detak jantung disebabkan oleh konsumsi minuman berkafein dan alkohol berlebihan, agar tidak menimbulkan masalah, mulai batasi kebiasaan tersebut dari sekarang.
Namun, perubahan detak jantung terjadi akibat masalah kesehatan tertentu dapat diobati dengan cara berikut ini:
Kurangi stres
Stres sangat mudah menyerang orang yang memiliki gangguan kecemasan, depresi, maupun serangan panik. Guna mencegah terjadinya detak jantung tidak normal, Anda perlu melakukan konsultasi ke dokter. Dokter akan membuka konseling dan membantu Anda untuk mengatasi stres, seperti mengikuti terapi meditasi maupun terapi dengan kegiatan lainnya.
Minum obat-obatan
Orang yang mengalami detak jantung tidak beraturan karena kondisi medis, biasanya akan diresepkan obat-obatan oleh dokter. Beberapa obat yang diminum antara lain:
- Obat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil bagi penderita diabetes, seperti metformin.
- Obat penurun tekanan darah tinggi bagi pengidap hipertensi, contohnya obat diuretik.
- Obat untuk menekan atau merangsang aktivitas kelenjar tiroid bagi orang dengan hipotiroid atau hipertiroid. Sebagai contoh obat untuk hipertiroid adalah methimazole (Tapazole) dan propylithiouracil, sementara untuk hipotiroid adalah obat hormon tiroid sintesis levothyroxine.
- Obat penurun kolesterol, obat pengencer darah, dan obat aritmia untuk orang yang memiliki masalah pada jantungnya.
Prosedur operasi
Jika obat-obatan tidak juga berhasil mengatasi detak jantung tidak teratur, prosedur operasi mungkin akan dilakukan. Beberapa jenis operasi yang dilakukan meliputi:
- Operasi bypass jantung untuk mengatasi masalah pada pembuluh darah jantung yang sudah parah, dengan meningkatkan aliran darah pada jantung Anda.
- Ablasi kateter untuk memblokir impuls listrik yang abnormal, agar tidak lagi menyebabkan denyut jantung tidak normal.
- Operasi transplantasi pankreas bagi pasien penderita diabetes tipe 1, agar insulin dalam tubuh dapat kembali bekerja dengan baik.
[embed-health-tool-heart-rate]