backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

7 Bahaya Gigi Berlubang Jika Tidak Segera Diobati

Ditinjau secara medis oleh drg. Berilla Silsila Surbakti · Gigi · Klinik Gigi Joy Dental


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 14/12/2022

    7 Bahaya Gigi Berlubang Jika Tidak Segera Diobati

    Banyak orang belum memahami bahaya gigi berlubang yang tidak segera ditangani. Akibatnya, kebanyakan penderitanya baru menyadari dampak dari kerusakan gigi saat sudah mengalami komplikasi serius.

    Bahaya gigi berlubang

    Masalah gigi berlubang atau karies gigi sangatlah umum sehingga kerap diabaikan. Padahal, jika gigi berlubang tidak segera ditangani, risiko komplikasi serius akan semakin meningkat.

    Dalam kasus yang parah, kerusakan gigi bahkan dapat berpengaruh terhadap fungsi organ lain seperti jantung dan otak. Berikut beberapa bahaya gigi berlubang yang tidak segera diobati.

    1. Rasa nyeri yang parah

    benjolan di pipi

    Rasa nyeri biasanya muncul ketika lubang pada gigi telah mencapai bagian lapisan gigi paling dalam (pulpa). Kondisi ini menimbulkan nyeri yang terasa berdenyut pada gigi.

    Dalam kasus yang parah, rasa nyeri dapat menyebar hingga telinga dan rahang. Hal tersebut dapat menyebabkan sakit kepala pada orang-orang dengan gigi berlubang.

    Selain itu, nyeri akibat gigi berlubang juga bisa berpengaruh terhadap emosi pemiliknya. Anda mungkin akan menjadi mudah marah jika mendengar suara bising saat sakit gigi.

    2. Terbentuknya abses gigi

    Abses gigi merupakan kemunculan kantong nanah pada sekitar gigi dan gusi. Kondisi ini terjadi saat infeksi akibat gigi berlubang menyebar ke jaringan lunak pulpa, mulut, atau rahang.

    Umumnya, kantong nanah berisikan campuran protein, sel darah putih, bakteri, dan jaringan yang mati. Kehadirannya dapat memicu rasa sakit dan membuat jaringan sekitarnya lebih sensitif.

    Abses gigi tidak bisa sembuh dengan sendirinya dan perlu segera mendapatkan penanganan dokter. Jika dibiarkan, Anda berisiko mengalami komplikasi lanjutan yang lebih serius.

    3. Meningkatnya risiko penyakit gusi

    Bahaya lainnya dari gigi berlubang yang terinfeksi yakni gingivitis (radang gusi). Penyakit ini membuat gusi meradang, bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah.

    Dalam kasus yang parah, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis. Penyakit ini terjadi saat infeksi mulai menyerang jaringan penopang gigi (struktur bagian dalam gusi).

    Maka dari itu, Anda harus segera mendapatkan penanganan dari dokter gigi saat menyadari gejala radang gusi. Pengobatan nantinya akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi Anda.

    4. Berisiko sebabkan gigi patah

    Ketika lubang sudah meluas dan berukuran besar, gigi berisiko patah. Risiko ini akan semakin bertambah jika Anda sering mengonsumsi makanan dengan tekstur keras.

    Untuk mengurangi risiko gigi patah, segera periksakan diri ke dokter saat gigi berlubang. Dalam kasus yang belum parah, gigi bisa diperbaiki dengan tambalan.

    Namun, apabila patahan gigi sudah mencapai akar, dokter biasanya akan memutuskan cabut gigi. Nantinya, gigi yang dicabut bisa diganti dengan gigi palsu agar Anda tetap percaya diri.

    5. Gigi copot

    solusi gigi ompong di usia muda

    Satu lagi bahaya dari gigi berlubang yang tidak segera ditangani ialah gigi copot. Kondisi ini dapat mengurangi kenyamanan saat makan dan berbicara.

    Selain itu, gigi yang copot sering kali menurunkan kepercayaan diri pemiliknya ketika tersenyum. Berikut beberapa kondisi yang menjadi tanda gigi Anda akan copot.

    • Gigi terasa sakit disertai pembengkakan pada jaringan sekitarnya.
    • Gusi sering bengkak dan berdarah.
    • Gigi goyang.

    6. Menyebabkan penyakit jantung

    American Academy of Periodontology menyebutkan, sudah banyak penelitian yang mengaitkan penyakit periodontal (penyakit gigi dan gusi) dengan risiko penyakit jantung.

    Gusi yang bengkak dan terluka dapat menjadi jalan bagi bakteri mulut untuk memasuki aliran darah. Bakteri dapat terbawa ke jantung dan menyebabkan infeksi pada otot bagian dalam jantung (infective endocarditis).

    Risiko ini biasanya lebih tinggi pada pengidap gigi berlubang yang mengalami periodontitis. Maka dari itu, penanganan perlu segera dilakukan saat Anda menyadari gejala peradangan pada gusi.

    7. Mengakibatkan stroke

    Infeksi bakteri pada aliran darah tidak hanya menyebabkan penyakit jantung, tetapi juga stroke. Kondisi ini terjadi saat bakteri dari gigi terbawa aliran darah menuju otak.

    Ketika aliran darah menuju otak terhambat, risiko stroke akan meningkat. Dalam kasus yang parah, stroke akibat gigi berlubang bahkan dapat berujung pada kematian.

    Melihat bahaya yang ditimbulkan, penting untuk segera periksa ke dokter jika Anda memiliki gigi berlubang. Tindakan ini dapat mencegah timbulnya komplikasi serius.

    Apa yang harus dilakukan saat gigi berlubang?

    cara mengatasi gig berlubang

    Melihat risiko komplikasi yang dapat ditimbulkan, penting bagi Anda untuk memahami penanganan gigi berlubang. Cara mengatasi kerusakan gigi ini bisa dengan tindakan berikut.

    Penanganan gigi berlubang harus dilakukan sedini mungkin. Semakin cepat Anda mengatasinya, makin kecil juga risiko berkembangnya kerusakan gigi ini menjadi komplikasi serius.

    Bahaya gigi berlubang yang tidak segera diobati

    • Munculnya rasa nyeri tak tertahankan yang dapat mengganggu aktivitas.
    • Terbentuknya kantong nanah pada jaringan sekitar gigi dan gusi (abses gigi).
    • Terserang gingivitis dan periodontitis ketika infeksi bakteri menyebar ke gusi.
    • Gigi patah dan copot.
    • Infeksi menyebar ke pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    drg. Berilla Silsila Surbakti

    Gigi · Klinik Gigi Joy Dental


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 14/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan