Bahaya lainnya dari gigi berlubang yang terinfeksi yakni gingivitis (radang gusi). Penyakit ini membuat gusi meradang, bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah.
Dalam kasus yang parah, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis. Penyakit ini terjadi saat infeksi mulai menyerang jaringan penopang gigi (struktur bagian dalam gusi).
Maka dari itu, Anda harus segera mendapatkan penanganan dari dokter gigi saat menyadari gejala radang gusi. Pengobatan nantinya akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi Anda.
4. Berisiko sebabkan gigi patah
Ketika lubang sudah meluas dan berukuran besar, gigi berisiko patah. Risiko ini akan semakin bertambah jika Anda sering mengonsumsi makanan dengan tekstur keras.
Untuk mengurangi risiko gigi patah, segera periksakan diri ke dokter saat gigi berlubang. Dalam kasus yang belum parah, gigi bisa diperbaiki dengan tambalan.
Namun, apabila patahan gigi sudah mencapai akar, dokter biasanya akan memutuskan cabut gigi. Nantinya, gigi yang dicabut bisa diganti dengan gigi palsu agar Anda tetap percaya diri.
5. Gigi copot

Satu lagi bahaya dari gigi berlubang yang tidak segera ditangani ialah gigi copot. Kondisi ini dapat mengurangi kenyamanan saat makan dan berbicara.
Selain itu, gigi yang copot sering kali menurunkan kepercayaan diri pemiliknya ketika tersenyum. Berikut beberapa kondisi yang menjadi tanda gigi Anda akan copot.
- Gigi terasa sakit disertai pembengkakan pada jaringan sekitarnya.
- Gusi sering bengkak dan berdarah.
- Gigi goyang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar