Permen selama ini dikenal sebagai makanan yang dapat merusak gigi. Namun, tahukah Anda bahwa mengunyah permen, khususnya permen karet bebas gula, ternyata bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah gigi berlubang?
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Permen selama ini dikenal sebagai makanan yang dapat merusak gigi. Namun, tahukah Anda bahwa mengunyah permen, khususnya permen karet bebas gula, ternyata bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah gigi berlubang?
Apa saja manfaat permen untuk gigi? Bagaimana cara kerjanya?
Dilansir dari American Dental Association, studi klinis dilakukan untuk mengetahui manfaat permen karet untuk gigi.
Hasilnya, risiko kerusakan gigi berkurang dengan mengunyah permen karet tanpa gula selama 20 menit setelah makan.
Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan.
Ketika Anda mengunyah permen karet, produksi air liur (saliva) akan meningkat. Peningkatan produksi liur dalam mulut membantu membersihkan sisa makanan yang masih menempel pada gigi.
Air liur juga bermanfaat untuk menetralkan asam yang diproduksi oleh bakteri mulut. Jika dibiarkan begitu saja, zat asam tersebut lama kelamaan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, salah satunya gigi berlubang.
Erosi gigi merupakan kondisi ketika lapisan enamel/email gigi terkikis oleh asam yang diproduksi bakteri mulut. Kondisi tersebut dapat membuat gigi menjadi lebih sensitif.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mengunyah permen karet dapat meningkatkan produksi air liur dalam mulut. Air liur mengandung sejumlah mineral bermanfaat yang baik untuk gigi.
Dalam air liur Anda dapat menemukan mineral-mineral seperti fosfat dan kalsium. Kedua kandungan mineral tersebut bermanfaat memperkuat lapisan enamel dan mencegah terjadinya erosi gigi.
Meski dapat membantu mengatasi gigi berlubang, pemilihan permen karet tidak boleh dilakukan sembarangan. Tak sedikit juga produk yang konsumsinya malah dapat merusak gigi Anda.
Beberapa jenis permen karet yang bisa dijadikan pilihan yakni sebagai berikut.
Dalam memilih permen karet, pastikan Anda tidak membeli produk yang mengandung gula. Gula nantinya akan diubah oleh bakteri mulut menjadi asam yang merupakan penyebab gigi berlubang.
Guna mendapatkan manfaat permen karet untuk gigi, Anda bisa memilih produk yang bebas gula. Permen karet tanpa gula dapat membantu mengurangi asam yang merusak gigi di dalam mulut.
Sebagai alternatif, Anda juga dapat memilih permen karet dengan kandungan xylitol. Xylitol merupakan pemanis alami pengganti gula yang bersifat antibakteri.
Xylitol bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Beda dengan gula, bakteri tidak dapat mengolah xylitol sebagai sumber makanannya.
Xylitol tidak dapat dipecah dengan mudah seperti gula biasa karena pada dasarnya pemanis alami ini merupakan ekstrak tanaman.
Permen karet dengan xylitol juga membantu memelihara pH (tingkat keasaman) dalam mulut tetap netral. Dengan begitu, konsumsinya tidak akan membentuk asam dalam mulut.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan xylitol membantu memperbaiki kerusakan enamel gigi. Ini karena air liur yang mengandung xylitol bersifat lebih basa dari air liur yang dirangsang oleh produk gula lainnya.
Setelah mengunyah permen karet xylitol, konsentrasi asam amino dan amonia dalam air liur dan plak akan naik, begitu pun pH plak gigi.
Ketika pH di atas 7, kalsium dan fosfat garam dalam air liur mulai melapisi enamel yang lemah dan kembali menguatkannya.
Mengunyah permen karet memang mempunyai potensi manfaat. Namun, bukan berarti Anda boleh mengonsumsi permen karet secara berlebihan.
Anda juga tidak boleh mengabaikan perawatan gigi yang biasa dilakukan. Beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan gigi yakni sebagai berikut.
Jika Anda menemukan masalah pada gigi, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan sedini mungkin dapat membantu mencegah kondisi Anda bertambah parah.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar