backup og meta

Meski Beraroma Tajam, Jengkol Punya 4 Manfaat Ini untuk Diabetesi

Meski Beraroma Tajam, Jengkol Punya 4 Manfaat Ini untuk Diabetesi

Siapa yang gemar makan jengkol? Makanan dengan aroma yang kuat ini cocok diolah sebagai lauk maupun lalapan. Selain rasanya yang khas, jengkol dikenal memiliki manfaat kesehatan yang beragam, lho! Salah satunya adalah pengaruh jengkol terhadap pasien penderita diabetes. Kira-kira, apa saja khasiat jengkol untuk pengidap diabetes?

Kandungan gizi yang ada di dalam jengkol

bolehkah ibu hamil makan jengkol

Jengkol, atau yang memiliki nama lain Archidendron jiringa, adalah sejenis tumbuhan yang banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, jengkol banyak diminati orang dan diolah menjadi bermacam-macam menu masakan, mulai dari semur, balado, hingga lalapan.

Tak sedikit pula yang menghindari makanan ini karena aromanya yang begitu menusuk dan kurang sedap.

Namun, di balik baunya yang khas, jengkol menyimpan beragam manfaat untuk kesehatan tubuh Anda, termasuk untuk diabetes.

Dilansir dari situs Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut adalah kandungan gizi yang terdapat di dalam 100 g (gram) jengkol:

  • Air: 52,7 g
  • Energi: 192 Kal
  • Protein: 5,4 g
  • Lemak: 0,3 g
  • Karbohidrat: 40,7 g
  • Serat: 1,5 g
  • Fosfor: 150 mg
  • Kalium: 241 mg
  • Vitamin C: 31 mg

Tentunya masih ada banyak lagi kandungan vitamin dan mineral yang bisa Anda peroleh dari jengkol. Ditambah lagi, jengkol juga tinggi akan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

Khasiat jengkol untuk pengidap diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang membuat tubuh penderitanya tidak dapat menghasilkan atau menggunakan hormon insulin dengan baik.

Akibatnya, penderita diabetes memiliki kadar gula darah yang tinggi sehingga membutuhkan obat diabetes untuk membantu mengendalikan kadar gula darahnya.

Selain dengan obat-obatan, pasien juga perlu mengonsumsi makanan yang baik untuk diabetes agar kadar gula darahnya tetap terjaga.

Nah, salah satu makanan yang dinilai aman untuk diabetes, baik diabetes tipe 1, diabetes 1,5 maupun tipe 2, adalah jengkol dengan berbagai khasiat kesehatan yang terkandung di dalamnya.

Apa saja manfaat yang bisa dirasakan pasien diabetes setelah mengonsumsi jengkol? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Mengendalikan kadar gula darah

Salah satu khasiat utama jengkol untuk pasien diabetes adalah menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.

Bahkan, dalam sebuah studi dari Journal of the Science of Food and Agriculture, jengkol diyakini membantu menurunkan kadar gula darah.

Studi tersebut meneliti kelompok tikus dengan diabetes yang diberi makan jengkol. Hasilnya, terjadi penurunan kadar gula darah berkat produksi hormon insulin yang meningkat.

Meski demikian, tentunya masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai efek jengkol terhadap kadar gula darah manusia.

2. Mengurangi peradangan

Selain menurunkan gula darah, jengkol juga dipercaya memiliki manfaat mengurangi risiko peradangan, termasuk untuk pasien dengan diabetes.

Jengkol memiliki sifat antimikroba yang mampu melawan infeksi dan peradangan akibat serangan berbagai bakteri atau virus.

Penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi dibandingkan dengan orang sehat.

Nah, dengan makan jengkol, risiko komplikasi akibat infeksi dan peradangan tersebut tentunya dapat diminimalisir.

3. Menurunkan risiko penyakit jantung akibat diabetes

Khasiat jengkol berikutnya untuk pengidap diabetes adalah memperkecil peluang terkena penyakit jantung.

Salah satu komplikasi diabetes yang umum terjadi adalah penyakit jantung. Menurut CDC, pasien diabetes memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena masalah jantung dibanding orang sehat.

Untungnya, risiko ini dapat dikurangi dengan menjalani gaya hidup sehat serta mengonsumsi makanan bergizi, termasuk jengkol.

Kandungan antioksidan seperti polifenol, flavonoid, dan alkaloid di dalam jengkol mampu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.

Radikal bebas diketahui sebagai salah satu penyebab munculnya penyakit jantung. Oleh karena itu, mulailah mengonsumsi jengkol demi jantung yang sehat.

4. Mengendalikan tekanan darah

Manfaat selanjutnya dari jengkol untuk pasien diabetes adalah tekanan darah yang stabil.

Pasien diabetes juga rentan terkena tekanan darah tinggi alias hipertensi. Nah, risiko ini dapat dicegah apabila Anda mendapatkan asupan kalium yang cukup.

Jengkol adalah salah satu makanan dengan kandungan kalium yang tinggi. Dengan demikian, risiko tekanan darah tinggi dapat dicegah.

Ditambah lagi, kalium akan membantu tubuh menghasilkan lebih banyak insulin. Jika kadar insulin rendah, kadar gula darah dapat meningkat.

Asupan kalium dari jengkol tak hanya menjaga tekanan darah, namun juga bermanfaat untuk kadar gula darah Anda.

Itulah beragam khasiat jengkol untuk kesehatan pasien diabetes. Dengan mengonsumsi makanan bergizi seperti jengkol, penyakit diabetes dapat lebih terkendali.

Namun, pastikan Anda memasak makanan untuk diabetesi ini dengan benar. Pastikan pula tidak mengonsumsi jengkol secara berlebihan, ya!

Pasalnya, jengkol mengandung nitrogen yang cukup tinggi sehingga berpotensi membahayakan fungsi ginjal.

Selama Anda makan jengkol dalam batas wajar, risiko ini dapat Anda hindari.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Antioxidants, Vitamin E, Beta Carotene, & Cardiovascular Disease – Cleveland Clinic. (2019). Retrieved May 10, 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/16740-antioxidants-vitamin-e-beta-carotene–cardiovascular-disease 

Diabetes and Your Heart – CDC. (2020). Retrieved May 10, 2021, from https://www.cdc.gov/diabetes/library/features/diabetes-and-heart.html 

How Potassium Can Help Control High Blood Pressure – American Heart Association. (2016). Retrieved May 10, 2021, from https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/changes-you-can-make-to-manage-high-blood-pressure/how-potassium-can-help-control-high-blood-pressure 

Wang, N., Bunawan, N., Rastegar, A., & White, K. (2014). Djenkolism: case report and literature review. International Medical Case Reports Journal, 79. doi: 10.2147/imcrj.s58379

Shukri, R., Mohamed, S., Mustapha, N., & Hamid, A. (2011). Evaluating the toxic and beneficial effects of jering beans (Archidendron jiringa ) in normal and diabetic rats. Journal Of The Science Of Food And Agriculture, 91(14), 2697-2706. doi: 10.1002/jsfa.4516

Abu Bakar, R., Ahmad, I., & Sulaiman, S. F. (2012). Effect of Pithecellobium jiringa as antimicrobial agent. Bangladesh Journal of Pharmacology, 7(2). https://doi.org/10.3329/bjp.v7i2.10973

Leopold J. A. (2015). Antioxidants and coronary artery disease: from pathophysiology to preventive therapy. Coronary artery disease, 26(2), 176–183. https://doi.org/10.1097/MCA.0000000000000187 

Chatterjee, R., Yeh, H. C., Edelman, D., & Brancati, F. (2011). Potassium and risk of Type 2 diabetes. Expert review of endocrinology & metabolism, 6(5), 665–672. https://doi.org/10.1586/eem.11.60

Versi Terbaru

09/07/2021

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Mengulik 5 Kebaikan Okra untuk Diabetes, Bisakah Jadi Obat Alami?

Apakah Pepaya Aman Dikonsumsi untuk Pengidap Diabetes?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 09/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan