Untuk mengendalikan penyakitnya, pasien diabetes di Indonesia biasanya mencoba berbagai pengobatan tradisional dari tanaman herbal. Beberapa orang meminum air rebusan daun kersen sebagai obat untuk luka diabetes yang sulit sembuh. Ramuan ini dipercaya dapat mempercepat pemulihan luka diabetes jika dikonsumsi secara rutin selama beberapa bulan.
Daun kersen memang memiliki kandungan aktif yang bisa bermanfaat untuk penyakit gula darah, tetapi seberapa efektifkah khasiatnya?
Potensi manfaat daun kersen untuk diabetes
Daun kersen berasal dari pohon kersen (Muntingia calabura), bentuk dan rasa buah kersen mirip dengan ceri sehingga dikenal juga sebagai daun ceri.
Tanaman ini sudah lama digunakan sebagai obat tradisional di Asia Tenggara untuk mengontrol gula darah untuk pasien diabetes tipe 2.
Dari beberapa penelitian, daun kersen diketahui memiliki potensi untuk mengatasi diabetes karena sejumlah komponen aktif di dalamnya bersifat antioksidan, antiradang, dan antidiabetik.
Berikut ini adalah penjelasan manfaat daun kersen untuk diabetes menurut beberapa penelitian.
Menurunkan kadar gula darah
Terdapat riset yang memperlihatkan pengaruh kandungan daun kersen dalam mengurangi kosentrasi gula darah.
Studi 2019 yang dirilis Asian Journal of Pharmaceutical melakukan percobaan penyuntikan ekstrak daun kersen dalam dosis yang berbeda-beda pada tikus dengan diabetes selama dua minggu.
Hasil eksperimen menunjukkan berkurangnya kadar gula darah dan meningkatnya jumlah hormon insulin.
Peningkatan insulin membantu penyerapan glukosa lebih besar di dalam darah sehingga menurunkan kadar gula darah.
Menurut peneliti tersebut penurunan kadar glukosa darah ini disebabkan oleh senyawa flavonoid dalam daun kersen.
Zat ini yang mampu meregenerasi atau memproduksi sel beta pankreas dan membantu merangsang pelepasan insulin.
Melancarkan produksi insulin
Selain flavonoid, daun kersen mengandung tanin, triterpenoid, saponin, dan polifenol.
Semuanya berfungsi sebagai antioksidan yaitu zat yang dapat menghambat kerusakan sel akibat kondisi ketidakseimbangan jumlah antioksidan dan radikal bebas (stres oksidatif).
Kadar gula darah yang tinggi bisa melepaskan zat-zat radikal bebas lebih banyak sehingga memicu stres oksidatif.
Kondisi ini ternyata bisa memengaruhi produksi insulin pada pankreas
Pada penjelasan studi rilisan The Indonesian Biomedical Journal, stres oksidatif bisa lebih menghambat kerja sel-sel beta dalam pankreas untuk memproduksi insulin.
Apalagi, sel-sel beta ini cenderung mengandung lebih sedikit antioksidan sehingga lebih rentan mengalami stres oksidatif.
Oleh karena itu, kandungan antioksidan yang melimpah pada daun kersen dapat mengatasi terhambatnya produksi insulin pada pankreas, terutama untuk pasien diabetes.