Testosteron

Assalam dok...

Mau tanya, kan saya sekarang rutin gym sudah 8 bulan, tinggi saya 171cm dan berat 90kg, saya mau konsumsi suplemen peningkat testostweon seperti evoboost apakah aman dok..

Trims

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
11
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Sebelum anda menggunakan evoboost maka sebaiknya anda harus tau kandungannya terlbih dahulu. Kandungan utama EvoBoost dari Evolene adalah 9 bahan herbal yang telah terbukti secara ilmiah untuk meningkatkan kadar testosteron, di antaranya adalah Epimedium, Tribulus, dan Zingiber. Kandungan ini dirancang untuk mendukung pembentukan otot, meningkatkan stamina, menjaga kualitas tidur, dan sebagai penguat testosteron alami.


Kandungan Utama:

- Epimedium: Membantu meningkatkan produksi testosteron.

- Tribulus: Dikenal karena potensinya dalam meningkatkan testosteron.

- Zingiber (Jahe): Dapat mendukung peningkatan kadar testosteron.

- 9 Kandungan Terbaik: Selain yang disebutkan di atas, EvoBoost mengandung 9 formulasi bahan terbaik lainnya yang diformulasikan secara ilmiah.


Namun ada baiknya anda mencoba mengembangkan testosteron secara alami terlebih dahulu. Berikut ini adalah cara meningkatkan hormon testosteron yang efektif:


1. Rutin Berolahraga

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa rutin berolahraga mampu membantu meningkatkan hormon testosteron pada pria. Selain itu, olahraga mampu mengurangi risiko terkena obesitas yang menyebabkan hormon testosteron turun.Namun, hubungan antara olahraga dengan meningkatkan hormon testosteron masih memerlukan penelitian lebih lanjut.


2. Konsumsi telur

Anda juga bisa mengonsumsi telur untuk meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh. Hal ini karena kuning telur kaya akan nutrisi, seperti lemak sehat, protein, dan selenium, yang mampu meningkatkan kadar hormon testosteron. Selain itu, telur utuh juga mengandung lemak dan asam amino yang bisa merangsang produksi hormon testosteron.


3. Konsumsi sayur-sayuran

Tidak hanya menyehatkan tubuh, mengonsumsi beberapa jenis sayuran yang mengandung magnesium juga mampu menjadi cara meningkatkan hormon testosteron, seperti kangkung, bayam, dan sawi. Kandungan magnesium di dalam sayuran tersebut dapat mengurangi stres oksidatif di dalam tubuh. Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh. Apabila stres oksidatif terus-menerus terjadi, kadar hormon testosteron di dalam tubuh juga akan ikut turun.


4. Konsumsi buah

Beberapa jenis buah, seperti pisang, alpukat, dan ceri, dipercaya ampuh untuk meningkatkan kadar hormon testosteron di dalam tubuh. Hal ini karena buah-buahan tersebut mengandung antioksidan flavonoid yang mampu merangsang produksi hormon testosteron. Selain itu, kandungan enzim bromelain, vitamin B, vitamin B6, asam folat, dan kalium di dalam buah pisang dan alpukat juga mampu meningkatkan produksi hormon testosteron. Anda bisa mengonsumsi buah-buahan tersebut secara langsung atau diolah untuk dijadikan salad buah dan jus buah untuk memperoleh manfaatnya.


5. Konsumsi ikan

Makan ikan bisa menjadi salah satu cara meningkatkan hormon testosteron yang tepat. Hal ini karena ikan mengandung asam lemak omega-3, vitamin D, dan zinc yang mampu merangsang jumlah produksi hormon testosteron di dalam tubuh. Selain itu, kandungan asam lemak omega-3 di dalam ikan mampu menjaga kesehatan dan kualitas sperma. Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 dan vitamin D, seperti lele, bandeng, sarden, dan salmon.


6. Konsumsi kerang-kerangan

Selain ikan, salah satu cara meningkatkan hormon testosteron lainnya adalah dengan mengonsumsi kerang-kerangan. Boga bahari ini mengandung zinc, selenium, dan asam lemak omega-3 yang mampu membantu tubuh untuk memproduksi hormon testosteron.


7. Konsumsi madu

Madu juga dipercaya ampuh untuk membantu meningkatkan hormon testosteron. Hal ini karena senyawa kimia di dalam madu mampu mengurangi kerusakan sel leydig, yaitu sel yang bertanggung jawab untuk produksi testosteron. Selain itu, konsumsi madu juga bisa merangsang hormon pelutein yang bertugas untuk mengatur jumlah produksi hormon testosteron di dalam tubuh.


8. Tidur yang cukup

Ada kaitan erat antara tidur dengan kadar testosteron di dalam tubuh. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kadar testosteron biasanya meningkat sekitar pukul 8 pagi dan menurun sekitar pukul 8 malam. Naik-turunnya kadar testosteron ini bisa diatasi dengan tidur yang cukup, kurang lebih 8 jam per hari. Hal ini karena kadar testosteron akan kembali terisi dan meningkat secara bertahap ketika tidur.


9. Cegah stres berlebih

Stres bisa menyebabkan hormon kortisol di dalam tubuh meningkat secara tiba-tiba. Peningkatan hormon ini bisa dengan cepat menurunkan kadar testosteron di dalam tubuh. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mulai mencegah stres dengan melakukan beberapa kegiatan positif yang bermanfaat, seperti rutin berolahraga, mengobrol bersama teman, dan mencari hobi baru.


Sekian dan terima kasih

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Assalamu'alaikum. Terima kasih atas pertanyaannya:

Mengenai keinginan Anda untuk mengonsumsi suplemen peningkat testosteron seperti Evoboost, mengingat Anda sudah rutin gym selama 8 bulan dan memiliki tinggi 171 cm dengan berat 90 kg, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis. Hal ini penting karena suplemen yang memengaruhi kadar hormon seperti testosteron memerlukan evaluasi medis yang cermat. Anda bisa berkonsultasi dengan spesialis Endokrinologi (yang fokus pada hormon), Kedokteran Olahraga (yang memahami kebutuhan atlet dan suplemen terkait performa), atau Gizi Klinis (untuk evaluasi nutrisi dan suplemen secara menyeluruh). Dokter akan dapat melakukan pemeriksaan yang diperlukan, termasuk tes darah untuk mengetahui kadar testosteron Anda saat ini, serta mengevaluasi kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Dengan demikian, dapat dipastikan apakah suplemen tersebut aman dan sesuai untuk Anda, serta apakah ada alternatif lain yang lebih tepat untuk mencapai tujuan Anda dalam berolahraga, terutama dalam konteks berat badan Anda saat ini. Setiap suplemen, terutama yang memengaruhi sistem hormonal, berpotensi memiliki efek samping atau interaksi yang perlu dipertimbangkan. Semoga informasi ini bermanfaat.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan