Jantung dan Ginjal
Hay Dok, saya mau bertanya, Saya sudah rutin olahraga gym dan sesekali jogging (bisa sekali seminggu) tapi saya juga beberapa kali menemukan jantung saya tiba-tiba berdegup kencang dan hilang sendiri dalam hitungan detik atau mungkin sampai satu menit, apakah itu tanda-tanda sakit jantung, Saya perokok juga minum kopi, saya juga minum suplemen kreatin (Gym) tapi saya banyak minum air putih dalam satu hari, apakah akan aman untuk ginjal saya dok
Terimakasih dok
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Kemungkinan gejala yang anda rasakan akibat aritmia cordis. Aritmia adalah gangguan irama atau laju detak pada jantung. Kondisi aritmia bisa diartikan jantung bisa berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari detak jantung yang normal. Bisa juga terjadi detak jantung tidak teratur; di waktu tertentu jadi lebih cepat dan berubah jadi lebih lambat, dan ini dikenal dengan istilah sinus aritmia.
Aritmia yang menyerang mungkin saja tidak menimbulkan gejala atau ciri-ciri yang khas. Namun, kebanyakan orang dengan kondisi ini melaporkan bahwa mereka merasakan adanya perubahan denyut jantung. Detak jantung jadi lebih cepat melebihi 100 detak per menit dan sering kali digambarkan dengan perasaan berdebar-debar. Bisa juga denyut jantung menjadi lebih lambat, yakni di bawah 60 detak per menit. Selain itu, gejala aritmia lain yang mungkin menyertai adalah:
- Nyeri dada.
- Pusing.
- Berkeringat.
- Pingsan (syncope) atau hampir pingsan.
- Jantung berdebar (palpitasi).
- Hentakan pada dada.
- Sesak napas.
- Tubuh merasa lemah dan lelah.
Saat Anda menyadari adanya perubahan tidak normal pada denyut jantung diikuti dengan gejala sesak napas, pusing, dan tubuh lemah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau hubungi layanan medis darurat di 119.
Pengobatan untuk menyembuhkan aritmia ini sangat beragam, disesuaikan dengan tingkat keparahan. Pada beberapa kasus, mungkin perawatan dokter tidak diperlukan. Berikut ini pengobatan aritmia yang biasanya dilakukan adalah:
- Minum obat-obatan -> Obat-obatan untuk aritmia yang biasanya diresepkan dokter meliputi obat pengontrol detak jantung, obat antikoagulan (antiplatelet), seperti aspirin, adenosin, dan warfarin.
- Terapi invasif -> Beberapa pasien mungkin diajukan untuk menjalani terapi invasif oleh dokter untuk mengobati gejala aritmia, yaitu kardioversi listrik (pemberian kejutan listrik ke jantung) dan ablasi kateter (pemberian energi yang memblokir denyut jantung abnormal).
- Penggunaan perangkat listrik -> Perawatan untuk pasien gangguan irama jantung lainnya adalah penggunaan alat pacu jantung permanen dan Implantable cardioverter-defibrillator (ICD), yaitu alat monitor sekaligus memberi energi otot jantung agar tetap bekerja normal.
- Operasi bedah jantung -> Pembedahan mungkin dilakukan untuk mengobati aritmia apabila perawatan sebelumnya tidak cukup efektif. Ini meliputi operasi katup jantung dan prosedur bypass jantung.
Namun ada baiknya anda ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk dilakukan penanganan secara langsung.
Kreatin (terutama dalam bentuk kreatin monohidrat) secara umum aman untuk ginjal pada individu sehat jika digunakan dalam dosis yang dianjurkan, yaitu:
- Loading dose: 20 gram/hari (dibagi 4 dosis) selama 5–7 hari.
- Maintenance: 3–5 gram/hari.
Berlebihan (misalnya >10 gram/hari dalam jangka panjang) bisa:
- Membebani ginjal karena kreatin diubah menjadi kreatinin, yang diekskresikan oleh ginjal.
- Meningkatkan kadar kreatinin serum, yang bisa menyesatkan diagnosis seolah-olah ada gangguan ginjal, padahal tidak (false positive).
- Memperparah kondisi bila seseorang sudah punya penyakit ginjal laten atau dehidrasi.
2. Susu Gym atau Protein Tinggi (Whey/Casein)
- Asupan protein tinggi (terutama >2 gram/kgBB/hari) dapat meningkatkan beban filtrasi glomerulus.
- Ginjal sehat biasanya masih bisa beradaptasi, tetapi:
--> Pada individu dengan penyakit ginjal kronik (PGK) stadium awal yang tidak terdeteksi, hal ini bisa mempercepat penurunan fungsi ginjal.
--> Bisa menyebabkan dehidrasi ringan → memperberat kerja ginjal.
--> Efek jangka panjang dari konsumsi protein tinggi >2,5–3 gram/kgBB/hari masih kontroversial dalam studi ilmiah
Sekian dan Terima Kasih
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Related content