Dok mau tanya, saya diet tapi kok BB gak turun" y dok.
Nasi saya ganti pake beras porang, minum flimty fiber, aerobik 1jam setiap hari.
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Dok.. Saya mau diet agar saya kurus, tetapi cara kurus dan tidak menjadi pendek tinggi badan nya bagaimana dok.....
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Sabrina, terima kasih atas pertanyaan anda.
Diet secara harfiah sebenarnya diartikan sebagai pengaturan pola makan sesuai kondisi kesehatan, misalnya diet untuk penyakit jantung, diabetes, dan lainnya. Jadi, diet tidak selalu mengarah pada usaha untuk menurunkan berat badan. Diet yang terkait penyakit bisa ditujukan untuk mengatur pola makan dan memilah-milah mana makanan yang boleh serta tidak boleh dimakan. Namun, diet pada anak obesitas ini tentu bertujuan untuk menurunkan berat badan anak sekaligus membantu mengatur asupan makanannya. Meski bertujuan untuk menurunkan berat badan, diet untuk anak berbeda dengan diet yang dilakukan orang dewasa. Anak-anak, termasuk di masa perkembangan usia 6—9 tahun, masih berada dalam masa pertumbuhan, sehingga sangat butuh berbagai macam gizi seimbang untuk tumbuh kembangnya. Jika anak melakukan diet yang diharuskan membatasi asupan makannya, tentu nutrisi tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhan hariannya. Akibatnya, diet justru dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi, diet untuk obesitas pada anak bisa dilakukan secara perlahan dengan tetap memperhatikan asupan makanan guna mendukung perkembangan fisik anak. Sebaliknya, diet untuk anak tidak dalam waktu singkat dan jumlah yang besar. Cara diet untuk mencapai berat dan tinggi badan ideal anak juga bukan dengan membatasi asupan makan. Anak usia sekolah tetap harus menerapkan pola makan sehat dengan menu makanan diet yang tepat dan olahraga secara teratur.
Coba terapkan aturan diet berikut untuk anak usia sekolah.
1. Berikan ragam sumber makanan -> Tetap berikan berbagai makanan sehat untuk anak, yaitu sebagai berikut.
- Sayuran dan buah-buahan.
- Susu dan produk susu seperti keju serta yoghurt.
- Daging, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sumber protein tinggi lainnya.
- Sumber karbohidrat seperti nasi merah, gandum, atau makanan dari gandum utuh (seperti roti gandum dan sereal).
Selain mencukupi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak sehat, penuhi juga kebutuhan vitamin, mineral, hingga serat agar terhindar dari konstipasi atau sembelit. Potongan buah segar bisa dijadikan camilan sehat untuk anak di sore hari.
2. Batasi asupan gula tambahan -> Batasi asupan gula tambahan anak sekolah dalam menu diet dengan cara menukar minuman manis (seperti jus dan minuman bersoda) dengan air putih atau susu rendah lemak. Kurangi juga jumlah permen dan makanan manis bila si Kecil suka sekali makan makanan tersebut. Bahkan, tak ada salahnya untuk lebih membatasi anak makan makanan instan dan cepat saji (fast food).
3. Sarapan setiap hari -> Pastikan anak tidak melewatkan waktu makannya, terutama sarapan. Sarapan sehat dengan sumber karbohidrat dan protein (seperti sepotong roti gandum dengan selai kacang) dapat membuat anak merasa kenyang. Ini mencegah anak makan berlebihan di lain waktu. Bahkan menurut Help Guide, anak-anak yang sarapan pagi berisiko kecil mengalami obesitas dibandingkan dengan anak-anak yang tidak sarapan. Jika waktu makan siang anak masih berada di sekolah, sebaiknya bawakan bekal sekolah anak untuk dimakan saat istirahat.
4. Perhatikan porsi makan anak -> Bukan bermaksud melarang, tapi sebaiknya ingatkan anak bila porsi makannya sudah berlebihan. Coba berikan piring yang berukuran kecil guna membantu membatasi porsi makan anak. Sebaliknya, piring yang berukuran besar dapat mendorong anak untuk makan lebih banyak.
5. Jangan hilangkan sumber lemak, tapi ganti dengan sumber lemak sehat -> Anak usia sekolah yang sedang diet tetap membutuhkan lemak dalam menu makanan hariannya. Namun, ketimbang memberikan makanan sumber lemak jenuh seperti lemak dalam daging, susu tinggi lemak, junk food, gorengan, dan lainnya, sebaiknya ganti dengan lemak tak jenuh. Contoh makanan sumber lemak tak jenuh yang bisa Anda berikan meliputi buah alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, hingga ikan.
6. Pastikan anak aktif bergerak -> Sebenarnya, anak-anak bisa dengan mudah membakar kalori dengan berbagai macam kegiatan. Anak-anak biasanya suka dengan berbagai aktivitas dan permainan. Aktivitas tersebut secara tidak langsung dapat membuat anak aktif sekaligus berkeringat dengan cara yang menyenangkan. Pilihlah berbagai macam kegiatan yang anak suka, contohnya bermain sepeda, sepak bola, basket, menari, dan sebagainya. Selain itu, Anda juga dapat mengajak anak berolahraga secara rutin, misalnya seminggu sekali. Biasakan anak untuk aktif bergerak ketimbang hanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk di depan TV dan komputer.
Sekian dan terima kasih
emg berat sekarang berapa adek?