Skizofrenia

Kalau di negara2 maju umumnya pekerjaan apa saja dipandang baik. Tapi di Indonesia pekerjaan blue collar sering dianggap hina krn tdk memerlukan pendidikan tinggi. Sarjana bahkan pascasarjana juga sulit dapat kerja atau kerja dengan gaji sedikit. Tapi dulu sarjana dibanggakan dan lbh mudah dapat kerja. Dosen saja juga bnyk yg gajinya kurang shg bekerja sambilan dgn kerja di sekolah atau universitas lain atau bukan kursus atau toko buku. Lalu orang yang juga punya talenta lain selain gelar akademik seperti menyanyi, menari, musik, kuliner, melukis dll. kalau sudah lulus studi kebanyakan tidak kembangkan talenta selain gelar akademik krn yg lain cuma dianggap hobi saja. Jadi bagaimana bisa kembangkan talenta selain gelar akademik termasuk bakat langka? Bagaimana agar hidup layak dan sejahtera dengan gaji yang memadai?

Selama ini saya sering haus pujian dalam hal kecantikan dan merasa paling cantik sendiri dalam komunitas meskipun memang nyaris tanpa saingan. Kalo diskusi ingin selalu menang sendiri, jadi tersinggung jikalau pendapat saya disanggah. Ingin cari pembenaran diri. Sering iri lihat orang lain pacaran sehingga banyak mengkritik dan kalau saya dibilang jgn ikut campur saya tidak peduli karena punya indera ke-6 dan umumnya tebakan saya benar. Tapi kdg2 juga minder kalo disuruh maju di depan komunitas. Selalu ingin cari perhatian kalau dapat hadiah, juara, menang kuis, dll. Jadi selama ini kalau dikritik mudah tersinggung karena merasa paling benar sendiri. Selain itu karena saya waktu kecil sudah biasa difoto dan fotogenik, kdg2 saya iri kepada org yg lebih cantik daripada saya. Jadi selama ini tukang kritik tapi juga iri lihat orang lain pacaran shg waktu pesta nikah saudara kdg2 saya tdk dtg. Jadi apakah emosi saya termasuk labil dan harus terus melanjutkan obat?

Biasanya orang yang baru terkenal di dunia online sering masuk google kalau posting sesuatu atau menghasilkan karya atau punya bakat langka. Sehingga lama2 masuk berita online. Apakah mereka yang seperti itu biasanya diwawancarai secara online? Lalu kalau ada berita online mereka meninggal atau menjalankan tugas mereka apakah juga ada yang mewawancarai secara online? Meskipun belum banyak dikenal orang dalam dunia nyata. Lalu sejauh mana bisa membedakan berita yg benar dan hoax di YouTube? Krn saya suka posting berita apa saja yang unik dan langka dan sangat tidak suka kalau ada yang bilang hoax pdhl sebetulnya tdk. Jadi sering ribut di medsos. Kdg2 posting berita ttg prestasi saya sendiri dan suka komentari orang pacaran krn iri dgn orang pacaran selain itu juga nyanyian orang lain krn saya punya bakat langka sdh nyanyi 175 lagu kebangsaan negara-negara di YouTube IG FB. Apakah yang saya lakukan itu sebetulnya salah atau tdk?

Saya sekarang ini kadang2 mulai pelupa. Apakah kurang makan bisa menyebabkan orang pelupa? Biasanya orang mulai pikun pada umur berapa? Apakah kalau sudah mulai memasuki masa menopause biasanya mulai pelupa? Kalau sudah mulai memasuki masa menopause apakah tidak bisa punya anak tapi apakah tetap bisa menikah?

Sekarang ini saya kdg2 takut terjadi kerusuhan seperti Mei 1998 krn sikon politik BLM stabil sampai pelantikan Presiden baru. Apakah itu masih wajar? Lalu apakah Seroquin membuat badan gemuk? Kalo olandoz ya krn dulu prnh minum olandoz berat JD 63 kg. Krn itu takut gemuk krn dulu prnh bercita2 JD model tapi tdk diperbolehkan ortu krn takut pergaulan tidak baik.

Lalu apakah penilaian coach vokal yg satu dengan yang lain tdk sama? Krn saya sudah merilis 1 lagu Gospel maka umumnya tidak usah Les lagi atau dites pemanasan dan mencapai 4 oktaf dari nada normal sampai titik tiga di atas nada not angka. Yg bawah lbh mudah dan tdk terbatas. JD ada yang bilang mezzo soprano ada yang bilang alto. Ada yang bilang memantapkan teknik vokal mnrt irama umum tdk perlu ekstrem pdhl sekarang bnyk org yg suaranya pakai improvisasi, out of tone dan ekstrem. Jadi dianggap aneh krn tdk spt gaya yang normal. Jadi apakah sebenarnya penilaian coach vokal yg satu dengan yang lain tdk sama tergantung selera mereka?

Saya sudah biasa puasa sehingga sehari tidak makan tidak apa2. Tapi setelah kena COVID 19 kalau sehari tidak makan selalu dikritik sehingga bosan. Sekarang bisa kuat tidak makan 2-3 hari karena sudah biasa puasa. Kalau sudah lapar sekali dan lemas baru makan. Karena di rumah sering bad mood tapi di luar rumah tidak. Karena setelah putus dengan pacar ketiga belum dapat jodoh lagi sampai sekarang. Jadi apakah perlu obat perangsang nafsu mkn dan menghilangkan bad mood?