Setiap orang pasti memiliki lemak di perut, baik orang gemuk, kurus, atau orang yang memiliki perut rata. Hal ini adalah kondisi normal, tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui soal lemak ini. Simak ulasan lengkapnya di sini.
Apa itu lemak perut?
Lemak perut adalah lemak yang menumpuk di rongga antara organ, seperti lambung, hati, dan usus. Lemak yang juga disebut lemak visceral (visceral fat) ini berfungsi melindungi organ penting dalam perut.
Umumnya, sebagian besar lemak disimpan di bawah kulit atau dikenal sebagai lemak subkutan.
Lemak subkutan merupakan jenis lemak yang bisa dilihat dan dirasakan, terutama ketika Anda mencubit kulit. Sementara itu, lemak seperti visceral tersembunyi di balik kulit yang dapat membuat perut menonjol.
Jumlah lemak visceral yang terlalu banyak bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Masalah kesehatan akibat penumpukan lemak viseral dapat terjadi baik pada orang gemuk maupun kurus.
Penyebab munculnya lemak di perut
Penumpukan lemak viseral di perut dapat terjadi pada siapa saja dan hal ini tentu tidak baik bagi kesehatan. Kondisi ini sebenarnya dapat terjadi akibat sejumlah faktor.
Begini, berat badan setiap orang umumnya ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu:
- asupan kalori harian,
- kalori yang dibakar melalui olahraga, dan
- usia.
Selain ketiga faktor di atas, ada sejumlah kondisi lainnya yang bisa menjadi penyebab lemak perut berlebihan, antara lain:
- kelebihan berat badan (overweight),
- menopause,
- genetik,
- jarang bergerak atau berolahraga,
- stres, dan
- pola makan tidak sehat.
Bahaya kelebihan lemak di perut
Penumpukan lemak viseral termasuk salah satu ciri-ciri dari sindrom metabolik. Sindrom metabolik yaitu kumpulan masalah kesehatan yang meliputi tekanan darah tinggi, obesitas, hingga resistensi insulin.
Melansir Harvard Health, bahaya ini dapat terjadi karena lemak visceral berada dekat dengan vena portal. Vena portal merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari area usus ke hati.
Sementara itu, zat yang dilepaskan lemak viseral, termasuk asam lemak bebas, memasuki vena portal dan mengalir ke organ hati. Akibatnya, zat tersebut memengaruhi produksi lipid darah yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Kombinasi kondisi kesehatan yang mengganggu ini tentu dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit, seperti:
- penyakit jantung,
- demensia,
- asma,
- kanker payudara dan usus besar,
- diabetes tipe 2,
- tekanan darah tinggi,
- asam urat dan penyakit kandung empedu,
- masalah kesuburan,
- nyeri punggung bagian bawah,
- gangguan fungsi hati, dan
- osteoartritis (nyeri sendi).
Tips mengetahui jumlah lemak viseral
Cara yang paling tepat menentukan berapa banyak lemak visceral yang dimiliki adalah dengan CT scan atau MRI. Namun, ada cara yang lebih sederhana untuk memeriksa jumlah lemak ini, antara lain:
- ambil meteran pengukur,
- lilitkan meteran di sekitar pinggang pada bagian pusar,
- periksa berapa lingkar perut, dan
- lakukan dalam keadaan berdiri.
Ukuran lemak perut normalnya bisa dilihat dari ukuran perut Anda yang tidak lebih dari 89 cm untuk wanita, sedangkan 101 untuk pria. Orang dengan tubuh berbentuk pir dianggap lebih sehat daripada bentuk tubuh apel.
Bentuk tubuh pir yakni ukuran pinggul dan paha lebih besar, tetapi bagian atas tubuh, yaitu perut, lebih kecil. Sementara itu, bentuk tubuh apel memiliki lebar pinggang dan pinggul sama besar yang nyari tanpa lekukan.
Cara menghilangkan lemak di perut
Pada dasarnya, cara menghilangkan atau lemak di perut tidak jauh berbeda dengan mengatasi obesitas. Anda bisa mulai mengubah pola makan menjadi lebih sehat, lebih sering berolahraga, dan mengendalikan penyebab kelebihan lemak viseral.
Di bawah ini sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi visceral fat.
1. Diet
Sayangnya, tidak ada diet yang bisa mengurangi lemak perut dengan cepat. Namun, semua jenis diet menurunkan berat badan biasanya dapat menghilangkan lemak viseral.
Anda bisa mencoba beberapa hal sebagai bagian dari pola makan sehat, seperti:
- makan makanan berserat,
- memperbanyak makan sayur, buah, dan biji-bijian,
- menghindari minuman manis dan perbanyak minum air putih,
- memperhatikan porsi makan harian,
- memilih sumber protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak,
- membatasi konsumsi daging merah, keju, dan mentega, serta
- mengonsumsi protein rendah lemak, seperti ikan dan kacang-kacangan.
Alangkah baiknya untuk mengetahui berapa kadar kalori yang dibutuhkan tubuh sebelum memulai diet. Dengan begitu, Anda bisa merencanakan pola makan sehat yang mengandung gizi yang seimbang untuk membakar lemak perut.
2. Rutin berolahraga
Diet penurun berat badan tidak akan berhasil bila tidak disertai dengan rutin berolahraga. Pasalnya, olahraga dapat mengurangi semua lemak, termasuk lemak visceral.
Umumnya, Anda dianjurkan untuk berolahraga ringan setidaknya selama 30 menit minimal 5 hari dalam satu minggu. Ada berbagai jenis olahraga dari ringan hingga sedang yang bisa dicoba untuk membakar lemak, seperti:
- jalan santai atau cepat,
- jogging,
- bersepeda, atau
- olahraga aerobik lainnya.
3. Tidur yang cukup
Tahukah Anda bahwa memiliki waktu tidur yang cukup dapat membantu mengurangi jumlah lemak di perut? Kurang tidur bisa menyebabkan Anda makan berlebihan dan memilih makanan yang tidak sehat.
Selain itu, kebiasaan tidur memengaruhi pelepasan ghrelin dan leptin dari tubuh. Kedua hormon ini berfungsi memberi tahu otak kapan harus mendapatkan asupan kalori. Alhasil, orang yang kurang tidur akan lebih tertarik pada makanan berkalori tinggi.
Itu sebabnya, gangguan tidur telah sering dikaitkan dengan memiliki lingkar pinggang yang lebih besar dan risiko obesitas.
Meski sama-sama menghilangkan lemak, mengurangi lemak visceral tidak dapat dilakukan dengan operasi sedot lemak. Untuk itu, membakar lemak di perut biasanya berfokus pada perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk memahami solusi yang tepat bagi Anda.
[embed-health-tool-bmi]