Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Prolaps Uteri, Turunnya Peranakan karena Otot Sekitar Panggul Melemah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 25/10/2021

    Prolaps Uteri, Turunnya Peranakan karena Otot Sekitar Panggul Melemah

    Prolaps uteri atau peranakan turun ditandai dengan kondisi rahim yang menonjol ke arah vagina. Kondisi ini dapat menyebabkan Anda merasa tidak nyaman, nyeri, dan berisiko menyebabkan komplikasi dan infeksi. Apa saja gejala dan bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan berikut.

    Apa itu prolaps uteri?

    dinding rahim atau endometrium tipis

    Melansir situs My Cleveland Clinic, uterine prolapse atau prolaps uteri adalah kondisi di mana otot dan ligamen yang menopang organ reproduksi dalam panggul yang melemah dan kendur.

    Akibatnya, rahim jatuh perlahan dan bergerak turun mendekati vagina. Selain posisinya yang turun, bentuk rahim juga akan berubah menyerupai buah pir.

    Pada kasus tertentu, beberapa organ dalam panggul lainnya juga ikut bergerak turun bersama rahim.

    Seperti kandung kemih, saluran urin (uretra), dan usus besar (kolorektal).

    Kondisi prolaps uteri dapat bervariasi tergantung seberapa lemah otot dan ligamen yang menopang rahim.

    Ada kondisi di mana seluruh rahim mengalami penurunan. Ada pula kondisi di mana hanya sebagian rahim yang menurun.

    Pada prolaps sebagian, bagian rahim yang turun akan menimbulkan tonjolan di saluran vagina. Peranakan turun dapat terjadi pada wanita di segala usia.

    Namun biasanya, lebih banyak terjadi pada wanita menopause dan yang pernah melahirkan normal setidaknya satu kali.

    Apa saja tanda dan gejala prolaps uteri?

    Melansir National Health Service, beberapa gejala umum peranakan turun antara lain adalah sebagai berikut.

    • Perut terasa tegang dan berat di perut bagian bawah dan area kemaluan.
    • Merasa tidak nyaman di bagian dalam vagina.
    • Merasa ada yang mengganjal di dalam vagina, terutama saat duduk.
    • Ada benjolan seperti batu kecil yang menonjol keluar dari vagina yang bisa dilihat atau diraba.
    • Merasa tidak nyaman, nyeri, atau mati rasa saat berhubungan seks.
    • Mengalami masalah saat buang air kecil seperti nyeri, merasa tidak tuntas, atau sering beser saat bersin atau batuk.
    • Merasakan keram perut dan nyeri panggul yang parah.
    • Punggung terasa nyeri terutama ketika mengangkat benda berat, dan saat berhubungan seks.

    Mungkin ada beberapa tanda atau gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang gejalanya, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.

    Peranakan turun yang tidak diobati dapat menyebabkan serviks borok dan meningkatkan risiko infeksi atau cedera organ panggul.

    Oleh karena itu, sebaiknya segera temui dokter jika mengalami kondisi seperti:

    • pendarahan vagina abnormal, disuria (anyang-anyangan), atau memiliki masalah saat buang air, serta
    • bila gejalanya tidak membaik setelah tiga bulan terapi atau berolahraga.

    Apa penyebab dan faktor risiko prolaps uteri?

    Prolaps uteri sering disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut.

    1. Kehamilan

    Selama hamil, rahim menahan bayi yang terus berkembang. Seiring waktu, otot penyangganya akan semakin melemah.

    Oleh karena itu, semakin sering Anda hamil, semakin rentan pula mengalami peranakan turun.

    2. Persalinan normal

    Selain kehamilan, proses saat persalinan normal bisa menyebabkan kondisi ini.

    Terutama bila melahirkan bayi besar, proses bersalin yang terlalu lama, dan mengejan terlalu kuat saat melahirkan.

    3. Aktivitas berat

    Selain pengaruh hamil dan melahirkan, aktivitas yang terlalu berat juga dapat menyebabkan peranakan turun.

    Ambil contoh, terlalu sering berkuat di perut karena mengangkat barang-barang yang berat.

    4. Penyakit tertentu

    Penyebab peranakan turun lainnya adalah bila wanita yang menderita penyakit tertentu yang menyebabkan tekanan pada perut, misalnya batuk kronis dan sembelit yang berkepanjangan.

    5. Berkurangnya kadar hormonal

    Risiko prolaps uteri akan meningkat seiring bertambahnya usia wanita dan menurunnya kadar hormon estrogen.

    Estrogen adalah hormon yang membantu menjaga otot-otot panggul tetap kuat.

    Wanita lansia atau post menopause merupakan orang yang memiliki risiko paling tinggi terhadap kondisi ini.

    6. Faktor penyebab lainnya.

    Selain aktivitas yang memberi tekanan pada otot-otot panggul seperti hamil, melahirkan, dan aktivitas berat.

    Faktor lainnya juga bisa berisiko menyebabkan peranakan turun, seperti:

    • riwayat operasi panggul,
    • memiliki ligamen yang lemah secara keturunan, serta
    • timbunan lemak pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan.

    Selain itu, mengutip Mayo Clinic, orang dengan ras Hispanik atau berkulit putih cenderung lebih berisiko mengalami kondisi ini.

    Apa komplikasi yang mungkin terjadi pada prolaps uteri?

    wanita mengalami endometritis

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, peranakan turun dapat terjadi bersamaan dengan turunnya sejumlah organ di dalam panggul lainnya seperti organ pencernaan dan sekresi.

    Bila ini terjadi, prolaps uteri dapat menimbulkan sejumlah komplikasi antara lain.

    1. Prolaps anterior (sistokel)

    Prolaps anterior adalah lemahnya jaringan ikat yang memisahkan kandung kemih dan vagina. Akibatnya, kandung kemih membengkak ke dalam vagina.

    Prolaps anterior juga disebut prolaps kandung kemih.

    2. Prolaps vagina posterior (rektokel)

    Prolaps vagina posterior lemahnya jaringan ikat yang memisahkan rektum (usus besar) dan vagina. Akibatnya, usus besar melebar ke dalam vagina.

    Anda mungkin mengalami kesulitan buang air besar karena kondisi ini.

    3. Rahim menonjol keluar

    Prolaps uteri yang parah dapat menyebabkan rahim turun hingga melewati bibir vagina. Akibatnya, rahim menonjol ke luar tubuh.

    4. Borok atau Infeksi

    Bagian rahim yang menonjol dapat bergesekan dengan pakaian sehingga dapat menyebabkan luka atau bisul pada vagina.

    Pada kasus yang langka, luka tersebut dapat terinfeksi.

    Bila tidak segera diobati, infeksi tersebut dapat menyebabkan serviks borok dan meningkatkan risiko cedera pada organ panggul.

    Bagaimana mendiagnosis prolaps uteri?

    Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan berikut.

    1. Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan panggul dan tes pap smear. Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa seberapa jauh peranakan turun ke vagina.

    2. Memeriksa kekuatan otot panggul

    Untuk mengecek kekuatan otot panggul, dokter akan meminta Anda mengernyitkan badan seperti ketika sedang menahan kencing.

    Anda akan diperiksa dalam keadaan berbaring dan berdiri.

    3. Mengisi kuisioner

    Anda mungkin diminta mengisi kuisioner atau menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh dokter.

    Tujuannya untuk mengetahui apakah prolaps uteri yang Anda alami mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

    4. USG panggul

    Bila perlu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lainnya seperti es lainnya seperti USG panggul.

    Tujuannya untuk mendapatkan gambaran posisi rahim Anda dan seberapa parah kondisinya.

    Jika dicurigai ada tumor di rahim, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan biopsi.

    5. Pemeriksaan urine

    Dokter mungkin akan melakukan tes tambahan, seperti tes urine, bila dicurigai terdapat infeksi.

    Selain itu, bila Anda memiliki gangguan saat buang air kecil, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pada kandung kemih.

    Apa pilihan pengobatan untuk prolaps uteri?

    pengobatan turun peranakan

    Pengobatan prolaps uteri ini tergantung pada tingkat keparahannya.

    Bila masih kategori ringan dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda tidak perlu menjalani pengobatan medis tertentu.

    Meski begitu, Anda tetap perlu memperbaiki pola hidup seperti:

    • menjaga berat badan ideal,
    • menghindari mengangkat benda yang berat, serta
    • mengatasi sembelit.

    Bila prolaps uteri yang Anda alami cukup parah, dokter mungkin akan menyarankan upaya pengobatan berikut.

    • Melakukan latihan Kegel untuk menguatkan otot dan ligamen yang menahan rahim dan vagina agar tidak kendur.
    • Terapi hormon seperti krim hormonal untuk membantu menguatkan otot dan ligamen.
    • Menggunakan cincin di dalam vagina untuk menahan rahim agar tetap pada tempatnya.
    • Dokter mungkin akan menyarankan pembedahan untuk mengikat kembali ligamen agar posisi rahim kembali pada tempatnya.
    • Pada kasus yang sangat parah, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan kandungan.

    Untuk mencegah terjadinya prolaps uteri, Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini.

    • Melakukan latihan Kegel secara rutin untuk memperkuat otot panggul.
    • Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
    • Memperbaiki pola makan, seperti makan makanan bernutrisi, minum banyak air ,dan makan makanan yang mengandung serat untuk menghindari sembelit.
    • Hindari membawa banyak barang berat.
    • Ketika mengangkat beban, gunakan kaki sebagai penopang, bukan pinggang atau punggung.
    • Mengobati batuk menahun yang diderita dan berhenti merokok.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 25/10/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan