Kista, miom, dan tumor sering kali dianggap sebagai kondisi yang sama, padahal ada beberapa perbedaan yang menjadi ciri khas dari masing-masing kondisi ini. Apa saja perbedaannya?
Perbedaan kista, miom, dan tumor
Perbedaan kista, miom, dan tumor bisa dilihat dari berbagai aspek. Untuk mengetahuinya, Anda perlu memahami gejala, penyebab, diagnosis, dan penanganan masing-masing kondisi.
Berikut perbedaan yang perlu diperhatikan.
1. Definisi kista, miom, dan tumor
Kista merupakan kantong berisi udara, cairan, atau bahan lainnya yang menempel pada organ seperti ginjal, hati, atau payudara. Benjolan ini tidak berbahaya karena bukan bersifat kanker.
Berbeda dengan kista, tumor merupakan benjolan yang terbentuk akibat pertumbuhan sel secara abnormal. Benjolan tersebut bisa bersifat jinak (nonkanker) dan ganas (kanker).
Sementara itu, miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada jaringan ikat atau otot pada rahim wanita. Tumor ini berpotensi berkembang menjadi kanker, tetapi kasusnya sangat jarang.
2. Gejala kista, miom, dan tumor
Umumnya, benjolan kista terasa lunak. Selain itu, kulit pada bagian yang terdampak akan terlihat kemerahan dan terasa nyeri ketika disentuh.
Tidak seperti kista, benjolan tumor terasa padat dan kencang. Pertumbuhan benjolan tumor juga jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan kista.
Terkadang, kemunculan benjolan juga bisa disertai dengan gejala lain, di antaranya:
- demam,
- tubuh terasa lelah,
- kesulitan untuk menelan, dan
- gangguan pernapasan.
Sementara itu, miom sering disamakan dengan kista ovarium. Padahal, keduanya mempunyai gejala yang berbeda.
Kista ovarium sering kali muncul tanpa gejala. Namun, saat kondisinya sudah parah, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti:
- nyeri panggul,
- perut terasa kembung,
- sering buang air kecil, hingga
- menstruasi tidak teratur.
Kondisi tersebut berbeda dengan miom yang mempunyai gejala berupa:
- sembelit,
- perdarahan hebat saat menstruasi,
- rasa tidak nyaman atau sakit saat berhubungan seks, serta
- menstruasi yang berlangsung hingga lebih dari 1 minggu.
Meski begitu, gejala pada masing-masing orang dapat berbeda. Untuk mengetahui kondisi yang menyebabkannya, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter.
3. Penyebab kista, miom, dan tumor
Penyebab kista berbeda-beda, tergantung jenisnya. Sebagai contoh, kista ovarium disebabkan sindrom polikistik ovarium atau gangguan hormon pada wanita saat masa subur.
Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab kista di antaranya:
- penumpukan sel kulit mati yang terjebak di bawah kulit,
- iritasi pada folikel rambut, dan
- gangguan pada kelenjar minyak di dalam kulit.
Sementara itu, tumor disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel baru terus tumbuh saat tubuh tidak membutuhkannya.
Tumor bersifat jinak saat pertumbuhannya terjadi pada satu tempat tanpa menyerang jaringan lain. Sementara itu, tumor ganas bersifat kanker dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Untuk miom, hingga kini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, munculnya miom diduga berkaitan dengan jumlah hormon estrogen yang berlebihan.