Tidak hanya periksa kandungan saat hamil, melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan meski tidak hamil juga penting untuk dilakukan oleh setiap wanita muda, lho. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan reproduksi yang baik guna mencegah penyakit tertentu.
Selain itu, adakah alasan lain mengapa wanita perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan meski tidak hamil? Simak jawabannya di sini, yuk.
Mengapa penting periksa kandungan meski tidak hamil?
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa periksa ke dokter kandungan meski tidak hamil adalah tindakan yang penting dan bermanfaat bagi kesehatan organ reproduksi dan kesejahteraan umum wanita.
Melansir Frances Mahon Deaconess Hospital, berikut adalah beberapa alasan mengapa memeriksakan diri ke dokter kandungan tetap penting.
1. Mendeteksi dini penyakit
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa hampir 100.000 wanita di Amerika Serikat setiap tahunnya didiagnosis mengidap berbagai bentuk kanker ginekologi, seperti kanker ovarium, rahim, leher rahim, vulva, hingga vagina.
Nah, salah satu manfaat terpenting dalam periksa ke dokter kandungan meski tidak hamil ialah mendeteksi dini penyakit tersebut.
Apalagi, banyak masalah ginekologi, seperti kanker atau PCOS, yang sulit untuk dideteksi.
Dengan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan, perubahan atau kelainan yang terjadi pada organ reproduksi dapat terdeteksi lebih dini, sehingga bisa ditangani dengan cepat.
2. Kesehatan menstruasi
Pemeriksaan ke dokter kandungan meski tidak hamil juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengelola masalah menstruasi.
Ini misalnya siklus yang tidak teratur, nyeri menstruasi yang parah (dismenore), atau perdarahan yang berlebihan.
Apalagi, masalah seperti menstruasi tidak teratur hingga perdarahan yang tidak normal bisa saja menjadi tanda kondisi kesehatan yang lebih serius.
Oleh karena itu, pemeriksaan ke dokter kandungan dapat membantu mendeteksi penyebab yang mendasarinya dan menemukan pengobatan yang tepat.
3. Melakukan konsultasi keluarga berencana
Periksa ke dokter kandungan meski tidak hamil juga bisa berguna bagi wanita yang ingin melakukan konsultasi seputar keluarga berencana.
Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, pemeriksaan ke dokter kandungan dapat membantu memastikan bahwa organ reproduksi berada dalam kondisi sehat dan siap untuk hamil.
Nantinya, dokter akan memberikan konsultasi seputar kesuburan, vitamin yang baik untuk dikonsumsi, hingga gaya hidup untuk mempersiapkan kehamilan.
4. Memantau alat kontrasepsi
Periksa ke dokter kandungan secara rutin meskipun tidak hamil sangat penting, terutama bagi Anda yang menggunakan alat kontrasepsi, seperti IUD atau implan.
Melakukan pemeriksaan ini dapat membantu memastikan bahwa metode kontrasepsi yang digunakan berfungsi dengan baik dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Selain itu, dengan memeriksakan diri ke dokter kandungan, Anda mungkin akan mendapatkan informasi terbaru tentang metode kontrasepsi yang mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.
5. Konsultasi seputar kesehatan seksual
Memeriksakan diri ke dokter kandungan meski tidak hamil juga dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah, seperti nyeri saat berhubungan intim hingga masalah orgasme.
Di dokter kandungan juga, wanita dapat melakukan pemeriksaan guna mendeteksi infeksi vagina.
Ini misalnya vaginosis bakterialis atau infeksi jamur yang dapat memengaruhi kesehatan seksual dan kenyamanan.
Kapan perlu periksa ke dokter kandungan meski tidak hamil?
Tidak hanya saat pertama kali periksa kandungan, ACOG merekomendasikan wanita untuk mengunjungi dokter kandungan atau obgyn pertama mereka ketika telah berusia 13—15 tahun atau pada usia Anda mulai aktif secara seksual.
Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap wanita perlu melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan setiap tahun guna memantau kesehatan reproduksinya secara keseluruhan.
Bila ini menjadi kunjungan pertama Anda ke dokter kandungan, Anda tidak perlu khawatir. Anda dapat berkonsultasi kepada dokter seputar permasalahan yang Anda rasakan.
Nantinya, dokter mungkin menanyakan banyak pertanyaan seputar Anda dan keluarga Anda. Beberapa di antaranya mungkin terkesan pribadi, seperti pertanyaan tentang masa menstruasi atau aktivitas seksual Anda.
Apa saja pemeriksaan yang mungkin dilakukan oleh dokter kandungan?
Ada tiga pemeriksaan yang mungkin akan dilakukan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi Anda. Berikut di antaranya.
1. Pemeriksaan fisik dasar
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, mulai dari memeriksa leher untuk kemungkinan kelainan tiroid, pemeriksaan payudara yang meliputi pencarian nyeri, benjolan, cairan puting, dan perubahan kulit.
Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan area eksternal vagina Anda untuk mencari adanya perubahan warna kulit, luka, benjolan, atau cairan vagina yang tidak biasa.
Jika Anda memiliki pertanyaan spesifik, Anda dapat meminta cermin dan menunjukkan kepada dokter setiap daerah yang menyita perhatian Anda.
2. Pemeriksaan panggul
Selama pemeriksaan panggul, dokter akan memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina Anda, sambil meletakkan satu tangan di atas perut di daerah kemaluan untuk merasakan organ internal.
Dokter juga dapat menggunakan spekulum untuk membuka dan menahan dinding vagina guna melihat leher rahim.
Jika pemeriksaan panggul Anda termasuk pap smear (hanya untuk wanita 21 tahun ke atas), dokter akan mengumpulkan sampel sel leher rahim Anda sebelum melepaskan spekulum.
Sampel ini akan digunakan untuk menguji untuk kanker serviks dan beberapa jenis infeksi.
Jika Anda aktif secara seksual, dokter mungkin juga menguji Anda untuk penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, sipilis, dan HIV.
Untuk menguji PMS, dokter akan mengambil contoh jaringan dan/atau melakukan tes darah selama pemeriksaan panggul.
3. Pemeriksaan bimanual
Setelah spekulum dilepaskan, dokter akan memeriksa apakah ada rasa sakit ketika leher rahim Anda digerakkan serta merasakan indung telur dan tuba falopi dari luar tubuh Anda untuk memeriksa adanya kelainan di daerah panggul.
Bagian dari pemeriksaan fisik ini dilakukan secara manual. Dokter akan menggunakan jari bersarung yang dilumasi dan menempatkan tekanan dari tangan lainnya terhadap perut Anda.
Pemeriksaan fisik pada area dubur juga dapat dilakukan. Pada pemeriksaan ini, dokter akan melibatkan memasukkan jari bersarung tangan ke dalam dubur Anda untuk mencari gejala mencurigakan.
Setelah segala pemeriksaan fisik dan konsultasi usai, Anda telah sukses melalui periksa ke dokter kandungan meski tidak hamil untuk pertama kalinya.
Namun jika ada satu titik selama kunjungan dokter di mana Anda tidak nyaman, Anda berhak dan harus meminta mengakhiri konsultasi tersebut.
Sebab, Andalah yang memegang kendali dari tubuh Anda dan perawatan kesehatan Anda sendiri.
Kesimpulan
- Periksa ke dokter kandungan meski tidak hamil penting bagi wanita muda sebagai bagian dari menjaga kesehatan reproduksi, mencegah penyakit, dan memantau kondisi tubuh secara menyeluruh.
- Pemeriksaan rutin dapat mendeteksi dini penyakit seperti kanker, mengelola masalah menstruasi, memberikan konsultasi keluarga berencana, memantau alat kontrasepsi, dan mengatasi masalah kesehatan seksual.
- ACOG merekomendasikan kunjungan pertama ke dokter kandungan pada usia 13—15 tahun atau saat mulai aktif secara seksual, dengan pemeriksaan tahunan untuk memantau kesehatan reproduksi secara keseluruhan.
[embed-health-tool-ovulation]