Tahukah Anda bahwa nafsu wanita dipengaruhi oleh siklus menstruasi? Itulah mengapa gairah wanita umumnya akan naik-turun mengikuti siklus bulanannya. Lantas, mengapa nafsu wanita bisa meningkat saat ovulasi atau masa subur? Ini dia penjelasan lengkapnya.
Mengapa nafsu wanita tinggi saat ovulasi?
Ovulasi adalah proses yang terjadi ketika ovarium atau indung telur melepaskan sel telur. Ini merupakan bagian dari siklus menstruasi wanita yang terjadi setiap bulannya.
Studi yang diterbitkan di jurnal Evolutionary Psychology menyatakan bahwa wanita mengalami peningkatan libido atau hasrat berhubungan di masa subur atau ovulasi ini.
Inilah mengapa, pada masa ovulasi, wanita umumnya akan mengalami peningkatan frekuensi berhubungan intim. Mengapa demikian? Ini beberapa alasannya.
1. Perubahan hormon
Selama ovulasi, kadar hormon estrogen dan luteinizing hormone (LH) meningkat secara signifikan.
Peningkatan hormon reproduksi wanita ini memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk libido yang menjadi tinggi saat masa subur.
Selain lonjakan hormon estrogen, selama masa ovulasi ini, oksitosin (hormon cinta yang memengaruhi libido) juga berada pada titik tertinggi.
2. Sinyal alami untuk reproduksi
Secara biologis, peningkatan libido selama ovulasi adalah cara tubuh untuk mendorong proses pembuahan.
Dengan kata lain, peningkatan hasrat seksual pada saat ini adalah sinyal alami tubuh untuk memaksimalkan peluang kehamilan.
Pasalnya, pada masa ovulasi ini, peluang wanita untuk hamil sangatlah tinggi.
3. Keputihan meningkatkan sensitivitas
Sebelum mengalami menstruasi, umumnya wanita akan mengalami keputihan yang mungkin terlihat putih bening dari dalam tubuh.
Peningkatan jumlah cairan atau keputihan ini membuat vagina menghasilkan “pelumas” lebih banyak sehingga area genital terasa lebih sensitif.
Hal inilah yang menyebabkan saat masa subur nafsu wanita untuk berhubungan meningkat.
4. Tekanan pada G-Spot
Pada beberapa wanita, perut kembung dapat terjadi menjelang menstruasi atau saat PMS (premenstrual syndrome).
Hal ini terjadi karena perubahan kadar estrogen dan progesteron menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh yang memicu perut kembung.
Menariknya, perut kembung ini tidak hanya membuat wanita tidak nyaman, tetapi juga dapat memberikan tekanan pada G-spot yang terletak di daerah panggul, sehingga dapat meningkatkan nafsu wanita saat ovulasi.
5. Meningkatkan energi dan mood
Banyak wanita merasa lebih energik dan memiliki mood yang lebih baik selama masa ovulasi. Peningkatan energi dan perasaan positif ini sering kali berhubungan dengan hasrat seksual.
Pada beberapa wanita, saat ia merasa bahagia dan penuh energi, keinginan untuk berhubungan intim juga cenderung meningkat.
Inilah yang menjadi penyebab wanita mengalami libido tinggi saat masa subur datang.
Apa tanda wanita saat ovulasi lainnya?
Menurut Fertility Foundation berikut adalah beberapa gejala wanita sedang ovulasi, selain libido yang tinggi saat masa subur.
- Perubahan lendir serviks. Lendir serviks menjadi jernih, elastis, dan licin, mirip dengan putih telur.
- Peningkatan suhu tubuh basal (BBT). Suhu tubuh basal sedikit meningkat setelah ovulasi.
- Nyeri ovulasi atau mittelschmerz. Beberapa wanita mengalami kram atau nyeri ringan saat ovulasi di perut bagian bawah.
- Mual. Saat masa subur, wanita juga dapat mengalami perasaan mual selain nafsu yang meningkat.
- Nyeri payudara. Perubahan hormon dapat menyebabkan nyeri atau sensitivitas pada payudara.
- Peningkatan indra penciuman. Selain libido tinggi, sensitivitas terhadap bau bisa meningkat saat wanita berada pada masa subur.
- Pusing. Masa subur juga dapat menyebabkan wanita pusing dan sakit kepala karena perubahan hormon dapat memengaruhi sistem saraf yang menyebabkan tingginya kadar histamin.
- Perubahan suasana hati. Selain nafsu yang tinggi saat ovulasi, wanita juga dapat mengalami perubahan suasana hati, seperti mudah tersinggung pada masa ini.
Yang perlu diingat adalah bila Anda mengalami libido tinggi saat masa subur dan diikuti dengan beberapa gejala di atas, Anda tidak sendirian. Hal ini adalah normal dialami oleh wanita.
Namun, bila beberapa gejala seperti mual dan kram pada masa ini mengganggu aktivitas, Anda bisa menguranginya dengan melakukan olahraga ringan.
Pasalnya, peregangan dapat membantu meredakan nyeri dan kram perut yang kerap terjadi selama masa ovulasi atau masa subur.
Kesimpulan
[embed-health-tool-ovulation]