Infeksi jamur termasuk kondisi yang kerap terjadi pada vagina. Meski umumnya bukan kondisi yang berbahaya, gejala infeksi jamur pada vagina bisa terasa cukup mengganggu. Ketahui informasi lengkap seputar infeksi jamur vagina di bawah ini.
Apa itu infeksi jamur vagina?
Infeksi jamur vagina adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida di vagina.
Infeksi jamur pada vagina juga sering disebut infeksi ragi atau kandidiasis (candidiasis).
Dalam jumlah normal, keberadaan bakteri dan sel ragi di vagina menandakan kondisi organ intim yang sehat.
Namun, ketika jumlahnya berlebih hingga berkali-kali lipat, jamur akan menyebabkan masalah pada vagina.
Kandidiasis bukan termasuk penyakit menular seksual. Akan tetapi, hubungan seks bisa membuat jamur berpindah ke pasangan.
Oleh sebab itu, Anda perlu segera mengobati kondisi ini agar jamur tak menyebar ke orang lain.
Untuk kondisi ringan, biasanya pengobatan selama beberapa hari membantu meredakan gejala.
Sementara itu, dalam kasus yang lebih parah, proses penyembuhan diperlukan waktu hingga sekitar dua minggu.
Seberapa umumkah infeksi jamur vagina?
Perempuan di semua usia berisiko terkena infeksi jamur vagina, terutama yang sudah masuk dan lewat masa pubertas.
Bahkan, melansir dari Cleveland Clinic, sekitar 75% wanita diperkirakan pernah mengalami penyakit ini setidaknya satu kali seumur hidup.
Kondisi ini juga diketahui menjadi penyebab vaginitis paling sering ke dua di antara penyebab lainnya.
Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor-faktor risikonya. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina memiliki berbagai ciri-ciri yang cukup jelas terlihat. Berbagai tanda dan gejala yang biasanya muncul, yaitu sebagai berikut.
- Gatal-gatal pada vagina.
- Pembengkakan di sekitar vagina.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks.
- Kemerahan atau ruam di sekitar vagina.
- Lecet atau kulit kering di sekitar vulva.
- Keputihan kental berwarna keabuan atau putih yang terlihat seperti keju.
Semakin lama Anda membiarkan berbagai gejala tersebut tanpa mengobatinya, akan semakin memperparah kondisi ini.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika ini adalah kali pertama Anda mengalami infeksi jamur pada vagina. Penyakit ini dapat dengan mudah disembuhkan asal segera diobati.
Anda juga perlu segera ke dokter jika gejala tidak kunjung reda meski sudah dilakukan pengobatan dengan krim antijamur yang dijual bebas di pasaran.
Selain itu, jangan tunda lagi untuk konsultasi ke dokter jika gejala semakin parah atau justru bertambah banyak.
Penyebab infeksi jamur vagina
Jamur Candida albicans adalah penyebab utama sebagian besar kasus infeksi jamur pada vagina.
Ketika perkembangbiakan terjadi tidak terkendali, keberadaan jamur ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada vagina.
Pertumbuhan berlebih dari jamur Candida yang masuk ke dalam sel vagina bisa memicu kemunculan gejala yang sangat mengganggu.
Infeksi ragi yang disebabkan oleh jenis lain dari jamur Candida bisa lebih sulit diobati dan umumnya membutuhkan terapi yang lebih intensif.
Faktor risiko infeksi jamur vagina
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat meningkatkan risiko perempuan terkena infeksi jamur pada vagina.
- Minum antibiotik, seperti penisilin, erythromycin, tetrasiklin, dan amoxicillin, dengan efek samping yang bisa mengganggu pH alami vagina.
- Kehamilan akibat vagina menghasilkan lebih banyak glikogen.
- Ibu menyusui akibat peningkatan estrogen.
- Pakai kontrasepsi, berupa pil KB atau IUD, karena mengandung tambahan hormon estrogen dan progesteron.
- Diabetes yang tidak terkendali karena jamur di vagina hidup dari kadar gula darah.
- Sistem imun lemah atau terganggu akibat suatu kondisi tertentu, seperti HIV/AIDS, diabetes, menjalani kemoterapi, menerima cangkok organ, rawat inap di rumah sakit, dan menggunakan obat steroid.
- Mengenakan pakaian dalam terlalu ketat dan terbuat dari kain sintetis tidak menyerap keringat, seperti nilon.
- Seks yang tidak aman, terutama kontak seks oral dengan pria yang punya oral thrush (sariawan) atau seks vaginal dengan pria yang memiliki infeksi jamur di penis.
Diagnosis infeksi jamur vagina
Untuk mendiagnosis infeksi jamur vagina, pertama-tama dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan riwayat kesehatan Anda.
Dalam hal ini dokter umumnya akan menanyakan riwayat infeksi vagina atau infeksi menular seksual.
Setelah itu, pdokter memeriksa bagian luar vagina (vulva) untuk melihat tanda-tanda infeksi dengan tahapan berikut.
- Dokter melakukan pemeriksaan panggul untuk melihat seberapa parah infeksi yang Anda alami.
- Alat yang disebut spekulum dimasukkan ke dalam vagina untuk menahan dindingnya tetap terbuka. Hal ini dilakukan agar dokter lebih leluasa memeriksa vagina dan leher rahim.
- Dokter akan mengambil sampel cairan vagina untuk menentukan jenis jamur yang menyebabkan infeksi.
Dengan mengetahui jenis jamur yang menginfeksi, dokter akan lebih mudah untuk menentukan pilihan obat terutama untuk penyakit yang berulang.
Jika diperlukan, dokter juga akan mengambil sampel urine untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi saluran kemih (ISK).
Pengobatan infeksi jamur vagina
Pengobatan infeksi jamur vagina biasanya ditentukan dari tingkat keparahan gejala. Dalam hal ini biasanya dokter membagi pengobatan menjadi dua kategori yaitu infeksi ringan dan parah.
1. Infeksi ringan
Untuk infeksi ringan, pengobatan dapat dilakukan menggunakan obat antijamur berupa krim, salep, tablet, atau supositoria selama kurang lebih tiga hari.
Ada obat antijamur yang harus diperoleh dengan resep dokter, tetapi ada juga yang bisa dibeli sendiri secara bebas di apotek.
Pilihan obat antijamur yang biasanya digunakan, yaitu sebagai berikut.
Meski dibeli secara bebas, Anda tetap perlu melakukan konsultasi lanjutan dengan dokter untuk memastikan obatnya bekerja.
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika ternyata gejalanya muncul lagi dalam waktu dua bulan.
2. Infeksi yang parah
Pengobatan untuk kasus infeksi parah tentu saja tidak bisa disamakan dengan yang ringan. Infeksi jamur dikatakan parah jika disertai kondisi berikut ini.
- Membuat vagina mengalami kemerahan, bengkak, dan gatal yang menyebabkan luka di jaringan sekitarnya.
- Mengalami infeksi jamur vagina sebanyak lebih dari empat kali dalam setahun.
- Memiliki infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida selain Candida albicans.
- Sedang hamil.
- Memiliki diabetes kronis.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat pengobatan atau penyakit tertentu.
- Positif HIV.
Untuk mengatasi infeksi yang cukup parah, dokter biaasanya akan memberikan perawatan seperti berikut ini.
- Menggunakan krim, salep, tablet, atau supositoria selama kurang lebih 14 hari.
- Memberikan dua atau tiga dosis antijamur minum, yaitu fluconazole (Diflucan).
- Memberikan resep fluconazole jangka panjang yang diminum seminggu sekali selama 6 minggu atau antijamur oles.
Jika infeksinya terus berulang, dokter akan meminta pasangan Anda untuk ikut diperiksa.
Kondisi ini mungkin terjadi karena pasangan juga memiliki penyakit ini, sehingga terjadi infeksi berulang.
Perawatan rumahan untuk infeksi jamur vagina
Selain pengobatan secara medis, beberapa perawatan di rumah juga bisa dilakukan untuk meredakan gejala yang timbul.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi infeksi jamur vagina.
1. Membersihkan vagina dengan benar
Anda dianjurkan untuk membersihkan vagina dengan air hangat suam kuku. Berikut caranya.
- Basuhlah vagina dari depan ke belakang agar kuman yang menempel di anus tidak berpindah dan masuk ke vagina.
- Setelah itu, usap dengan tisu atau handuk lembut dan tepuk perlahan hingga kering.
Usahakan untuk tidak melakukan douching atau membersihkan vagina dengan bahan kimia khusus atau sabun berpewangi.
Ini karena kulit vagina Anda sedang dalam masa sensititif yang rentan mengalami iritasi.
2. Rutin mengganti celana dalam
Gantilah celana dalam minimal dua kali sehari. Jika selama seharian Anda berkegiatan di luar ruangan atau melakukan kegiatan yang banyak mengeluarkan keringat, gantilah lebih sering.
Jangan menggunakan celana lembap dalam waktu lama karena bisa meningkatkan risiko infeksi. Pilihlah celana berbahan katun yang bisa memberikan sirkulasi udara yang bagus.
Selain itu, hindari celana yang terlalu ketat karena bisa membuat keringat terperangkap di kulit sehingga celana bisa terlalu lembap.
3. Menggunakan kondom saat seks
Untuk mencegah penyebaran infeksi ke pasangan, sebaiknya gunakan kondom saat berhubungan badan.
Namun ingat, jangan dulu melakukan seks saat mengalami infeksi jamur vagina sebelum diperbolehkan oleh dokter.
Tanyakan terlebih dahulu kira-kira kapan waku yang tepat untuk kembali berhubungan dengan pasangan.
4. Mengonsumsi yoghurt
Yoghurt mengandung bakteri baik yang bisa mengembalikan keseimbangan bakteri dan jamur di dalam vagina.
Selain itu, yoghurt juga mengandung kalsium yang mendukung perkembangan bakteri baik dalam vagina.
Makan yoghurt setiap hari diduga membantu menghentikan infeksi jamur kambuh kembali.
5. Menjaga kadar gula darah
Jaga gula darah agar tetap pada kadar yang normal di dalam tubuh, terutama jika Anda memiliki diabetes.
Bila perlu, Anda bisa mengikuti pola diet khusus untuk penderita diabetes.
Pencegahan infeksi jamur vagina
Tidak ada cara pasti untuk mencegah infeksi jamur Candida. Tapi tindakan tertentu dapat mengurangi risiko Anda terkena infeksi jamur vagina.
Satu hal yang paling mendasar dan wajib dilakukan adalah dengan memelihara kebersihan vagina yang baik.
Jamur tumbuh subur di area lembap dan hangat. Maka itu, sebisa mungkin jaga vagina Anda tetap bersih dan kering.
Hindari mencuci vagina dengan sabun wangi yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina.
Pada dasarnya vagina sudah punya cara sendiri untuk membersihkan diri dengan menjaga kadar pH serta koloni bakteri tetap seimbang.
Oleh karena itu, Anda cukup membasuh vagina dengan air hangat suam-suam kuku satu sampai dua kali sehari.
Untuk meringankan gejala bau tak sedap, gatal, keputihan, atau mencegah iritasi dan infeksi pada area vagina, Anda bisa menggunakan produk pembersih kewanitaan, terutama selama menstruasi, saat vagina sangat rentan terkena infeksi.
Pembersih antiseptik kewanitaan yang baik sepatutnya mengandung bahan aktif Povidone Iodine dan sama sekali tidak mengandung pewangi, parfum, atau zat sabun.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-ovulation]