backup og meta
Kategori

4

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Penyebab Vagina Bengkak Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 02/01/2023

Penyebab Vagina Bengkak Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Bukan hanya pembengkakan pada kaki dan tangan, ibu hamil sering kali juga merasakan pembengkakan pada vagina. Vagina yang bengkak ini biasanya akan semakin mengganggu saat memasuki hamil tua.

Kondisi ini sebenarnya cukup umum ditemui. Namun, rasa tidak nyaman yang menyertai sering kali membuat ibu hamil merasa khawatir.

Lantas, apa sebenarnya penyebab vagina bengkak saat hamil dan bagaimana penanganannya?

Tanda dan gejala vagina bengkak saat hamil

vagina bengkak

Pembengkakan pada vagina umumnya tidak disertai dengan gejala lain. Namun, Anda mungkin mengalami beberapa hal berikut.

Pada kasus tertentu, pembengkakan pada vagina saat hamil akan disertai gejala yang lebih serius. Jika gejala ini terjadi, sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.

Normalkah jika vagina terasa bengkak saat hamil?

Pembengkakan pada vagina merupakan hal yang normal. Kondisi ini bisa mulai terjadi pada bulan pertama setelah pembuahan dan semakin terasa seiring dengan bertambahnya usia kandungan. Inilah mengapa vagina bengkak lebih sering terjadi saat hamil tua.

Penyebab vagina bengkak saat hamil

Terdapat beberapa penyebab vagina bengkak saat hamil. Beberapa kondisi berikut juga bisa Anda alami di luar masa kehamilan.

1. Peningkatan aliran darah

Selama kehamilan, aliran darah di area rahim akan meningkat karena kebutuhan pertumbuhan janin.

Aliran darah yang lebih deras ini akan menekan area vagina dan menyebabkan pembengkakan.

2. Penyempitan pembuluh vena

Saat rahim membesar, pembuluh darah vena akan mengalami penyempitan. Kondisi ini akan membuat kaki hingga vagina ibu hamil membengkak.

Pembengkakan ini biasanya semakin terasa pada trimester ketiga, terutama saat kepala bayi sering berada di bawah panggul.

3. Kebersihan vagina tidak terjaga

Vagina bengkak saat hamil juga dapat disebabkan oleh kebersihan vagina yang tidak terjaga.

Pasalnya, bakteri dan jamur akan dengan mudah berkembang biak dan mengakibatkan pembengkakan hingga peradangan.

4. Vaginitis (peradangan pada vagina)

Pembengkakan vagina karena vaginitis (peradangan pada vagina) biasanya disertai dengan rasa gatal dan perih.

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, vaginitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri pada vagina, penyakit trikomoniasis, hingga infeksi virus.

5. Kista membuat vagina bengkak saat hamil

Penyebab bengkak pada vagina ibu hamil yang selanjutnya ialah penyumbatan pada kelenjar Bartholin. Kondisi ini lebih dikenal dengan kista Bartholin.

Kelenjar Bartholin merupakan kelenjar yang mengeluarkan cairan pelumas vagina. Anda perlu mendapatkan penanganan dari dokter untuk mengatasi vagina bengkak akibat kondisi ini.

6. Edema

Saat hamil, cairan yang menumpuk di dalam tubuh akan semakin banyak. Cairan terus tertimbun di dalam beberapa bagian tubuh sehingga menyebabkan edema.

Anda akan berisiko lebih besar terkena edema saat hamil jika mengidap penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, dan diabetes.

7. Pemakaian produk tertentu

Pemilihan sabun, kondom, dan produk perawatan area kewanitaan juga berisiko menyebabkan pembengkakan.

Meski diklaim dapat menjaga kesehatan vagina, produk-produk perawatan tersebut kerap mengandung bahan-bahan alergen yang sensitif untuk kulit.

8. Infeksi jamur

Salah satu penyebab pembengkakan vagina yang paling umum ialah infeksi jamur Candida albicans.

Dalam jumlah yang normal, Candida albicans tidak akan mengundang masalah. Namun, jika pertumbuhannya tidak wajar, jamur kandida akan membuat vagina Anda membengkak dan meradang.

Pengobatan vagina bengkak saat hamil

cek lab ibu hamil

Pada dasarnya, vagina yang terasa bengkak saat hamil bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan. Ini merupakan hal yang normal dan akan menghilang dari vagina usai melahirkan.

Akan tetapi, jika pembengkakan diakibatkan oleh infeksi, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Pengobatan infeksi jamur pada vagina biasanya dilakukan dengan pemberian obat antijamur seperti mikonazol, terkonazol, atau flukonazol.

Perawatan rumahan untuk vagina bengkak

Selain dengan mendatangi dokter, Anda juga dapat mengatasi pembengkakan selama kehamilan dengan cara rumahan seperti berikut.

1. Pilih celana dalam yang tepat

Untuk mencegah pertumbuhan jamur, pilihlah pakaian dalam dengan bahan katun dan tidak terlalu ketat.

Jangan lupa mengganti pakaian dalam secara berkala, terutama saat sudah terasa lembap.

2. Perbanyak gerak

Bediri atau duduk dengan posisi sama dalam waktu yang lama bisa menyebabkan tekanan pada area vagina dan memicu pembengkakan.

Oleh karena itu, rajinlah untuk berganti posisi atau menyelinginya dengan menggerakkan kaki Anda.

3. Kompres air hangat atau air es

Masukkan air hangat atau air es ke dalam wadah, lalu balut denggan handuk atau kain bersih. Setelah itu, gunakan untuk mengompres vagina.

Diamkan kompresan selama 10–20 menit atau angkat jika air sudah kembali ke suhu normal.

Kompres ini akan membuat Anda merasa lebih nyaman dan mengurangi nyeri pada vagina akibat pembengkakan.

4. Posisikan kaki lebih tinggi

Ambil posisi berbaring paling nyaman, lalu angkat kaki hingga lebih tinggi posisi jantung. Letakkan bantal di area panggul untuk membantu menahan kaki.

Cara ini akan membuat aliran darah lebih lancar dan mengurangi pembengkakan. Anda juga bisa menerapkan cara ini dengan senam Kegel.

5. Mengatur pola makan

Cara mengatasi vagina bengkak saat hamil yang selanjutnya ialah dengan mengatur pola makan.

Pilih makanan kaya serat supaya Anda bisa buang air besar secara rutin. Pasalnya, buang air besar yang tidak lancar juga bisa mengakibatkan vagina tertekan dan mengalami pembengkakan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 02/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan