backup og meta

5 Penyebab Berat Badan Naik Saat Haid dan Cara Mengontrolnya

5 Penyebab Berat Badan Naik Saat Haid dan Cara Mengontrolnya

Perut kram, jerawat, sakit punggung, dan gejolak emosi yang naik-turun merupakan beberapa tanda menstruasi akan segera datang atau PMS. Selain itu, banyak pula wanita yang mengeluhkan bahwa berat badan naik saat haid.

Sebenarnya, bisakah hal tersebut terjadi dan kenapa saat haid BB bisa naik? Ketahui jawabannya di bawah ini.

Apa penyebab berat badan naik saat haid?

berat badan turun karena stres

Menstruasi merupakan bagian normal dari siklus reproduksi wanita yang terjadi setiap bulan. Namun, banyak wanita yang mengalami kenaikan berat badan (BB) saat haid, yang sering kali membuat mereka khawatir. 

Sebenarnya, kondisi ini adalah hal yang normal terjadi, dan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan berat badan bertambah saat haid. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Perubahan hormon

Berat badan yang naik menjelang haid bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang terkait dengan perubahan hormon. 

Pada minggu sebelum menstruasi, kadar progesteron meningkat. Progesteron adalah hormon yang dapat merangsang nafsu makan, sehingga saat progesteron naik, Anda cenderung makan lebih banyak.

Estrogen juga berperan dalam mengatur serotonin, yaitu neurotransmitter yang mengontrol mood, termasuk mood saat haid, dan menurunkan nafsu makan

Ketika kadar estrogen turun menjelang menstruasi, kadar serotonin juga turun, yang membuat nafsu makan meningkat.

Kadar serotonin yang rendah juga dapat meningkatkan keinginan makan makanan manis, karena makanan tinggi karbohidrat membantu tubuh memproduksi serotonin.

Saat serotonin rendah, otak cenderung menginginkan lebih banyak gula. Makan makanan tinggi gula dapat meningkatkan asupan kalori dan menyebabkan penambahan berat badan.

2. Retensi air dalam tubuh

Selain meningkatkan nafsu makan, perubahan hormon dalam tubuh selama menstruasi juga dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh

Sebelum menstruasi, kadar estrogen dan progesteron turun secara drastis. Penurunan ini memberi sinyal pada tubuh untuk memulai menstruasi. 

Estrogen dan progesteron juga memengaruhi cara tubuh mengatur cairan. Ketika kadar hormon ini berfluktuasi, jaringan tubuh cenderung menahan lebih banyak air, yang mengarah pada retensi air atau edema.

Retensi air bisa menyebabkan pembengkakan atau rasa kembung di area payudara, perut, atau kaki. Hal ini dapat meningkatkan berat badan, tetapi tidak berhubungan dengan penambahan lemak tubuh.

Melansir dari International Journal of Women’s Health, retensi air adalah gejala umum premenstrual syndrome (PMS) yang dialami oleh 92% wanita yang mengalami menstruasi.

3. Perut kembung

Perut kembung atau kram perut saat haid bisa membuat pakaian terasa lebih ketat dan tidak nyaman.

Hal tersebut yang sering kali dianggap sebagai penambahan berat badan, meskipun ini sebenarnya bukan penambahan berat badan yang sesungguhnya.

Perubahan hormon selama menstruasi dapat meningkatkan produksi gas di saluran pencernaan yang menyebabkan kembung. 

Retensi air di bagian perut juga dapat berkontribusi pada rasa kembung ini.

Rasa kembung sering kali digambarkan sebagai perasaan perut yang kencang atau bengkak, yang bisa memengaruhi bagian tubuh lainnya juga.

4. Masalah pencernaan

Selama siklus menstruasi, fluktuasi hormon dapat menyebabkan perubahan tubuh, termasuk masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan nyeri perut. 

Ketidaknyamanan dan perut kembung ini bisa membuat Anda merasa seolah-olah berat badan Anda bertambah.

Pada minggu sebelum menstruasi, kadar progesteron meningkat, yang dapat menyebabkan kontraksi otot usus, sehingga proses pencernaan menjadi lebih lambat dan memicu sembelit. 

Saat menstruasi dimulai, rahim melepaskan prostaglandin, yang menyebabkan kontraksi otot di rahim dan usus, sehingga dapat menimbulkan nyeri panggul dan perut.

Prostaglandin juga dapat menyebabkan diare dengan mengganggu keseimbangan elektrolit dan cairan di usus halus.

5. Penurunan kadar magnesium

Penyebab berat badan bertambah saat haid juga bisa berupa penurunan kadar magnesium dalam tubuh. 

Saat menstruasi dimulai, kadar magnesium dalam tubuh akan menurun secara bertahap dan dapat memicu rasa ingin mengonsumsi makanan tinggi gula. 

Hal ini tentu dapat menjadi penyebab berat badan naik saat menstruasi.

Magnesium adalah mineral yang mengatur hidrasi dalam tubuh. Kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan dehidrasi. 

Namun, dehidrasi dapat menyamarkan dirinya sebagai rasa lapar. Dehidrasi juga dapat menciptakan rasa ingin mengonsumsi makanan manis padahal sebenarnya hanya haus. 

Bagaimana cara mengendalikan berat badan yang naik saat haid?

cara agar tidak bocor saat haid di sekolah

Untuk mengontrol berat badan bertambah saat haid, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut sejak sebelum periode menstruasi Anda datang.

  • Minum 8–10 gelas air per hari untuk menghilangkan retensi air.
  • Hindari makanan berlemak, alkohol, dan kafein yang memicu tubuh untuk menahan air, khususnya sebelum periode menstruasi terjadi. 
  • Batasi makanan yang mengandung tinggi garam sebelum dan saat menstruasi untuk mengurangi berat air di dalam tubuh. Ini artinya, kurangi makanan asin maupun makanan yang berpengawet. Ini dapat menjadi cara mencegah BB naik saat haid. 
  • Konsumsi diuretik juga dapat menjadi cara untuk mengurangi retensi air dengan cara meningkatkan produksi urine. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. 
  • Selalu lakukan olahraga sebelum dan saat menstruasi secara teratur. Aktivitas fisik yang teratur membantu mengurangi gejala pramenstruasi. Selain itu, olahraga dapat membantu mengurangi stres dan mengurangi nafsu makan yang timbul saat hormon estrogen memuncak (tepat sebelum darah menstruasi keluar).
  • Kontrol nafsu makan yang meningkat jelang menstruasi. Jangan sampai terlalu memanjakan diri dan menuruti nafsu untuk makan berlebihan agar berat badan tidak naik saat menstruasi. 
  • Konsumsi suplemen magnesium yang disarankan oleh dokter. 

Itu beberapa penyebab berat badan naik saat haid yang perlu Anda ketahui dan cara mengontrolnya.

Pada dasarnya, kondisi ini hanya bersifat sementara dan berat badan Anda akan kembali menyusut setelah menstruasi selesai.

Kesimpulan

  • Kenaikan berat badan saat haid sebenarnya merupakan hal yang normal dan sementara.
  • Beberapa faktor utama yang berperan dalam kenaikan berat badan saat menstruasi antara lain perubahan hormon, retensi air dalam tubuh, perut kembung, masalah pencernaan, serta penurunan kadar magnesium. 
  • Kenaikan berat badan ini lebih disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan metabolisme yang terjadi sebelum dan selama menstruasi, bukan penambahan lemak tubuh. 
  • Guna mengatasi hal ini, disarankan untuk minum banyak air, menghindari makanan berlemak dan asin, berolahraga secara teratur, serta mengontrol nafsu makan. Mengonsumsi suplemen magnesium mungkin bisa membantu mengurangi gejala terkait menstruasi.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kick PMS bloat to the curb. (2024). Retrieved 12 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/water-retention/art-20044983

Feintuch, S. (2024). Understanding Period Weight Gain. Retrieved 12 December 2024, from https://www.healthywomen.org/your-health/understanding-period-weight-gain

The connection between Menstrual Cycle and Weight. (n.d.). Retrieved 12 December 2024, from https://www.pinkishe.org/blog-post/the-connection-between-menstrual-cycles-and-weight

Sawai A, et al. (2018). MRI reveals menstrually-related muscle edema that negatively affects athletic agility in young women. Retrieved 12 December 2024, from https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0191022

Seo AY, et al. (2013). Abdominal bloating: Pathophysiology and treatment. Retrieved 12 December 2024, from https://www.jnmjournal.org/journal/view.html?doi=10.5056/jnm.2013.19.4.433

Tacai PM, et al. (2015). Characterization of symptoms and edema distribution in premenstrual syndrome. Retrieved 12 December 2024, from https://www.dovepress.com/characterization-of-symptoms-and-edema-distribution-in-premenstrual-sy-peer-reviewed-fulltext-article-IJWH

Your menstrual cycle. (2021). Retrieved 12 December 2024, from https://www.womenshealth.gov/menstrual-cycle/your-menstrual-cycle/

Kohndoker F, et al. (2017). Serum calcium and magnesium levels during different phases of the menstrual cycle. Retrieved 12 December 2024, from https://pdfs.semanticscholar.org/4c86/12a9144274336b0dd1d48795b2d56afcc01e.pdf

Premenstrual syndrome (PMS). (2021). Retrieved 12 December 2024, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/Premenstrual-Syndrome 

Premenstrual syndrome (PMS). (2021). Retrieved 12 December 2024, from https://www.womenshealth.gov/menstrual-cycle/premenstrual-syndrome

Versi Terbaru

20/12/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Migrain Saat Haid? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa Tidak Boleh Cabut Gigi Saat Haid?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan