Puting adalah bagian dari payudara manusia. Dalam dunia medis, ini disebut dengan nama papila. Baik wanita maupun pria dari semua usia memiliki papila pada payudaranya masing-masing. Lalu bagaimana ciri-ciri puting normal dan tidak normal? Simak pembahasannya di sini, ya!
Ciri-ciri puting payudara yang normal
Puting atau papila sebagian besar terdiri dari serat otot polos. Ia berada di tengah-tengah areola payudara.
Areola adalah area gelap di tengah payudara.
Selama masa pubertas anak perempuan, pigmen yang berada di papilla dan areola akan meningkat sehingga warnanya jadi lebih gelap.
Selain itu, bentuk puting payudara juga semakin menonjol.
Untuk wanita, bagian ini berfungsi untuk laktasi atau menyalurkan air susu ibu kepada bayi. Sementara untuk pria, puting tidak memiliki fungsi tertentu.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa puting pria berfungsi sebagai zona erotik yang bisa menghasilkan rangsangan.
Saat ia mengeras, itu pertanda pria tersebut sedang terangsang.
Adapun ciri-ciri puting payudara yang normal antara lain adalah sebagai berikut.
1. Menonjol ke luar, masuk ke dalam, atau rata
Bentuk papila umumnya menonjol keluar beberapa milimeter di atas permukaan areola.
Ketika cuaca dingin atau terstimulasi, puting payudara menjadi lebih keras dan lebih jelas.
Meski begitu, ada juga wanita atau pria yang memiliki papila yang masuk ke dalam atau rata dengan areola, baik pada salah satu payudara atau keduanya.
Tenang, kondisi ini tidak berbahaya dan masih tergolong jenis puting payudara yang normal. Namun, hal ini mungkin sedikit menyulitkan saat menyusui.
Meski begitu, Anda bisa mencoba teknik Hoffman untuk mengatasinya. Caranya dengan meletakkan dua ibu jari di kedua sisi areola lalu merenggangkannya hingga puting berhasil keluar.
Cara ini dipercaya mampu memecah tempat papilla agar bisa menonjol lepas ke luar.
Namun, bila sangat mengganggu proses menyusui, dokter mungkin menyarankan pembedahan agar puting bisa menonjol keluar.
2. Berambut tipis
Anda mungkin menemukan bulu atau rambut tipis pada puting. Tak perlu khawatir karena hal itu termasuk normal.
Adanya rambut pada papila dipengaruhi oleh faktor genetik serta perubahan hormon reproduksi.
Perubahan hormon yang memicu tumbuhnya rambut pada wanita dapat terjadi pada masa pubertas, kehamilan, menstruasi, atau masa menopause.
Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB juga dapat merangsang pertumbuhan rambut di bagian payudara tersebut.
3. Ukuran dan warnanya bisa bervariasi
Meskipun di masyarakat ada yang menganggap ukuran dan warna puting tertentu sebagai kriteria payudara yang ideal.
Padahal, sebenarnya tidak ada kriteria yang ideal berdasarkan hal-hal semacam itu. Ukuran dan warna puting payudara yang normal bisa bervariasi antar setiap orang.
Ukuran dan warnanya biasanya dipengaruhi oleh faktor ras, keturunan keluarga, hingga perubahan hormonal saat pubertas dan menopause.
Ada orang yang memiliki puting payudara kecil, tapi ada pula yang ukurannya besar.
Ada orang dengan puting berwarna merah muda atau cokelat muda, tapi ada pula yang berwarna cokelat gelap hingga kehitaman.
Semua hal terkait puting ini adalah normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
4. Jumlahnya bisa lebih dari dua
Tahukah Anda yernyata ada beberapa orang yang memiliki puting payudara yang jumlahnya lebih dari dua? Ini disebut juga dengan supernumerary nipple.
Meskipun terkesan tidak wajar dan jarang terjadi, adanya puting tambahan masih tergolong hal yang normal dan tidak berbahaya.
Puting tambahan sebenarnya terbentuk sejak dalam kandungan, tetapi umumnya tidak terdeteksi saat bayi dan masih anak-anak.
Biasanya, ia baru diketahui setelah memasuki masa pubertas, mulai menstruasi, atau saat hamil.
Biasanya, puting tambahan terletak di dada. Ada puting tambahan yang memiliki areola, tapi ada pula yang tidak.
Puting tambahan juga ada yang bisa mengeluarkan ASI, ada pula yang tidak.
Selain di dada, ia jmungkin terdapat di area yang disebut jalur embrionik susu.
Letaknya mulai dari bawah ketiak, turun ke perut dan dada, hingga ke paha dekat selangkangan.
Ciri-ciri puting payudara yang tidak normal
Setelah mengetahui ciri-ciri puting yang normal, tentunya Anda ingin tahu bagaimana ciri-cirinya yang tidak normal atau berisiko bahaya.
Nah, perhatikan penjelasan ciri-ciri puting tidak normal berikut ini.
1. Muncul rambut tebal secara tiba-tiba
Apabila puting atau payudara Anda ditumbuhi bulu-bulu halus dalam jumlah yang banyak secara tiba-tiba, sebaiknya Anda waspada.
Melansir The American College of Obstetricians and Gynecologists, kondisi ini bisa saja termasuk gejala dari sindrom ovarium polikistik (PCOS).
PCOS merupakan salah satu penyakit pada wanita yang dapat mengganggu kesuburan.
Apabila Anda mengalami hal ini, baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Mengeluarkan cairan saat tidak menyusui
Bila puting mengeluarkan cairan padahal sedang tidak menyusui, sebaiknya Anda tidak menganggapnya remeh.
Melansir Mayo Clinic, ini merupakan salah satu ciri puting payudara yang tidak normal dan merupakan pertanda penyakit tertentu.
Beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai yaitu infeksi payudara, polip payudara, ektasia payudara, efek samping kontrasepsi, penurunan hormon seks, hingga kanker payudara.
Cairan yang keluar dapat bertekstur encer dan jernih atau bisa pula kental dan berwarna kekuningan, hijau, atau kecoklatan.
Ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua payudara.
3. Puting berdarah
Puting berdarah bisa terjadi bersamaan dengan mengeluarkan cairan atau nanah. Ini menandakan adanya infeksi pada payudara atau gangguan hormonal.
Di samping itu, papila juga bisa mengeluarkan bercak darah bila ia lecet karena menyusui atau digigit oleh anak saat ia mengisapnya.
Papila yang lecet mungkin kesannya hanya masalah yang ringan dan sepele.
Padahal bila dibiarkan tanpa perawatan, payudara Anda dapat mengalami infeksi.
4. Terdapat benjolan
Ciri-ciri puting payudara yang tidak normal berikutnya adalah munculnya benjolan pada payudara.
Melansir My Cleveland Clinic, ini bisa jadi pertanda penyakit tertentu.
Beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai yaitu kanker payudara, tumor jinak, dan mastitis laktasi.
Bila rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), Anda bisa mendeteksi adanya benjolan yang tidak wajar dengan lebih cepat dan segera mencari tahu penyebabnya.
Meski begitu, benjolan di sekitar papila bisa jadi tidak berbahaya.
Benjolan ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal yang wajar pada wanita muda saat menstruasi.
[embed-health-tool-ovulation]