Dalam banyak kasus, pertumbuhan rambut halus di bagian ini lebih sering dialami oleh para pria ketimbang wanita. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh hormonal dan faktor genetik.
Apabila pertumbuhan rambut kecil di sekitar bagian ini membuat Anda risih, Anda bisa mengguntingnya dengan gunting kecil. Akan tetapi, Anda tidak dianjurkan untuk mencabutnya, karena bisa menyebabkan infeksi dan rambut tumbuh ke dalam.
Jika Anda merasa bahwa pertumbuhan rambut halus di sekitar puting terjadi baru-baru ini dan disertai dengan keluhan lain seperti gangguan menstruasi, segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter terdekat.
2. Memiliki aroma seperti air ketuban
Di sekitar tepi areola ada benjolan-benjolan kecil yang disebut dengan kelenjar Montgomery. Saat menyusui, kelenjar ini akan menghasilkan aroma yang hanya bisa dideteksi oleh bayi. Aroma yang dihasilkan dari kelenjar Montgomery mirip seperti cairan ketuban, yang akrab bagi bayi selama ia di dalam kandungan.
Nah, bau inilah yang membantu bayi Anda menemukan payudara ketika dilakukan prosedur insiasi menyusui dini (IMD). Oleh karena itu, selama proses IMD berlangsung, biasanya dokter menyarankan para ibu untuk tidak membantu bayi, atau sengaja mendorong bayi mendekati putingnya. Hal ini dilakukan semata-mata agar keseluruhan proses interaksi antara ibu dan bayi yang baru lahir berjalan secara alami.
Menariknya, semakin banyak kelenjar Montgomery yang dimiliki seorang ibu, maka bayi akan semakin mudah untuk menggapai payudara ibu ketika dilakukan IMD.
3. Warnanya bisa berubah-ubah
Pada dasarnya setiap orang memiliki warna areola yang berbeda-beda, tergantung jenis kulit dan warna kulit yang dimiliki sejak lahir. Ada yang tampak kecoklatan, kehitaman, atau bahkan kemerahmudaan.
Namun umumnya, seseorang akan mendapati warna areola yang lebih gelap dari biasanya ketika ia mendapatkan rangsangan seksual di area tersebut. Jadi, selain puting susu, ternyata bagian ini juga ikut bereaksi ketika Anda mendapatkan rangsangan seksual di titik tersebut.
Tak hanya itu, bagian tubuh satu ini juga bisa mengalami perubahan warna yang lebih gelap ketika terjadi suhu dingin, sedang hamil dan menyusui, atau seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
4. Dua puting susu pada satu areola
Ya! Seseorang bisa saja memiliki dua puting susu tepat di atas areolanya. Pada umumnya, puting tambahan ini tidak akan berkembang menjadi payudara utuh dan normal ketika seseorang menginjak masa puber.
Akan tetapi, jika seiring berjalannya waktu ditemukan jaringan kelenjar yang sama dengan puting normal, maka puting tambahan ini bisa berfungsi selayaknya puting normal. Bahkan bukan tidak mungkin kalau puting tambahan tersebut juga bisa mengeluarkan air susu. Dalam kasus ini, puting susu tambahan akan berfungsi layaknya payudara dan puting susu biasa, hanya saja ditemukan di lokasi tubuh yang lainnya.
Sayangnya, jika puting susu tambahan ditemukan tepat di atas posisi puting normal, kondisi ini akan menyulitkan bayi untuk menyusu, ungkap Norman A. Grossl di Southern Medical Journal, dikutip dari BBC Future.
5. Diameter areola lebih kecil dari bola golf
Setiap orang memang memiliki ukuran dan bentuk areola yang berbeda-beda. Namun, sebuah penelitian pada tahun 2009 menemukan fakta unik tentang bagian tubuh satu ini.
Penelitian yang melibatkan 300 wanita ini menemukan bahwa rata-rata diameter aerola yang dimiliki wanita adalah sekitar 4 cm atau lebih kecil dari bola golf. Sementara diameter dan tinggi puting wanita rata-rata mencapai 1,3 cm dan 0,9 cm.
Diameter areola biasanya akan bertambah secara signifikan ketika seorang wanita sedang hamil atau menyusui. Tak hanya itu, puting susu wanita juga bisa semakin panjang dan melebar selama masa-masa tersebut.
6. Seseorang bisa saja tidak memiliki areola sama sekali
Athelia adalah kondisi ketika seseorang lahir tanpa memiliki puting dan ereola. Meski kondisi ini termasuk langka, anak-anak yang dilahirkan dengan kondisi seperti sindrom Polandia dan displasi ektoderma berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Tidak memiliki puting susu dan areola memang tidak akan menyebabkan komplikasi. Namun, kondisi ini tentu akan mempersulit wanita untuk menyusui bayinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar