6 Fakta Unik Tentang Areola Payudara yang Perlu Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/12/2020

    6 Fakta Unik Tentang Areola Payudara yang Perlu Anda Ketahui

    Setiap orang perlu memahami bentuk dan fungsi bagian tubuh dirinya sendiri. Nah, salah satu bagian tubuh yang penting untuk diperhatikan adalah areola. Tahukah Anda apa itu areola dan apa fungsinya? Simak ulasan lengkap terkait bagian tubuh satu itu di sini.

    Sekilas tentang anatomi areola

    Baik pria maupun wanita memiliki payudara. Secara umum, struktur payudara pria hampir sama dengan payudara wanita. Bedanya, payudara pria tidak berkembang. Sebaliknya, payudara wanita justru baru berkembang setelah masa pubertas yang berfungsi sebagai sumber produksi ASI.

    Pada bagian luar payudara terdapat puting susu, areola, dan badan payudara. Puting susu berada di bagian paling tengah badan payudara dan terhubung ke kelenjar susu, yaitu tempat ASI diproduksi. Sedangkan aerola adalah bagian berwarna gelap yang mengelilingi puting susu.

    Bagian tubuh ini mengandung banyak kelenjar, salah satunya kelenjar Montgomery. Kelenjar ini menghasilkan minyak berfungsi sebagai pelumas serta pelindung bagi areola dan puting susu. Kelenjar ini juga nantinya yang akan mengalami pembesaran selama masa kehamilan dan menyusui.

    Di bagian dalam areola, terdapat saluran sinus laktiferus untuk menyimpan susu dalam payudara ibu selama masa menyusui sampai akhirnya dikeluarkan untuk bayi. Sel yang berperan dalam pergerakan areola selama masa menyusui disebut sel myoepithelial, gunanya untuk mendorong keluarnya air susu.

    Berbagai fakta menarik tentang areola payudara

    Berikut berbagai fakta tentang areola yang mungkin belum Anda ketahui:

    1. Areola bisa ditumbuhi rambut halus

    Jangan langsung panik ketika Anda mendapati rambut halus tumbuh di bagian areola. Tumbuhnya rambut halus di sekitar puting payudara merupakan hal yang normal.

    Dalam banyak kasus, pertumbuhan rambut halus di bagian ini lebih sering dialami oleh para pria ketimbang wanita. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh hormonal dan faktor genetik.

    Apabila pertumbuhan rambut kecil di sekitar bagian ini membuat Anda risih, Anda bisa mengguntingnya dengan gunting kecil. Akan tetapi, Anda tidak dianjurkan untuk mencabutnya, karena bisa menyebabkan infeksi dan rambut tumbuh ke dalam.

    Jika Anda merasa bahwa pertumbuhan rambut halus di sekitar puting terjadi baru-baru ini dan disertai dengan keluhan lain seperti gangguan menstruasi, segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter terdekat.

    2. Memiliki aroma seperti air ketuban

    Di sekitar tepi areola ada benjolan-benjolan kecil yang disebut dengan kelenjar Montgomery. Saat menyusui, kelenjar ini akan menghasilkan aroma yang hanya bisa dideteksi oleh bayi. Aroma yang dihasilkan dari kelenjar Montgomery mirip seperti cairan ketuban, yang akrab bagi bayi selama ia di dalam kandungan.

    Nah, bau inilah yang membantu bayi Anda menemukan payudara ketika dilakukan prosedur insiasi menyusui dini (IMD). Oleh karena itu, selama proses IMD berlangsung, biasanya dokter menyarankan para ibu untuk tidak membantu bayi, atau sengaja mendorong bayi mendekati putingnya. Hal ini dilakukan semata-mata agar keseluruhan proses interaksi antara ibu dan bayi yang baru lahir berjalan secara alami.

    Menariknya, semakin banyak kelenjar Montgomery yang dimiliki seorang ibu, maka bayi akan semakin mudah untuk menggapai payudara ibu ketika dilakukan IMD.

    3. Warnanya bisa berubah-ubah

    Pada dasarnya setiap orang memiliki warna areola yang berbeda-beda, tergantung jenis kulit dan warna kulit yang dimiliki sejak lahir. Ada yang tampak kecoklatan, kehitaman, atau bahkan kemerahmudaan.

    Namun umumnya, seseorang akan mendapati warna areola yang lebih gelap dari biasanya ketika ia mendapatkan rangsangan seksual di area tersebut. Jadi, selain puting susu, ternyata bagian ini juga ikut bereaksi ketika Anda mendapatkan rangsangan seksual di titik tersebut.

    Tak hanya itu, bagian tubuh satu ini juga bisa mengalami perubahan warna yang lebih gelap ketika terjadi suhu dingin, sedang hamil dan menyusui, atau seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

    4. Dua puting susu pada satu areola

    Ya! Seseorang bisa saja memiliki dua puting susu tepat di atas areolanya. Pada umumnya, puting tambahan ini tidak akan berkembang menjadi payudara utuh dan normal ketika seseorang menginjak masa puber.

    Akan tetapi, jika seiring berjalannya waktu ditemukan jaringan kelenjar yang sama dengan puting normal, maka puting tambahan ini bisa berfungsi selayaknya puting normal. Bahkan bukan tidak mungkin kalau puting tambahan tersebut juga bisa mengeluarkan air susu. Dalam kasus ini, puting susu tambahan akan berfungsi layaknya payudara dan puting susu biasa, hanya saja ditemukan di lokasi tubuh yang lainnya.

    Sayangnya, jika puting susu tambahan ditemukan tepat di atas posisi puting normal, kondisi ini akan menyulitkan bayi untuk menyusu, ungkap Norman A. Grossl di Southern Medical Journal, dikutip dari BBC Future.

    5. Diameter areola lebih kecil dari bola golf

    Setiap orang memang memiliki ukuran dan bentuk areola yang berbeda-beda. Namun, sebuah penelitian pada tahun 2009 menemukan fakta unik tentang bagian tubuh satu ini.

    Penelitian yang melibatkan 300 wanita ini menemukan bahwa rata-rata diameter aerola yang dimiliki wanita adalah sekitar 4 cm atau lebih kecil dari bola golf. Sementara diameter dan tinggi puting wanita rata-rata mencapai 1,3 cm dan 0,9 cm.

    Diameter areola biasanya akan bertambah secara signifikan ketika seorang wanita sedang hamil atau menyusui. Tak hanya itu, puting susu wanita juga bisa semakin panjang dan melebar selama masa-masa tersebut.

    6. Seseorang bisa saja tidak memiliki areola sama sekali

    Athelia adalah kondisi ketika seseorang lahir tanpa memiliki puting dan ereola. Meski kondisi ini termasuk langka, anak-anak yang dilahirkan dengan kondisi seperti sindrom Polandia dan displasi ektoderma berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

    Tidak memiliki puting susu dan areola memang tidak akan menyebabkan komplikasi. Namun, kondisi ini tentu akan mempersulit wanita untuk menyusui bayinya.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/12/2020

    Iklan
    Iklan
    Iklan