backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

11

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Keluar ASI dari Payudara tapi Tidak Hamil, Apa Sebabnya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Keluar ASI dari Payudara tapi Tidak Hamil, Apa Sebabnya?

Sedang tidak hamil atau menyusui, tapi ASI bisa keluar dari payudara, mana mungkin? Namun, pada kenyataannya kondisi ini dapat terjadi. Tidak semua wanita mengalaminya, tetapi beberapa wanita pernah mengalami keluar ASI tapi tidak hamil.

Tubuh memproduksi ASI secara alami yang berlangsung saat kehamilan, guna mempersiapkan ASI sebagai makanan untuk bayinya. Namun, ASI yang diproduksi oleh tubuh ketika sedang tidak hamil atau menyusui dapat disebabkan oleh berbagai hal. Ketahui selengkapnya di bawah ini. 

Kenapa bisa ASI keluar tapi tidak hamil atau menyusui?

Payudara bisa memproduksi air susu jika terdapat hormon yang mirip dengan hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin, yaitu ketiga hormon yang dilepaskan tubuh untuk memproduksi ASI.

Hormon yang mirip dengan ketiga hormon alami tubuh tersebut dapat diperoleh dari suplemen hormon dan/atau rangsangan fisik.

Dengan adanya hormon yang mirip ini, maka tubuh Anda dapat memproduksi ASI tanpa hamil terlebih dahulu.

Dilansir dari StatPearls, keluar ASI dari payudara tapi sedang tidak hamil atau menyusui disebut dengan galaktorea.

Galaktorea bisa terjadi di salah satu atau kedua payudara. ASI yang dikeluarkan dapat berwarna kehijauan sampai kekuningan.

Galaktorea dapat terjadi pada wanita yang pernah hamil, tetapi juga dapat terjadi pada setiap wanita.

Berbagai kondisi yang jadi penyebab keluar ASI tapi tidak hamil atau menyusui

sadari adalah, pemeriksaan sadari, periksa payudara sendiri, pemeriksaan payudara

Ada beberapa kondisi yang diketahui sebagai penyebab kenapa payudara keluar air susu padahal tidak hamil atau menyusui, yang meliputi berikut ini. 

1. Gangguan hormon

Ketidakseimbangan hormon, terutama hormon prolaktin, dapat menyebabkan keluar air dari payudara tapi tidak sedang hamil.

Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi susu di payudara. Kadar prolaktin yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi medis atau penggunaan obat tertentu.

2. Stimulasi payudara

Jika payudara terus dirangsang, baik melalui pemijatan, tekanan, atau kontak fisik lainnya, ini bisa merangsang produksi ASI.

Selain hal tersebut, rangsangan pada payudara juga dapat terjadi akibat pembedahan, trauma, luka bakar, herpes zoster, atau stres emosional kronis.

Prosedur pembedahan bisa menghasilkan serum prolaktin, yang menjadi penyebab dari keluar ASI tapi tidak sedang hamil.

3. Kondisi medis

Tumor pada pituitari merupakan penyebab paling umum dari keluar ASI tapi tidak hamil.

Jenis tumor pituitari paling umum adalah prolaktinoma, sebuah tumor jinak bukan kanker. Tumor ini bisa memicu kelebihan hormon yang dapat menyebabkan kelainan hormonal.

Selain itu, galaktorea dihubungkan dengan gagal ginjal kronis yang dapat meningkatkan produksi hormon prolaktin.

Sementara pada penderita hipotiroidisme, kekurangan hormon tiroid juga diketahui dapat menyebabkan peningkatan kadar prolaktin, yang pada gilirannya bisa menyebabkan galaktorea.

4. Penggunaan obat-obatan

Jenis obat tertentu dapat meningkatkan kadar prolaktin dan menyebabkan keluar ASI dari payudara tapi tidak hamil. Beberapa di antaranya termasuk berikut ini.

  • Antipsikotik. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan mental seperti skizofrenia dan bipolar dapat meningkatkan kadar prolaktin. Contoh obat antipsikotik termasuk risperidone dan haloperidol.
  • Antidepresan. Beberapa antidepresan, terutama yang termasuk dalam kelas selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti fluoxetine dan sertraline, dapat meningkatkan kadar prolaktin.
  • Obat tekanan darah tinggi. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi, seperti methyldopa dan verapamil, dapat memengaruhi kadar prolaktin dan menyebabkan galaktorea.
  • Obat-obatan hormonal. Penggunaan obat-obatan yang mengandung estrogen atau progesteron, seperti pil kontrasepsi, dapat menyebabkan galaktorea pada beberapa wanita.
  • Obat mual dan muntah. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati mual dan muntah, seperti metoclopramide dan domperidone, dapat meningkatkan kadar prolaktin.
  • Obat untuk ulkus dan refluks asam. Obat-obatan seperti cimetidine dan ranitidine yang digunakan untuk mengobati ulkus dan refluks asam dapat meningkatkan kadar prolaktin.

5. Stres

Stres fisik atau emosional juga bisa memengaruhi keseimbangan hormon dan menyebabkan produksi ASI sebelum kehamilan.

Pada kondisi stres, produksi hormon prolaktin oleh kelenjar pituitari bisa meningkat. Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI.

Kadar prolaktin yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan keluarnya ASI.

6. Masa menyusui sebelumnya

Setelah berhenti menyusui, kadar prolaktin biasanya menurun. Akan tetapi pada beberapa wanita, kadar ini bisa tetap cukup tinggi untuk mempertahankan produksi ASI dalam jumlah kecil.

Wanita yang pernah menyusui sebelumnya juga mungkin masih memiliki jaringan kelenjar susu yang aktif dan dapat mengeluarkan ASI meskipun tidak sedang hamil atau menyusui lagi.

Selain itu, beberapa wanita mungkin memiliki “produksi susu laten” yang berlangsung selama bertahun-tahun setelah berhenti menyusui.

Produksi ini biasanya tidak cukup untuk menyusui penuh, tetapi bisa menyebabkan keluarnya beberapa tetes ASI dari waktu ke waktu.

Artikel terkait

Apa yang harus saya lakukan jika ASI keluar dari payudara?

benjolan di payudara

Hal pertama yang dapat Anda lakukan jika terdapat keluar air susu dari payudara saat tidak hamil adalah menghindari rangsangan pada payudara Anda dalam bentuk apa pun.

Jangan lagi menyentuh, meremas, atau melakukan rangsangan seksual lainnya pada payudara. Hindari juga memakai pakaian ketat.

Anda sebaiknya juga mengubah pola makan Anda menjadi lebih sehat, menghindari stres, dan melakukan olahraga teratur.

Jika Anda sudah melakukan hal seperti di atas, tetapi kondisi Anda tak kunjung berhenti, mungkin ada penyebab lain yang lebih serius, seperti penggunaan obat atau penyakit lain.

Sebaiknya segera periksakan ke dokter Anda untuk mengetahui penyebabnya dan mendapat penanganan dari dokter.

Jika galaktorea disebabkan oleh efek samping obat, mungkin dokter akan melakukan perubahan pada pengobatan Anda.

Sementara itu, bila galaktorea terjadi karena penyakit pada wanita, dokter akan meresepkan Anda obat tergantung pada penyakitnya.

Kapan sebaiknya saya periksakan ke dokter?

pembesaran payudara

Keluar ASI dari payudara akibat rangsangan pada puting yang berlebihan saat aktivitas seksual tapi tidak hamil mungkin tidak berbahaya.

Namun, kondisi ini tetap bisa berbahaya jika terus-menerus terjadi atau mungkin merupakan tanda dari penyakit lain yang lebih serius.

Untuk itu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika galaktorea terus mengganggu dan Anda merasa kondisi ini bukan sesuatu yang normal.

Beberapa hal tidak normal yang dapat terjadi akibat galaktorea dan harus segera mendapat penanganan dari dokter, meliputi berikut ini.

  • Cairan keluar terus menerus dari salah satu atau kedua payudara, meskipun Anda tidak hamil atau menyusui.
  • Cairan yang keluar dari puting payudara Anda mengandung darah atau nanah, dan memiliki tekstur yang lengket.
  • Air susu atau cairan keluar tiba-tiba tanpa ada rangsangan pada puting.
  • Cairan tiba-tiba keluar dari puting Anda (galaktorea) selama berbulan-bulan, jauh dari waktu setelah Anda melahirkan anak.
  • Anda sudah pulih dari keguguran, tetapi Anda mengalami galaktorea beberapa bulan setelah keguguran.
  • Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter untuk mendapat pemeriksaan serta penanganan yang tepat terkait kondisi Anda.

    Kesimpulan

    • Keluar ASI tanpa kehamilan atau menyusui dikenal sebagai galaktorea.
    • Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
    • Penanganan galaktorea akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
    • Pengelolaan stres, perubahan obat, atau perawatan medis untuk kondisi tertentu mungkin diperlukan untuk menghentikan keluarnya ASI.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan