Pasalnya, celana dalam yang kotor dan lembap bisa membuat vagina mengeluarkan bau tak sedap. Bau tersebut muncul dari campuran keringat, sel kulit mati, atau sisa-sia urin dan keputihan yang menempel di celana dalam.
Maka, jangan pakai celana dalam yang sama untuk sehari penuh tanpa menggantinya. Kebiasaan ini juga bisa membuat risiko infeksi meningkat yang makin membuat vagina tambah bau.
Penting juga untuk memperhatikan bahan kain celana dalam Anda. Selalu gunakan celana dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat dan cairan lainnya.
Hindari celana berbahan satin, sutra, atau polyester yang sulit menyerap cairan sehingga bisa membuat area vagina selalu lembap.
3. Rutin mengganti pembalut

Vagina cenderung berbau lebih menyengat selama haid. Untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi baunya, Anda wajib sering-sering mengganti pembalut.
Ganti dengan pembalut baru setiap 3-4 jam sekali terutama di hari-hari pertama haid saat darah sedang keluar banyak.
Cara lain untuk menghilangkan bau vagina yaitu dengan menggunakan menstrual cup sebagai alternatif pembalut. Pasalnya, kain pembalut akan terus menyerap darah yang membuat vagina terasa lembap sehingga rentan berbau.
4. Mengonsumsi probiotik

Probiotik adalah bakteri baik yang membantu memelihara sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imun.
Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik juga menjaga kesehatan vagina dari infeksi, terutama infeksi bakteri dan infeksi jamur. Yoghurt, kefir, dan tempe termasuk makanan kaya probiotik yang bisa Anda jadikan pilihan.
Bakteri baik dari makanan probiotik akan membantu mengembalikan keseimbangan pH vagina, sehingga turut menghilangkan bau vagina.
5. Menggunakan obat
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar